(Minghui.org) Catatan editor: Baik budaya
Barat maupun Tionghoa, prinsip pembalasan karma, yaitu
pertanggungjawaban atas perbuatan seseorang diterima secara luas.
Fundamental ajaran Falun Gong adalah karakteristik alam semesta,
“Sejati-Baik-Sabar.” Alam semesta akan memberi pahala atas
perbuatan yang selaras dengan prinsipnya, sementara perbuatan
seperti pemukulan, penyiksaan, dan pembunuhan akan mendapat
ganjaran karma. Dengan perkataan lain, perbuatan baik akan dibalas
dengan kebaikan, sementara perbuatan jahat akan mendapat ganjaran.
Artikel seperti ini bertujuan untuk mengingatkan dengan belas kasih
atas prinsip ini kepada mereka yang akan melakukan kejahatan.
Sementara itu banyak yang menganiaya Falun Gong hanya “mengikuti
perintah,” hukum alam semesta tetap meminta pertanggungjawaban atas
perbuatan mereka, dan hanya dengan membalikkan perbuatan jahat
mereka mungkin mereka akan lolos dari pembalasan karma.
Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah menyelenggarakan banyak
pertemuan di mana para peserta mendiskusikan cara untuk membasmi
Falun Gong. Bukan hanya mereka tidak mencapai tujuan mereka, tetapi
mereka yang berpartisipasi sering mengalami tragedi.
Kepala Kejaksaan Meninggal Dunia Karena Benturan
Kepala
Xin Yong, kepala Kejaksaan Kota Qixia, Kota Nanjing, Provinsi
Jiangsu, adalah salah satu pengikut Jiang Zemin, dan memegang erat
arahan dari PKT dan Kantor 610 berkenaan dengan penindasan praktisi
Falun Gong.
Pada sejumlah kesempatan, dia bertanggung jawab ketika polisi
menggeledah rumah praktisi, menahan secara ilegal dan memenjarakan
mereka di penjara atau kamp kerja paksa. Ia mengawasi penganiayaan
di daerahnya.
Kepala Xin tertabrak truk saat mengendarai mobil dari rumah untuk
makan malam pada Oktober 2007. Ia meninggal dunia di tempat dalam
usia 38 tahun.
Kepala Kantor Polisi Sihe Meninggal karena Serangan
Jantung
Meng Qingyan, kepala Kantor Polisi Sihe, Kota Fuxin, Provinsi
Liaoing, dan beberapa petugas polisi lainnya mendobrak masuk rumah
praktisi. Mereka memukul anggota keluarga praktisi, termasuk
seorang gadis berumur 7 tahun. Mereka meminta praktisi untuk
mencaci maki pencipta Falun Gong dan masing-masing praktisi dipaksa
membayar 5.000 yuan. Ia bersumpah bahwa akan “melawan Falun Gong
sampai terbasmi” pada upacara penghargaan di bulan September 2005.
Mengendarai bis pulang ke rumah, dia mengalami serangan jantung dan
meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit. Ia berusia 42
tahun.
Wakil Direktur Meninggal dalam Kecelakaan
Mobil
Liu Xianwen, wakil direktur Kantor Polisi Kabupaten Jinxiang,
Jining, Provinsi Shandong, adalah peserta aktif dalam penganiayaan.
Ia menerima penghargaan “Petugas Teladan” pada tahun 2002. Ia
berbicara panjang lebar saat upacara penyerahan penghargaan tentang
bagaimana menganiaya praktisi. Dalam perjalanan pulang, dia
mengalami kecelakaan mobil. Baik dia maupun sopir meninggal dunia
di tempat. Ia berumur 46 tahun.
Kendaraan Dihantam Oleh Batu, Tujuh Orang
Terbunuh
Sebuah bis dalam perjalanan dari Kota Shiyan, Provinsi Hubei ke
Kabupaten Zhushan dihantam oleh batu yang menggelinding turun dari
bukit pada 5 Mei 2002. Bagian depan bis rusak parah, dan tujuh
orang meninggal dunia.
Para penumpang baru saja menghadiri pertemuan tentang bagaimana
menindas Falun Gong, dan kebanyakan peserta adalah wartawan.
Wakil Sekretaris Ditabrak oleh Mobil, Langsung Meninggal
Dunia
Hu Dongchun, 40 tahun, wakil sekretaris Distrik Lingling, Provinsi
Hunan, memimpin Kantor 610 dan Komite Urusan Politik dan Hukum. Ia
bertanggung jawab atas penganiayaan praktisi di daerahnya.
Ia mengirim praktisi ke kamp kerja paksa dan mengarahkan pengadilan
untuk menghukum para praktisi. Ia juga memerintahkan sekelompok
preman masuk ke dalam rumah praktisi dan melakukan penggeledahan.
Banyak praktisi menjadi tunawisma sebagai akibatnya.
Saat sedang berjalan pada 15 Maret 2007, dia ditabrak oleh mobil
van dan langsung meninggal dunia.
Kepala Biara Buddha Menjadi Buta
Kepala biara Buddha Jianren, diberi nama Wang Changyuan dari Biara
Wuzu, Kabupaten Huangmei, Kota Huanggang, Provinsi Hubei, pernah
menjadi Komite Kehormatan pada Konferensi Konsultatif Politik
Rakyat Tiongkok di Kota Huanggang dan wakil direktur Asosiasi Umat
Buddha Provinsi Hubei.
Jiaren bertemu dengan Jiang Zemin, mantan kepala rezim Komunis
Tiongkok, dan dengan konsisten mendukung kebijakan penindasan Jiang
terhadap Falun Gong. Ia menyelenggarakan pertemuan di mana para
biksu di biaranya memfitnah Falun Gong.
Pada bulan Maret 2010, kedua matanya menjadi buta setelah
menghadiri Kongres Rakyat Nasional PKT.
Kebaikan Menghasilkan Peningkatan Kesehatan
Sebuah pertemuan diselenggarakan di sebuah rumah sakit untuk
memutuskan masalah gaji berkenaan dengan praktisi yang baru saja
dibebaskan dari kamp kerja paksa.
Direktur serikat pekerja menyarankan 300 yuan per bulan, sementara
sekretaris mengatakan bahwa praktisi harus mendapat gaji penuh
yaitu 1.300 yuan per bulan. Kepala rumah sakit memutuskan untuk
membayar 600 yuan kepada praktisi.
Kepala rumah sakit itu jatuh sakit setelah pertemuan tersebut dan
harus mengambil cuti sakit selama sebulan lebih. Direktur serikat
mengalami serangan jantung setelah tiba di kantornya.
Suatu hari, sekretaris ini berkata kepada praktisi bahwa ia biasa
beberapa kali jatuh sakit dalam setahun dan harus mengonsumsi
banyak obat. Akan tetapi, dia tidak menderita sakit pada tahun ini,
dan kesehatannya semakin baik.
Chinese version click here
English
version click here