Sekarang, pemerintah daerah
menghubungi praktisi untuk membahas tuntutan hukum mereka terhadap
Jiang Zemin. Namun, mereka hanya mengajukan beberapa pertanyaan dan
kemudian membiarkan praktisi pergi. Tren terbaru ini adalah
perubahan yang signifikan.
Pihak berwenang tiga kota di Tiongkok, Kota Renqin, Kota Jinan, dan
Kota Chongqing, adalah di antaranya yang diketahui telah mengubah
niat mereka dan menahan diri ketika hendak menganiaya
praktisi.
Kota Renqiu, Provinsi Hebei
Yu Xiuduo: "Polisi pergi tanpa berkata apa-apa
lagi"
Polisi datang bertemu Yu Xiuduo pada awal Oktober, menanyakan
apakah dia telah mengajukan tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin. Yu
mengakui telah mengirimkan tuntutan. Dia berkata, "Saya ditangkap
secara ilegal beberapa kali karena penganiayaan yang diluncurkan
oleh Jiang Zemin. Kesehatan saya memburuk karena penganiayaan oleh
Jiang zemin." Polisi pergi tanpa berkata apa-apa lagi.
Ma Kaihun: Polisi Pergi
Ma Kaihua diminta pergi ke kantor desa dan berbicara tentang
tuntutan hukum terhadap Jiang zemin. Polisi hanya mengatakan
kepadanya untuk tidak mengajukan tuntutan. Ma berkata, "Ya, saya
mengajukan tuntutan. Saya tak sadarkan diri selama 18 jam setelah
saya disiksa. Selangka saya masih cacat. Semua orang-orang yang
menyiksa saya melakukannya di bawah arahan Jiang Zemin. Saya
menuntut Jiang Zemin, karena saya ingin memberikan kesempatan
kepada orang-orang yang menyiksa saya untuk bertobat." Polisi
pergi.
Mao Jianxun: "Polisi tidak berkata apa-apa"
Polisi datang ke rumah Mao Jianxun di awal Oktober, mengklaim bahwa
itu ilegal menuntut Jiang Zemin. Mao menjawab, "Jiang Zemin
menganiaya Falun Gong dan bertanggung jawab atas pengambilan organ
dari praktisi. Setiap orang harus menuntutnya." Polisi tidak bisa
berkata apa lagi kepadanya.
Li Yupeng: Kepala Sekolah dan Istrinya Pergi
Li Yupeng adalah seorang guru. Kepala sekolah dan istrinya
mengunjungi rumah Li pada suatu hari.
"Mengapa anda menyebutkan nama kami dalam tuntutan anda terhadap
Jiang Zemin," kata istri kepala sekolah. "Anda tidak memiliki hak
untuk menuntut dia, mengingat struktur sekolah."
Li menjawab, "Kami menuntut dia karena pemerintah memungkinkan
untuk melakukannya. Pemerintah mengeluarkan peraturan baru di mana
semua tuntutan hukum yang diajukan oleh warga Tiongkok harus
diproses. Kami dilindungi secara hukum. Juga, bagaimana anda tahu
apa yang kami tulis dalam tuntutan?"
Kepala sekolah dan istrinya segera pergi.
Chen Fenglei: "Jangan pergi ke Beijing"
Pada Agustus, polisi memanggil Chen Fenglei dan bertanya apakah dia
mengajukan tuntutan terhadap Jiang Zemin. Chen mengatakan ya.
Polisi meminta agar ia harus datang ke kantor polisi.
Chen mengatakan kepada mereka bahwa ia dan istrinya ditangkap dan
ditahan beberapa kali sejak awal penganiayaan pada tahun 1999. Dia
mengatakan kepada mereka bahwa anak-anak mereka dibiarkan tanpa
perawatan, dan bahwa ia dipenjarakan selama lebih dari 11 tahun.
Dia menuntut Jiang Zemin karena Jiang zemin telah memerintahkan
penganiayaan ini.
Polisi tidak banyak bicara. Mereka mengatakan, "Jangan pergi ke
Beijing" dan kemudian membiarkan dia pergi.
Kota Jinan, Provinsi Shandong
"Naiki saja sepeda Anda"
Seorang polisi melihat seorang praktisi di jalan dan mengatakan
kepadanya untuk pergi ke kantor polisi memverifikasi tuntutan
terhadap Jiang Zemin. Praktisi bertanya apakah petugas bisa
memberinya tumpangan.
"Jangan duduk di mobil polisi," kata petugas polisi, "Ini mungkin
membuat orang berpikir bahwa anda ditangkap. Naiki saja sepeda
anda."
Polisi "adalah korban yang sesungguhnya"
Seorang petugas polisi bertanya kepada seorang praktisi tentang
tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin. Praktisi berbicara kepadanya
tentang Falun Gong dan berkata, "Anda adalah korban yang
sesungguhnya yang dianiaya. Pencipta Falun Gong mengatakan kepada
kami untuk membantu anda."
Polisi juga adalah korban, karena Jiang Zemin memerintahkan mereka
untuk melakukan kejahatan terhadap praktisi Falun Gong.
"Jangan langsung ke Kejaksaan Agung," saran petugas, "Mulai dari
tingkat yang lebih rendah dan lakukanlah dengan cara anda."
Kota Chongqing
Video Bukti Penganiayaan
Dua petugas polisi pergi ke rumah seorang praktisi pada 29 Oktober
untuk memverifikasi tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin. Mereka
memintanya untuk mengisi dan menandatangani formulir, dan mengambil
video saat ia mengisi formulir.
Orang tua itu berbicara kepada mereka tentang Falun Gong dan
mengatakan kepada mereka bahwa Jiang Zemin adalah penyebab utama
dalam penganiayaan terhadap Falun Gong. Ia menjelaskan bahwa Jiang
Zemin telah menyebabkan kematian banyak praktisi, dan Jiang zemin
telah melanggar konstitusi Tiongkok, Hukum Pidana Tiongkok, dan
hukum internasional.
"Jika saya melakukan apa yang anda minta, akan ada bukti yang
menunjukkan bahwa anda telah menganiaya praktisi. Ini akan merusak
masa depan anda! Anda akan menjadi korban. Oleh karena itu, saya
tidak bisa melakukan itu sehingga tidak merugikan anda."
Dua petugas paham, dan kemudian mereka setuju untuk mundur dari
Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Artikel terkait dcalam bahasa Mandarin:
http://www.minghui.org/mh/articles/2015/11/3/河北任丘市骚扰诉江公民的人员“知趣而退”-318543.html
http://www.minghui.org/mh/articles/2015/11/4/ 今非昔比, 诉 江 大潮 中 警察 变 了
-318610.html
http://www.minghui.org/mh/articles/2015/11/8/ 上门 "核实" 诉 江 的 警察 三 退
了 -318831.html
Latar belakang
Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok,
mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan
penindasan berdarah terhadap Falun Gong.
Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga
keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada 10 Juni 1999.
Organisasi tersebut berada di atas kepolisian dan sistem yudisial
dalam melaksanakan perintah Jiang Zemin terkait Falun Gong:
hancurkan reputasi mereka, bangkrut kan secara finansial, dan
hancurkan mereka secara fisik.
Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun
Gong selama 16 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa
karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ
tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah
memulai dan melanjutkan penganiayaan brutal tersebut.
Konstitusi Tiongkok mengizinkan warga untuk menjadi penuntut dalam
kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak
tersebut untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap mantan diktator
itu