A. Menyaksikan Belas Kasih Guru Yang Tak Terbatas
1. Kesehatan Saya Pulih setelah Memperoleh Dafa
Pada bulan Mei 1996, saya berjumpa dengan rekan saya, ia penuh semangat, sama sekali berbeda dengan dua minggu sebelumnya, —kurang sehat dengan raut muka kesakitan. Saya sangat keheranan.
Kata dia: “Saya berlatih Falun Gong, dan semua penyakit saya lenyap. Falun Gong tidak hanya menyembuhkan penyakit, juga menjelaskan mengapa ada begitu banyak kerunyaman dalam kehidupan ini.” Kalimat terakhir ini menyentuh keingintahuan saya. Benar sekali itulah yang ingin saya ketahui.
Saya meminjam buku Zhuan Falun pada hari itu juga lalu mulai berkultivasi Dafa. Dalam kurang dari 10 hari kesehatan saya pulih. Saya mulai dapat berjalan, dan juga bersepeda. Bila bersepeda rasanya seperti ada yang mendorong. Rasanya sangat indah tak terbayangkan sebelumnya.
2. Perlindungan Guru
Setiap pagi saya pergi berlatih di tempat latihan yang jaraknya kira-kita satu kilometer dari rumah. Pada musim dingin tahun itu suhu di luar mencapai 140 F (minus 100C), dan jari-jari tangan saya cedera ketika melakukan gerakan ke-dua, memeluk roda. Bahkan saya tidak dapat menaiki sepeda, terpaksa harus mendorongnya.
Akhirnya sakit itu tak tertahankan lagi. Ketika masih kecil jika terluka atau cedera saya selalu mengeluh pada ibu, tiba-tiba saja saya teringat Guru. Pada saat itu sedikit pun saya tidak punya keinginan untuk minta pada Guru menghilangkan rasa sakit, hanya merasakan bahwa Guru adalah kerabat saya yang paling dekat, dalam hati menyebut “Guru, Guru…” Sebelum saya menyelesaikan ucapan “Guru” yang kedua, rasa sakit itu hilang! Luar biasa ajaib! Saya mendapatkan pengalaman lagi Guru selalu melindungi para pengikutnya, sepanjang waktu.
3. Serpihan Kayu di Telapak Tangan Saya Menghilang
Pada awal tahun 1997, saya membenahi letak furnitur di rumah. Saya sambil membungkuk menarik lemari buku. Pada saat menariknya tangan terasa sangat nyeri dan saya lihat mengeluarkan darah. Ketika saya lihat lebih dekat terdapat banyak serpihan kayu.
Saya mencari penjepit untuk mencabutinya, tetapi sebelumnya saya membasuh darah itu lebih dulu di bawah keran air. Ketika saya perhatikan tangan saya sudah bersih dari serpihan kayu, dan bahkan juga tidak ada bekas-bekasnya! Sehalus seperti sebelumnya!
4. Dilindungi dalam sebuah Kecelakaan
Pada tahun 1998 ketika pulang bersepeda bersama-sama dengan teman-teman praktisi, di perempatan jalan saya ditabrak sepeda lain. Saya terlempar agak jauh, jatuh di depan truk yang sedang melaju dari arah berlawanan. Saya mendarat tepat di depan roda truk
Saya cedera dan tak bisa bergerak, namun saya masih dapat berpikir, “Saya tidak boleh tetap di sini, besok saya harus pergi latihan.” Saya mencoba berdiri meski rasanya sangat sakit. Teman-teman praktisi merasa sangat khawatir, mereka bersama-sama mendekati saya, “Apakah baik-baik saja?” Saya jawab “Ya, baik-baik saja.” Saya hanya mendapat luka lecet sedikit. Guru melindungi dan menyelamatkan saya.
Saya ambil sepeda saya lalu pulang dan saya melakukan latihan meditasi sebentar. Setelah itu saya berbaring. Dalam keadaan setengah tertidur merasa seperti ada sebuah tangan besar dan hangat mengangkat saya ke udara dan mengusap punggung saya tiga kali. Ada arus hangat mengalir ke seluruh tubuh saya.
Keesokan harinya saya pergi ke tempat latihan seperti biasanya. Teman-teman praktisi tidak melihat ada masalah dengan saya. Baru dua minggu kemudian beberapa teman praktisi mengetahui kejadian yang saya alami, dan mereka menengok saya ke rumah. Waktu itu saya sudah hampir sembuh. Guru tidak hanya menyelamatkan hidup, juga menyembuhkan cedera saya. Tak ada kata-kata untuk menyatakan belas kasih Guru yang tak terbatas.
5. Tidak Seorang pun Dapat Memotret Saya
Pada bulan Juli 2003 saya ditahan polisi di Beijing. Di pusat penahanan para sipir berusaha memotret saya, tetapi sepertinya mereka tidak berhasil. Saya tak ingin mereka memotret saya, maka saya memancarkan pikiran lurus ketika mereka memotret saya.
