Situs Web Minghui menerima
salinan tuntutan pidana terhadap Jiang Zemin dari banyak praktisi
setiap hari. Dalam laporan ini, kami menampilkan gambaran dari
salinan tuntutan hukum beberapa praktisi yang diterima oleh Minghui
pada 1 November 2015.
Tuntutan hukum ini dikirimkan kepada Mahkamah Agung dan Kejaksaan
Agung, di mana perlu memproses seluruh tuntutan pidana yang
dilayangkan oleh warga, karena peraturan yang baru-baru ini
dikeluarkan oleh Mahkamah Agung.
Rekap dari Tiga Tuntutan
Ketiga penuntut, termasuk seorang hakim, ditangkap dan ditahan di
penjara-penjara, kamp kerja paksa, pusat penahanan dan pusat
pencucian otak. Metode penyiksaan yang digunakan pada mereka
termasuk peregangan empat anggota badan secara paksa, disiram air,
jaket ketat, pemukulan, sengatan listrik, dicekok paksa makan, dan
banyak lagi.
Istri hakim tidak bisa lagi menahan stres dan menceraikannya.
Keluarga dari ketiganya dilecehkan oleh kebijakan asosiasi Partai
Komunis Tiongkok (PKT) yang salah.
Liang Yuncheng (梁运成)
Profesi: Hakim Pengadilan Kota Fengcheng
Asal: Kota Fengcheng, Provinsi Liaoning
Tanggal diajukan: 10 Juli 2015
Fakta-fakta kunci
Liang dijatuhi hukuman kerja paksa pada tahun 2006 dan mengalami
penyiksaan peregangan dua kali karena berlatih Falun Gong. Karena
penyiksaan, sendinya sakit selama bertahun-tahun. Dia dijatuhi
hukuman tiga tahun penjara pada tahun 2010 dan disiksa di dua
fasilitas. Penganiayaan menyebabkan keluarganya di bawah tekanan
besar. Istrinya menceraikan dia. Sementara ia dipenjarakan, ayahnya
meninggal pada awal tahun 2007 dan ibunya segera menyusul setelah
itu. Pihak berwenang kamp terus mencari informasi darinya.
Liang ditangkap, dipukuli dan ditahan dua kali oleh polisi karena
memprotes penganiayaan secara damai terhadap Falun Gong di Beijing
pada 1999.
Polisi menangkapnya di Kota Dandong pada tahun 2006. Dia
melanjutkan mogok makan dan dicekok paksa makan dengan larutan
garam pekat. Ia dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Dandong, di mana ia
disengat dengan tongkat listrik. Ia dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa
Benxi dan disiksa selama tujuh bulan lebih.
Ia menjadi sasaran penyiksaan peregangan - anggota tubuhnya diikat
ke bingkai dari dua tempat tidur terpisah. Tubuhnya tergantung di
udara dan matanya dipaksa untuk melihat ke sumber cahaya terang.
Para penjaga kemudian memindahkan dua bingkai untuk meregangkan
kaki dan lengannya secara terpisah. Hal ini menaruh tekanan tak
tertahankan pada anggota tubuhnya. Pada saat yang sama ia dilarang
tidur. Ini berlangsung 15 hari pertama kalinya, dan 29 hari kedua
kalinya. Liang hampir kehilangan nyawanya.
Dia dibawa ke Kamp Kerja Paksa Anshan pada Agustus 2006, di mana
dia disiksa selama 16 bulan. Sering kali dia diborgol dengan cara
yang membuatnya masih berdiri dalam posisi yang sangat tidak nyaman
setiap hari.
Pihak berwenang memalsukan bukti melawan dirinya pada September
2010, dan ia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena menyebarkan
materi informasi Falun Gong. Ia dibawa ke Penjara Benxi dan
mengalami cuci otak. Dia melanjutkan mogok makan dan dicekok paksa
makan.
Ketika hidup Liang dalam bahaya, dia dipindahkan ke Penjara Dalian,
di mana ia menjadi sasaran pemukulan secara langsung, ditusuk
jarum, dan ditinggalkan di luar dalam cuaca dingin dengan hampir
tanpa busana. Dia dilarang dikunjungi keluarga.
Laporan Terkait:
Former
Judge Mr. Liang Yuncheng Suffers Unimaginable Torture during Three
Years of Illegal Incarceration
Judge
Liang Yuncheng Transferred to Another Prison While in Critical
Condition; His Present State of Health Unknown
Mr.
Liang Yuncheng, a Former Judge from Liaoning Province, Was Brutally
Persecuted
Mr.
Liang Yuncheng Remains in Custody Despite Having Lost Sight in One
Eye
Mr.
Liang Yuncheng from Fengcheng City Is Being Brutally
Torturedl
Rincian tuntutan hukum dalam bahasa Mandarin
Zhou Guizhen (周桂珍)
Asal: Kota Zhengzhou, Provinsi Henan
Tanggal diajukan: 27 Juni 2015
Fakta kunci:
Zhou ditangkap dan disiksa di Pusat Penahanan Kabupaten Miyun
selama protes damai penganiayaan terhadap Falun Gong di Beijing
pada Mei 2001. Para penjaga menyengat dengan tongkat listrik,
menuangkan air mendidih, dan menginterogasi menggunakan penyiksaan
disiram air.
