(Minghui.org) Saya berumur 82 tahun. Saya dirawat di rumah sakit selama tiga hari bulan Februari 2014 karena serangan jantung. Tiga anak perempuan saya datang ke rumah sakit untuk memancarkan pikiran lurus.

Ketika saya menyadari apa yang telah terjadi pada saya, saya mengatakan kepada dokter bahwa saya ingin pulang. Dokter mengatakan kepada saya bahwa saya harus terus menerima pengobatan, tapi saya menolak.

Kamar saya berada di lantai lima. Lift penuh sesak, jadi saya memutuskan untuk berjalan menuruni tangga. Orang lainnya kagum ketika mereka melihat saya berjalan sendiri.

Saya tinggal di rumah putri kedua saya, yang seorang praktisi Dafa. Kami belajar Fa dan melakukan latihan bersama. Kesehatan saya pulih sepenuhnya setelah itu. Saya berpikir bahwa saya bisa berkultivasi sendiri, jadi saya pulang ke rumah untuk tinggal bersama anak bukan praktisi.

Masalah jantung kambuh dua bulan kemudian. Awalnya, itu tidak serius. Namun, semakin hari bertambah parah. Putri saya melihat masalah saya dan meminta saya untuk tinggal dengan putri kedua saya lagi.

Putri kedua saya memancarkan pikiran lurus dan tidak menyerah, bahkan ketika saya kehilangan kesadaran. Tiga hari kemudian, saya sembuh.

Masalah jantung muncul kembali pada bulan Desember. Saya berbaring di tempat tidur di rumah putri sulung saya. Seorang teman saya, yang berusia lebih dari 70 tahun, akan ke desa terdekat untuk membagikan kalender dengan informasi tentang Falun Dafa dan penganiayaan.

Saya berpikir, "Mengapa saya tidak bisa melakukan hal yang sama? Bukankah membangunkan makhluk hidup pekerjaan setiap praktisi?" Dengan pikiran ini, masalah jantung saya lenyap. Saya sangat senang sehingga saya tidak tidur malam itu.

Keesokan harinya, saya pergi dengan putri saya ke desa terdekat untuk membantu orang mundur dari keanggotaan mereka di Partai Komunis Tiongkok dan organisasi afiliasinya. Melihat bahwa seorang wanita usia lanjut bersedia berjalan ke desa mereka hanya untuk menyampaikan pesan, banyak orang yang tersentuh dan bersedia mundur dari Partai.

Sejak saat itu, saya pergi setiap hari untuk membantu orang terbangun. Saya berterima kasih kepada Guru atas kesempatan yang indah ini.