Di Pusat Penahanan Haidian saya ditempatkan di suatu ruang bersama-sama dengan praktisi lainnya. Saya tahu bahwa setiap orang harus memberikan cap sidik jari. Seorang sipir datang dan mengatakan, “Saya mohon bantuan anda agar saya masih bisa tetap bekerja.” Saya berpikir, “Saya tidak akan melakukan ini tanpa imbalan,” lalu saya katakan kepadanya, “Jika anda mau menyebutkan satu kalimat yang mendukung Dafa, saya akan membantu.” Saya pikir cukup memadai bila dia mengatakan ‘Falun Dafa baik.’ Dia diam berpikir sebentar, lalu dengan mengejutkan dia mengatakan dengan keras, “Hidup Li Hongzhi!” Saya tak mengharapkan bahwa saya akan bertemu dengan seseorang yang mempunyai takdir pertemuan dengan Dafa di sana.
6. Matahari itu Dingin dan Dunia yang Menyegarkan
Pada bulan November 1996 saya menghadiri Konferensi Berbagi Pengalaman Internasional Falun Dafa di Beijing. Di siang hari banyak praktisi yang membagikan pengalaman mereka. Sekitar pukul 2.00 siang banyak para praktisi melihat matahari. Saya ikut melihat ke atas dan matahari tampak bulat berwarna biru muda dengan warna cerah di tepinya. Sinarnya berwarna nyala ungu. Pada pukul 4.00 kami melihat matahari lagi, dan sinarnya berwarna biru pekat. Saya melihat itu, dalam dimensi lain, matahari adalah sebuah dunia yang dingin.
7. Perubahan Tekanan Darah yang Ajaib
Ketika saya masih muda tekanan darah saya adalah 110/70; pada umur 50, tekanan darah 150/85. Ketika dalam tahanan dan dalam menjalani hukuman antara Juli 2003 dan Juli 2007 tekanan darah berada di antara 190/100 dan 220/110.
Saya bebas pada tahun 2007, di rumah saya belajar Fa dan melakukan latihan setiap hari. Kesehatan saya pulih dengan cepat. Tiga bulan kemudian saya periksakan kesehatan, dan hasilnya semuanya normal, tekanan darah 110/70. Saya telah berkultivasi selama 17 tahun dan selama itu tak pernah menelan obat sebutir pun, toh kesehatan saya selalu baik.
B. “Sejati-Baik-Sabar” Memberi Manfaat kepada Narapidana
Antara Juli 2003 dan Maret 2004 saya ditahan di beberapa pusat penahanan, di mana saya menyaksikan kekuatan luar biasa dari Sejati-Baik-Sabar. Saya menyaksikan perubahan yang menakjubkan dalam waktu singkat pada orang-orang yang melafalkan “Sejati-Baik-Sabar.” Beberapa contoh seperti di bawah ini.
1. Kecanduan Narkoba
Pada tahun 2003 di pusat penahanan Haidian saya melihat seorang wanita menggeletak tengkurap di atas lantai. Mukanya sangat pucat. Saya tak bisa menahan diri bila melihat orang lain kesakitan, maka saya dekati dan berbicara dengannya. Dia benar-benar menderita dan tak bisa bicara. Saya katakan kepadanya, “Cobalah melafal dalam hati, “Sejati-Baik-Sabar.” Dia menganggukkan kepala. Setelah setengah jam kemudian, saya lihat dia telah berdiri dan raut mukanya menunjukkan warna yang sehat.
Dalam setengah hari saya melihat tiga orang wanita yang keadaannya semacam itu dan menjadi sembuh setelah melafalkan, “Sejati-Baik-Sabar.” Baru kemudian saya mengetahui mereka itu pecandu narkoba yang sedang ketagihan dan dalam keadaan sangat menderita. Salah seorang dari mereka, seorang gadis mendatangi saya dan mengatakan, “Saya akan mencari anda bila telah keluar dari sini. Saya ingin belajar Falun Gong!”
2. Seorang Gadis yang Menelan Cincin
Di pusat penahanan lainnya di Distrik Haidian ada seorang gadis dari Provinsi Xinjiang. Setiap hari dia duduk di sudut dengan menyilangkan kedua lengannya, dan tampaknya dia sangat menderita. Suatu hari saya duduk di sebelahnya dan menanyakan mengapa dia tidak pernah makan. Dia mengatakan bahwa usus dan lambungnya terluka, karena itu dia tidak bisa makan. Dia ingin bunuh diri dengan menelan sebuah cincin emas besar ketika ditahan. Namun dia tidak mati dan sekarang menderita kesakitan.
Saya memberi tahu dia, “Jika kamu mempercayai saya, kamu bisa mencoba melafalkan, ’Sejati-Baik-Sabar’ dalam hati. Dia mengatakan bahwa dia seorang Muslim. Lalu saya lanjutkan, “Sejati-Baik-Sabar itu tingkatan tinggi, tidak akan berpengaruh pada kepercayaanmu.” Tiga hari kemudian saya melihat dia sedang makan. Dia tampak bahagia, dan sering menghibur kami dengan tarian etnis Xinjiang. Dia percaya pada Sejati-Baik-Sabar dan mendapat manfaat karenanya.
