Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pengacara Hak Asasi Manusia Mengajukan Keluhan terhadap Pengadilan Shandong karena Melanggar Prosedur Hukum

23 Des. 2015 |   Oleh koresponden Minghui dari Provinsi Shandong, Tiongkok


(Minghui.org) Empat pengacara hak asasi manusia baru-baru ini mengajukan keluhan terhadap Pengadilan Koat Jiaozhou karena melanggar prosedur hukum, saut hari setelah persidangan yang gagal terhadap klien mereka.

Song Guixiang dan putrinya Li Xue ditangkap pada September tahun ini, setelah mengajukan tuntutan hukum terhadap mantan diktator Tiongkok, Jiang Zemin, karena meluncurkan penganiayaan terhadap Falun Gong yang menyebabkan mereka ditangkap dan ditahan berulang kali di masa yang lalu.

Persidangan terhadap kedua wanita itu ditunda karena pengacara mereka terus-menerus memprotes permintaan ilegal pengadilan yang mengharuskan mereka melalui pemeriksaan keamanan. Berdasarkan hukum, pengacara pembela dikecualikan dari pemeriksaan keamanan rutin yang dibutuhkan untuk khalayak umum. Namun, pengadilan Tiongkok, sering menggunakan pemeriksaan keamanan ini sebagai alasan untuk menghalangi pengacara membela praktisi Falun Gong.

Hakim mengumumkan bahwa tanggal persidangan baru akan ditetapkan nanti, tetapi juga menerbitkan perintah “tidak ada kunjungan” ke pusat penahanan di mana ibu dan putri itu ditahan. Pengacara mengajukan keluhan di hari berikutnya, menuduh pengacara menghalangi mereka untuk menghadiri persidangan dan menghasut pusat penahanan untuk menolak pertemuan dengan klien mereka.

Pengacara Menolak Permintaan Pemeriksaan Keamanan yang Tidak Sah

Persidangan pada 1 Desember 2015 direncanakan akan diadakan di ruang sidang pengganti di Pusat Penahanan No. 3 di Qingdao, di mana Song dan Li ditahan.

Setelah pengacara dan keluarga kedua wanita itu tiba di pusat penahanan, mereka diperintahkan untuk melewati pemeriksaan keamanan. Para pengacara dicegah di luar ketika mereka menolak untuk mengikuti permintaan yang tidak sah itu. Mereka menunjukkan bahwa perintah itu tidak sah, tetapi mereka didorong keluar oleh petugas pengadilan.

Selagi para pengacara memprotes permintaan yang ilegal itu, seorang pejabat pengadilan muncul untuk membisikkan perintah baru kepada petugas pengadilan, yang kemudian mengawal para pengacara masuk ke ruang sidang pengganti.

Namun, dalam waktu kurang dari satu menit, pengacara itu ditarik keluar dengan kasar. Kejadian “masuk dan keluar” ini terjadi tanpa ada penjelasan dari petugas pengadilan atau para pejabat.

Tidak takut, para pengacara terus memprotes pelanggaran prosedur hukum yang dilakukan oleh pengadilan. Beberapa jam kemudian, hakim mengumumkan bahwa persidangan itu dibatalkan dan akan dijadwal ulang di tanggal yang lain.

Pengacara meminta untuk bertemu dengan klien mereka sesudahnya, tetapi ditolak oleh pusat penahanan, mengutip perintah dari pengadilan. Pengacara mengajukan keluhan ke Kejaksaan Jiaozhou tentang gangguan pengadilan terhadap pembelaan mereka, dan penolakan kunjungan oleh pusat penahanan di hari berikutnya.

Kedua Ibu dan Putri itu dalam Kondisi Kritis

Song, seorang pensiunan guru berumur 70an tahun, dan putrinya Li ditangkap pada 16 September 2015, oleh petugas dari Kantor Polisi Fuan. Mereka telah ditahan di Pusat Penahanan No. 3 di Qingdao.

Ketika keluarga mereka berkunjung pada 9 Oktober, mereka melihat Song dalam kondisi kritis akibat disiksa. Ia lumpuh dari pinggang ke bawah, dan tidak dapat mengontrol buang air. Ia menderita nyeri dada dan tekanan darah tinggi. Putrinya, Li telah koma selama lebih dari 20 hari karena mogok makan.

Tuntutan Hukum terhadap Jiang Zemin Berakhir dengan Penangkapan

Song dan Li telah ditangkap berulang kali karena tidak melepaskan Falun Gong selama lebih dari 16 tahun terakhir. Song telah ditangkap lebih dari 20 kali, dan telah disiksa saat ditahan. Li dihukum tujuh tahun penjara. Kakak perempuannya, Li Mei, juga seorang praktisi Falun Gong, dan ia juga telah ditangkap beberapa kali.

Selain penyiksaan dan penahanan fisik, gaji mereka juga ditahan dan rumah mereka digeledah beberapa kali. Kerugian finansial yang mereka derita hingga lebih dari seratus ribu yuan.

Dalam rangka mencari keadilan untuk mereka, Song dan kedua putrinya mengajukan pengaduan pidana pada 38 Mei 2015 terhadap Jiang Zemin, karena memulai penganiayaan. Namun, polisi setempat, menangkap ibu dan putri bungsunya dalam waktu kurang dari empat bulan pengajuan tuntutan pidana mereka terhadap Jiang Zemin.

Laporan terkait: Retired Teacher and Daughters File Lawsuits Against Former Dictator Jiang Zemin

Kontak Informasi Para Pelaku:

Chen Baodong ( 陈宝东), kepala Kantor 610 Jiaozhou: +86-13806392997
Fu Zengguang (付增光), hakim ketua Pengadilan Jiaozhou: +86-13869809977
Zhang Jina (张纪娜), jaksa penuntut di Kejaksaan Jiaozhou: +86-18653212677, +86- 13589293007
Zhuang Lijie (庄丽洁), kepala Pusat Penahanan No. 3 di Qingdao: +86-532-66578929
(Kontak informasi para pelaku tersedia lebih lengkap di artikel asli berbahasa Mandarin)

Chinese version click here

English version click here