(Minghui.org) Yu
Jinfang tiba di Kantor Konsulat Tiongkok pada 18 Oktober untuk
berpartisipasi dalam protes melawan penganiayaan Falun Gong. Yu
adalah praktisi Falun Gong dari barat daya Tiongkok yang
berimigrasi ke Selandia Baru tahun 2002.
Sejak Partai Komunis Tiongkok (PKT) memulai penganiayaan 16 tahun
yang lalu, praktisi Falun Gong telah melakukan protes penuh damai
di depan konsulat setiap hari Minggu. Selama 16 tahun, PKT telah
berusaha untuk menyingkirkan latihan kultivasi tradisional ini
dengan segala cara, termasuk pengambilan organ dari praktisi.
“Saya datang ke konsulat untuk memprotes penganiayaan, tidak peduli
apakah hujan atau berangin,” kata Yu. “Kami akan terus memprotes
hingga PKT menghentikan penganiayaan.” Ia telah mengambil bagian
dalam protes mingguan selama 13 tahun belakangan ini.
Seperti hari Minggu-Minggu kemarin, praktisi memasang spanduk yang
bertulisan “Falun Dafa baik sekali,” “hentikan penganiayaan Falun
Gong,” dan “Hentikan Pengambilan Organ Hidup-Hidup dari praktisi
Falun Gong.”
Praktisi Falun Gong Yu
memprotes penganiayaan di depan konsulat Tiongkok di
Auckland.
Cedera Lama Akibat
Olahraga Sembuh
Di Tiongkok, Yu adalah atlet profesional untuk tim sepeda
provinsinya, di mana ia bergabung setelah tamat SMA. Latihan yang
berat dengan tim membuatnya cedera. Kemudian ia diterima menjadi
seorang guru di perguruan tinggi dan menjadi guru pendidikan olah
raga. Tetapi, ia sering mengalami sakit sendi dan otot karena
cedera lamanya. Yu mencari segala acara untuk menyembuhkan
sakitnya, tapi tidak ada yang berhasil untuk waktu yang lama.
Pada tahun 1997, ia mulai berlatih Falun Gong dan semua sakitnya
hilang hanya setelah sebulan kemudian. Ia berhenti merokok dan
minum alkohol dan tidak lagi mudah marah. Ia menaruh perhatian
untuk meningkatkan karakter personalnya dengan mengikuti prinsip
Falun Gong Sejati-Baik-Sabar. Seiring berjalannya waktu, Yu menjadi
bersemangat dan terlihat lebih muda.
Yu Jingfang bekerja di bidang renovasi bangunan untuk hidup di
Selandia Baru. Ia bisa mengangkat beban hingga 90kg, seperti
ketika ia berumur 20an. “Ini karena saya berlatih Falun Dafa. Ia
luar biasa,” kata Yu bersyukur.
Ia bilang bahwa banyak orang yang telah mengetahui tentang
penganiayaan Falun Gong di Tiongkok karena usaha praktisi yang
terus menerus untuk meningkatkan perhatian. Seiring waktu, lebih
banyak orang yang menjadi pendukung Falun Gong.
“Saya bertemu dengan Zhou dan anak perempuannya dari Changchun,
Jilin, Tiongkok di mana saya bekerja,” kata Yu. “Sang anak berada
di sini untuk sekolah dan ayahnya bisa menemaninya. Saya
menjelaskan tentang fakta penganiayaan kepada mereka. Zhou berkata,
‘seseorang harus mengikuti Sejati-Baik-Sabar dan menjadi baik
terhadap sesama.’
“Zhou berkata bahwa ia telah mengundurkan diri dari PKT dan
organisasi terkait dengan bantuan praktisi Falun Gong di tempat
wisata. Jadi saya menolong anaknya untuk mengundurkan diri dari
Liga Pemuda dan Pelopor Muda. Sebelum kami berpisah ia mengucapkan
terima kasih dengan merangkapkan kedua tangannya di depan dada dan
berkata ‘Terima kasih.’”
Yu melanjutkan, “kami akan terus memprotes di sini dan meningkatkan
perhatian terhadap penganiayaan kepada setiap orang yang kami temui
di kehidupan sehari-hari kami dan juga tempat bekerja.”
Ketika ia berbicara tentang teman praktisi yang dianiaya di
Tiongkok, mata Yu berkaca-kaca. “Praktisi Falun Gong mengikuti
prinsip Sejati-Baik-Sabar. Mereka adalah orang baik. Tapi PKT
menganiaya mereka dengan brutal dan bahkan mengambil organ
hidup-hidup. Kami mengutuk kejahatan PKT dan meminta penghentian
penganiayaan.”
Banyak mobil lewat di depan konsulat Tiongkok. Banyak orang
tersentuh dengan protes 16 tahun penuh damai dan para pengendara
sering membunyikan klakson mereka untuk menunjukkan dukungan.
Chinese version click here
English
version click here