3. Seorang Narapidana dengan Penyakit Jantung
Pada tahun 2003 di pusat penahanan di Beijing ada seorang wanita setengah baya yang tidak dapat bekerja dan untuk berpindah tempat saja harus dengan hati-hati. Pada waktu istirahat saya coba berbicara dengannya. Dia merasa tersentuh hatinya ada seseorang yang memedulikannya. Dia mengatakan dia menderita penyakit jantung dan karena itu tidak dapat bekerja. Ia mengatakan bahwa sipir menindasnya dan melarangnya pergi ke dokter. Dia ditahan karena menjual disk tetapi belum ada yang laku saat ditangkap. Dia sangat putus asa, air matanya mengalir di mukanya. Dia tidak punya uang untuk membeli tisu.
Saya katakan kepadanya, “Jangan pedulikan kata orang tentang anda, anda seorang yang sopan dan jangan terlalu memikirkan jantungmu.” Dia mengangguk. “Jika anda percaya kepada saya, cobalah dengan khidmat melafalkan: ‘Sejati-Baik-Sabar’ dalam hati.” Dia menangguk lagi. Pada hari berikutnya dia merapikan rambutnya dengan baik. Pada hari ketiga dia membersihkan lantai dengan temannya yang lebih muda. Pada waktu istirahat di hari kelima, dia mendekati saya dan berbisik, “Saya telah pulih! Penyakit jantung saya telah sembuh, saya sehat sekarang!” Satu lagi kehidupan terselamatkan.
4. Pasien Penyakit Asma
Seorang wanita setengah baya yang tidur di sebelah saya mulai batuk-batuk. Di tengah malam batuknya makin parah. Saya katakan kepadanya bahwa melafalkan, “Sejati-Baik-Sabar” dapat menolong. Dia tidak percaya. Beberapa hari kemudian batuknya tambah parah, yang sangat memengaruhi tidurnya orang lain. Saya katakan kepadanya, “Batukmu itu benar-benar parah.” Jawabnya, “Ini bukan yang terburuk, setiap tahun dari bulan Oktober hingga April saya hanya bisa tidur dengan duduk.” Sekarang ini bulan Oktober.
Saya kira dia dan saya ditakdirkan membentuk suatu hubungan, karena dia tidur di sebelah saya. Lalu saya berpikir, saya akan mencoba lagi. Suatu hari saya mengatakan kepadanya, “Sesungguhnya kamu ini sudah ditakdirkan. Kamu akan batuk terus sepanjang malam, kecuali bila melafalkan ‘Sejati-Baik-Sabar.’ Harus mengeluarkan biaya berapakah untuk itu? Apakah kamu tahu, batukmu itu menyebabkan orang lain tak bisa tidur?” Dia tidak mengatakan sesuatu.
Beberapa hari kemudian, saya perhatikan batuknya berkurang, dan beberapa hari berikutnya batuknya berhenti sama sekali.
5. Seorang yang Bisu Tuli Dapat Mendengar
Suatu hari seorang gadis kira-kira berumur antara 15 atau 16 tahun dimasukkan ke dalam sel. Dia manis, sayangnya bisu tuli. Pada waktu istirahat saya tuliskan pada telapak tangannya, “Sejati-Baik-Sabar” dan saya minta agar dia menghafalkannya. Dia mengangguk. Saya merasakan anak ini sebenarnya hatinya baik, namun dia dipaksa untuk menjadi pencuri.
Suatu hari pada waktu tidur siang, dia tidur di dekat saya. Saya berpikir alangkah bagusnya bila anak yang baik hati semacam ini bisa memperoleh Dafa. Waktu itu saya teringat bahwa dia bisu tuli, lalu dalam hati saya berkata kepada Guru, “Saya tidak tahu apakah pikiran saya ini benar atau salah. Bila benar, Guru, mohon pertolongan anda, bukakan saluran pendengaran dia. Dia akan memperoleh Dafa nanti.” Kemudian saya memancarkan pikiran lurus untuk dia kira-kira selama setengah jam.
Setelah waktu tidur siang, saya mengetes pendengarannya dengan memanggil dia dari belakang, dan ternyata dia dapat mendengarkan. Saya mengucapkan terima kasih kepada Guru atas belas kasihnya untuk dia. Saya percaya dengan yakin Guru akan mengatur dia untuk menjadi praktisi dan berkultivasi.
Dafa telah memperlihatkan keajaiban yang tak terhitung banyaknya. Siapa pun yang mempercayai “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik” akan dianugerahi nasib yang baik dan masa depan yang gemilang. Saya berharap siapa pun yang telah ditakdirkan berhubungan dengan Dafa akan datang ke Dafa, belajar Dafa, dan memilih masa depan bagi dirinya sendiri.