Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Seorang Wanita Ditangkap Tidak Lama Setelah Dibebaskan dengan Persyaratan Medis

31 Des. 2015 |   Oleh koresponden Minghui dari Provinsi Heilongjiang, Tiongkok


(Minghui.org) Polisi memaksa masuk ke rumah Li Aiying dan menangkapnya pada malam 4 November 2015. Mereka tidak memperbolehkannya untuk bahkan memakai celana sebelum membawanya ke kantor polisi.

Ia dipindahkan ke sebuah pusat penahanan keesokan harinya. Li sebelumnya dibebaskan karena alasan kesehatan, tapi polisi mengklaim bahwa ia adalah tersangka untuk melegalkan penangkapan mereka.

Li Aiying

Penangkapan Terakhir

Li ditangkap pada 27 September 2013, karena berbicara kepada orang-orang tentang penganiayaan Falun Gong. Kesehatannya berada dalam bahaya karena disiksa di pusat penahanan, ia dibebaskan karena alasan kesehatan. Menurut saksi mata, ia menjadi kurus dan tidak bisa dikenali. (Lebih detail tentang penyiksaan terhadap Li dalam bahasa inggris: http://en.minghui.org/html/articles/2013/12/29/143851.html)

Polisi memeras 10,000 yuan dari Li sebelum ia dibebaskan dan mereka memerintahkannya untuk melapor setiap hari. Ia harus membayar tambahan 10,000 yuan karena gagal melapor setelah kesembuhannya.

Sejarah Penganiayaan

Li ditangkap dan dihukum 1 tahun kerja paksa pada Desember 1999 karena pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan atas haknya dalam berlatih Falun Gong. Ia ditahan di Kamp Kerja Paksa Qiqihar. Penjaga berusaha memaksanya untuk melepaskan kepercayaannya pada Falun Gong dengan berbagai metode penyiksaan.

Mereka membawa Li ke sebuah peternakan ayam pada 20 Desember 1999. Penjaga mengikat tangannya di belakang dan menaruh besi di lengannya yang ditahan oleh 2 meja. Ia kemudian disuruh berlutut.

Setelah beberapa saat, mereka melepaskannya dan kemudian melanjutkan penyiksaan dengan mengikat kedua tangannya di samping.

Reka adegan penyiksaan: diikat dengan tali dan disuruh berlutut

Li diikat ke ranjang selama 72 jam di saat musim dingin dan tidak memperbolehkan menutup mata atau duduk.

Ia juga dikurung di sel tersendiri dan dipaksa duduk dengan posisi jongkok dengan tangan diikat di belakang selama 10 hari sebagai hukuman untuk melakukan latihan Falun Gong pada November 2000.

Masa tahanan Li diperpanjang secara ilegal untuk 11 bulan sebelum ia dibebaskan pada 16 Oktober 2001. Ia dimonitor terus menerus oleh polisi setelah pembebasannya.

Li ditangkap lagi pada April tahun 2002 ketika ia mengunjungi praktisi lain. Ia dihukum 3 tahun kerja paksa di Kamp Kerja Paksa Qiqihar.

Ia dikurung di sel tersendiri pada Mei tahun 2003 dan dipaksa mendengarkan fitnahan terhadap latihan Falun Gong. Rambutnya berubah abu-abu setelah 74 hari dikurung.

Pejabat di kamp kerja paksa terus melakukan penyiksaan yang lebih internsif terhadap Falun Gong sebagai bagian dari rencana mereka untuk “menghancurkan barisan depan musuh,” pada 16 Februari 2004.

Li mogok makan untuk memprotes penganiayaan dan dipaksa makan obat tidak diketahui jenisnya sebagai hukuman. Kesehatannya menurun, tapi ia masih dipaksa melakukan kerja berat. Hukumannya diperpanjang selama 4 bulan karena tidak juga melepaskan kepercayaannya.

Di penghujung tahun 2004, kepala kamp kerja paksa mengklaim dalam sebuah pertemuan bahwa 98% praktisi yang ditahan di kamp kerja telah melepaskan kepercayaan mereka. Ketika Li berdiri dan berkata bahwa ia masih berlatih Falun Gong, hukumannya ditambah lagi 3 bulan.

Li akhirnya dibebaskan pada Juli 2015. Keluarganya hampir tidak mengenalinya.

Pihak yang terlibat menganiaya Li:
Kantor Polisi Jian-an di Kota Qiqihaer: +86-452-2811460 (K)
Kepala Kantor 610 Komite Urusan Politik dan Hukum Kota Qiqihaer: 86-452-2791608 (K), +86-452-2791613 (K)
Komite Urusan Politik dan Hukum Kota Qiqihaer: +86-452-2791601 (K), +86-452-2796688 (K)

Chinese version click here
English version click here