Selama penyiksaan disiram air, air dituangkan di atas kain yang
menutupi wajah dan bagian pernapasan dari tahanan, menyebabkan
individu mengalami seperti tenggelam dalam air. Penyiksaan ini bisa
mengakibatkan cedera, seperti paru-paru rusak, dan kerusakan otak
dari kekurangan oksigen.
Polisi menyita materi informasi Falun Gong dan menahannya selama 15
hari. Akibat penyiksaan itu, dia muntah darah dan suaminya harus
membawanya pulang.
Zhou dibawa ke pusat pencucian otak pada Juli 2002. Pejabat
pemerintah memukulinya, mencekok paksa makan dan menuangkan air
dingin pada dirinya di musim dingin. Dia tidak diizinkan menerima
kunjungan. Dia dipindahkan ke kamp kerja paksa pada tahun 2003, di
mana dia dipaksa untuk memakai jaket ketat selama 24 jam dengan lap
di mulutnya. Akibatnya bahu memar dan kaki bengkak selama satu
bulan.
Keadaan Saat ini: Zhou cacat akibat penyiksaan.
Dia tidak dapat bekerja dan merawat keluarganya.
Rincian tuntutan hukum dalam bahasa Mandarin
Li Shuqing (李淑清)
Asal: Beijing
Tanggal diajukan: 3 Agustus 2015
Fakta-fakta kunci
Li berulang kali ditangkap dan ditahan sejak penindasan Falun Gong
dimulai pada tahun 1999. Dia dijatuhi hukuman kerja paksa selama
total 18 bulan dan tiga tahun penjara.
Li pergi ke Beijing untuk memprotes pada Oktober 2000 dan dibawa ke
Kantor Polisi Kecamatan Shayu. Polisi dengan kejam memukulinya dan
menempatkan dia di sebuah pusat penahanan, di mana ia dipukuli dan
disengat dengan tongkat listrik. Dia diborgol. Dia melanjutkan
mogok makan dan dicekok paksa makan dengan larutan garam, Penjaga
menyuntikkan obat yang tidak diketahui.
Li ditahan pada Januari 2001, di mana ia dipukuli dan dipaksa untuk
melakukan kerja manual, seperti membungkus sumpit sekali pakai.
Sebulan kemudian dia dibawa ke kamp kerja paksa.
Polisi menangkap Li pada November 2004 dan membawanya ke pusat
pencucian otak. Dia dipindahkan ke Pusat Penahanan 1 Beijing pada
Januari 2005. Dia melanjutkan mogok makan dan dicekok paksa makan
dengan obat yang menyebabkan dia muntah dan diare. Dia dijatuhi
hukuman tiga tahun penjara dan dipindahkan ke Penjara Wanita
Beijing pada Februari.
Di penjara, ia menjadi sasaran pencucian otak dan dipaksa untuk
menulis "isi pikiran". Ketika dia menolak untuk bekerja sama, dia
dipukuli, dilecehkan, dan dipaksa untuk berdiri atau duduk diam
dalam waktu lama. Dia melanjutkan mogok makan. Para penjaga
memasukkan tabung plastik ke dalam perutnya dan meninggalkannya di
sana. Dia dicekok paksa makan enam kali sehari. Dia tidak bisa
berhenti batuk dan muntah darah. Kesehatannya memburuk dan para
penjaga menyuntik obat yang tidak diketahui.
Pihak berwenang terus melecehkan dan mengancam dia dan keluarganya
setelah dia dibebaskan. Keluarganya di teror, yang membuat
ketegangan di antara mereka dan Li.
Polisi masuk ke rumah Li dan menangkapnya pada Februari 2014. Dia
diinterogasi dan dibawa ke pusat penahanan. Tekanan darahnya
menjadi sangat tinggi dan dia dibebaskan dengan alasan
kesehatan.
Polisi membawanya ke pusat pencucian otak pada April 2014. Ketika
dia menolak untuk melepaskan Falun Gong, otoritas mulai melecehkan
putrinya dan supervisor mereka di tempat kerja. Polisi memasang
kamera pengintai di luar kediamannya untuk memantau setiap
saat.
Laporan terkait:
Ms. Li
Shuqing Arrested Again, Authorities Refuse to Tell the Family Her
Whereabouts
Rincian tuntutan hukum dalam bahasa Mandarin
Latar belakang
Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok,
mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan
penindasan berdarah terhadap Falun Gong.
Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga
keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada 10 Juni 1999.
Organisasi tersebut berada di atas kepolisian dan sistem yudisial
dalam melaksanakan perintah Jiang terkait Falun Gong: hancurkan
reputasi mereka, bangkrut kan secara finansial, dan hancurkan
mereka secara fisik.
Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun
Gong selama 16 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa
karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ
tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah
memulai dan melanjutkan penganiayaan brutal tersebut.
Konstitusi Tiongkok mengizinkan warga untuk menjadi penuntut dalam
kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak
tersebut untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan diktator
itu