Menurut pengacaranya, Dong
terlihat sehat saat pengacara mengunjunginya di pusat penahanan
pada tanggal 16 Agustus 2015. Tetapi Dong meninggal dunia pada
tanggal 10 Oktober 2015, tidak lama setelah dia dipindahkan ke
Penjara Jidong, sebuah tempat yang terkenal akan kebrutalannya
terhadap praktisi Falun Gong.
Para petugas penjara memberitahu keluarga Dong bahwa dia meninggal
dunia karena serangan jantung mendadak. Keluarganya mencurigai
penyiksaan di penjara adalah alasan utama atas kematiannya.
Berulang Kali Dianiaya Karena Keyakinan
Spiritualnya
Dong Hanjie, pria, mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1995 dan
berulang kali ditangkap, dipenjara, dan disiksa karena keyakinannya
setelah terjadi penganiayaan terhadap Falun Gong pada tahun
1999.
Dia ditangkap lima kali, dan dijatuhi hukuman penjara serta kamp
kerja paksa dengan total sepuluh tahun. Dia beberapa kali disiksa
hingga hampir meninggal dunia.
Dalam surat terbuka kepada kolega-koleganya untuk meningkatkan
kesadaran terhadap penganiayaan, dia berkata, “Setelah saya
dibebaskan dari kamp kerja paksa pada tahun 2006, saya menderita
gagal jantung dan ginjal. Pandangan mata saya kabur. Kaki menjadi
bengkak. Keluarga saya berantakan setelah istri menceraikan
saya.”
Selain penyiksaan fisik dan pemenjaraan, polisi dan tempat kerjanya
telah memaksa dia untuk membayar lebih dari 90.000 yuan (hampir
15.000 dollar AS.)
Disiksa Saat di Penahanan
Menurut kesaksiannya, Dong menderita sejumlah bentuk penyiksaan di
pusat pencucian otak, kamp kerja paksa, dan penjara.
Metode penyiksaan terdiri dari pemukulan, tidak diperbolehkan
tidur, disetrum listrik, dan melakukan kerja paksa dalam masa yang
lama.
Dia pernah kehilangan kesadaran setelah salah satu tulang iganya
patah karena pemukulan. Tidak lama setelah dia tiba, para petugas
kamp kerja paksa mengikat dia di bangku dan terus-menerus
menyiksanya.
Dalam beberapa kasus, para penjaga melakukan beberapa penyiksaan
padanya pada waktu yang bersamaan. Penjaga kamp kerja paksa pernah
mengikat dia dengan ketat, menggantung dan menyetrum dia dengan
tongkat listrik di seluruh tubuhnya. Kadang-kadang para petugas
terus-menerus menggoyang-goyangkan tubuhnya setelah disetrum
listrik. “Penyiksaan ini memberi rasa sakit yang luar biasa besar
hingga saya tidak bisa bergerak setelah itu,” kata Dong.
“Pusat pencucian otak mempekerjakan para penjahat untuk menyiksa
kami. Saya tetap mengajukan keluhan kepada pimpinan pusat pencucian
otak karena penyiksaan dan penahanan ilegal di beberapa bulan
pertama setelah saya dibawa ke sana, namun diberitahu bahwa mereka
tidak harus mengikut hukum saat menyangkut Falun Gong,”
katanya.
Polisi berulang kali memindahkan Dong ke pusat pencucian otak,
pusat penahanan, dan kamp kerja paksa. Petugas penerima
tahanan seringkali mengabaikan kondisi fisiknya yang buruk dan
meneruskan penyiksaan terhadap dia segera setelah tiba.
Setelah penangkapan pada tahun 2006, Dong melakukan mogok makan di
pusat penahan untuk memprotes penganiayaan. Dia dicekok makan paksa
di rumah sakit dan kemudian dipindahkan ke kamp kerja paksa – dia
bahkan tidak bisa berdiri sendiri.
Di kamp kerja paksa, kondisinya menjadi makin buruk dan dia
menderita tekanan darah tinggi serta masalah jantung. Bukannya
membebaskan dia, polisi melempar dia ke dalam pusat pencucian otak
dan menyiksanya hingga dia hampir meninggal dunia.
Setelah bertahun-tahun dianiaya, Dong ditangkap untuk kelima
kalinya bersama dengan lima praktisi lainnya pada Februari
2014.
Hukuman yang Salah
Setelah bertahun-tahun penganiayaan, Dong ditangkap untuk kelima
kali bersamaan dengan lima praktisi pada bulan Februari 2014.
Pengadilan Zhuozhou menggelar dua sidang terhadap Dong dan praktisi
lain. Menurut pengacaranya, jaksa memalsukan bukti terhadap para
praktisi, dengan melakukan penangkapan yang tidak konsisten dan
penggeledahan rumah, juga dengan pemalsuan tanda-tangan. SIM milik
Dong dan beberapa barang pribadi dijadikan sebagai bukti untuk
menuntutnya.
Selama sidang kedua, pengadilan tidak memberitahu pengacara
praktisi mengenai sidang tersebut. Hakim memulai sidang tanpa
pengacara, sebuah pelanggaran hak hukum yang sangat jelas terhadap
para praktisi.
Pengadilan menjatuhkan hukuman lima tahun penjara kepada Dong pada
tanggal 11 Februari 2015. Dia mengajukan banding atas vonis ini,
tetapi pengadilan tingkat menengah menguatkan masa hukumannya pada
bulan Juni tanpa melakukan sidang sama sekali.
Laporan-laporan yang Berhubungan dengan Vonis Tak Wajar
terhadap Dong Hanjie:
Court
Applauds When Case Against Falun Gong Practitioners Is Thrown Out;
Practitioners Still Being Held
Defense
Lawyers' Rebuttal to Trumped up Charges Renders Judge and
Prosecutor Speechless
Six
Practitioners from Zhuozhou City Illegally Sentenced Without Their
Families Being Notified