(Minghui.org) Ketika jumlah tuntutan hukum yang
diajukan terhadap Jiang Zemin telah mencapai lebih dari 180.000,
ini sangat jauh dibandingkan dengan jumlah aktual praktisi Falun
Gong yang secara langsung dianiaya oleh Partai Komunis
Tiongkok.
Kenyataannya bahwa banyak praktisi terlihat belum merasa pentingnya
tuntutan terhadap Jiang mengingatkan saya tentang apa yang Guru
perlihatkan kepada saya di dimensi lain beberapa tahun yang
lalu.
Saya melihat sebuah lubang kotoran raksasa di bawah langit biru nan
jernih. Orang-orang dari berbagai kalangan, termasuk para praktisi
Falun Gong, sedang menikmati di dalam lubang yang sudah
dikeringkan. Mereka mengenakan pakaian yang direndam-kotoran, namun
sebagian besar tampaknya tidak terganggu sama sekali.
Banyak praktisi saling berbincang-bincang antar mereka. Meskipun
saya sedang sibuk membersihkan diri sepanjang waktu, saya akhirnya
beristirahat dan bergabung dalam percakapan mereka.
Tiba-tiba sebuah suara menggelegar dari luar lubang dan mengejutkan
saya. Saya mendongak dan melihat Guru menatap saya dengan wajah
yang tegas. Saya segera tahu bahwa saya salah karena menghentikan
pembersihan. Saya mengerti pada saat itu bahwa saya harus
cepat-cepat dan tidak boleh menyia-nyiakan bahkan satu momen pun
yang berharga itu.
Ketika pemandangan itu terus berlanjut, saya terkejut betapa banyak
orang terus menghilang sampai sangat sedikit yang tersisa menjelang
akhir. Menakutkan sekali melihat lubang yang awalnya ramai
berkurang menjadi sebuah ruang yang hampir kosong.
Hal ini mengkhawatirkan saya bahwa banyak praktisi yang menderita
penganiayaan secara langsung namun belum melakukan bagian mereka
untuk mengekspos kejahatan yang dilakukan oleh mantan diktator
Tiongkok. Mereka adalah para praktisi tipe "berbincang-bincang"
yang saya lihat.
Ini adalah pengamatan saya bahwa para praktisi ini terobsesi dengan
ketenaran, sentimentalitas, dan kepentingan materi di dunia
manusia, serta mereka memperlakukan Fa dan kultivasi sebagai
sesuatu yang tidak realistis dan tidak terbayangkan.
Saya ingin mengingatkan rekan-rekan praktisi agar tidak menjadi
mangsa godaan di dunia manusia. Kita mungkin merasa bahwa kita baru
saja beristirahat satu menit dari kultivasi, namun bertahun-tahun
mungkin telah berlalu di dimensi waktu yang lain.
Guru memberitahu kita, “Jerih payah sejak jauh lampau hanya untuk
kali ini.” (“Hanya untuk Kali Ini,” HongYin III)
Saya mendorong rekan-rekan praktisi untuk mengingat sumpah mereka
yang dibuat ratusan juta tahun yang lalu. Kita datang ke dunia
manusia untuk membantu Guru dalam Pelurusan Fa. Apakah kita
benar-benar ingin semua upaya kita berakhir sia-sia di saat-saat
terakhir?
Saya menulis artikel ini sama sekali bukan untuk membuktikan diri
sendiri. Saya berharap bahwa dengan berbagi apa yang saya lihat di
dimensi lain akan membuat setiap orang menyadari keseriusan dan
kesakralan kultivasi kita.
Chinese version click here
English
version click here