Membentuk Kembali Diri Sendiri
Saya adalah seorang akuntan. Ketika masih kuliah untuk menjadi seorang akuntan, saya mengambil keuntungan dari perusahaan tempat saya bekerja dan menipu mereka untuk membiayai kuliah saya yang seharusnya saya bayar sendiri. Melalui belajar Fa, saya memahami prinsip “yang tidak kehilangan, tidak akan memperoleh.” Jadi, saya mengembalikan uang biaya kuliah tersebut ke perusahaan.
Ketika sedang merenovasi rumah, saya mengambil beberapa bahan dari perusahaan untuk digunakan dalam renovasi rumah. Ketika menyadari bahwa hal itu adalah salah, tanpa diketahui orang lain, saya menyumbangkan uang ke daerah yang membutuhkan.
Di tempat kerja, saya memegang wewenang 21 departemen. Banyak orang akan melihat hal ini sebagai posisi untuk mengejar kepentingan pribadi; namun, karena saya adalah seorang praktisi Falun Gong, saya selalu mampu untuk menolak “hadiah” dari orang lain.
Suatu hari di tempat kerja, tim kami diberi bonus, di mana seharusnya dibagi rata untuk setiap anggota tim. Saya berusaha menolak bagian bonus untuk saya, namun mereka memaksa bahwa setiap orang harus mendapatkan bagian yang sama. Saya menyimpan bagian saya namun menyimpannya secara terpisah, terpisah dari uang saya yang lain.
Partai Komunis Tiongkok (PKT) kemudian memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada tahun 1999.
Saya pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong, dan sebelum pergi, saya mengembalikan uang bonus itu kepada perusahaan. Ketika saya kembali, atasan ingin memberikannya kembali pada saya, tapi saya menolak. Hal ini menyebar ke seluruh perusahaan, dan semua orang terkejut. Rekan-rekan saya berkata bahwa saya adalah orang yang jujur.
Tetap Setia Kepada Fa
Setelah kembali dari Beijing, perusahaan memberhentikan saya dari posisi yang saya tempati. Namun, saya masih diminta untuk bekerja sementara waktu untuk menerima gaji pokok dan tanpa bonus. Mereka ingin agar saya mengajarkan kepada karyawan baru – yang sekarang menempati posisi saya – semua yang saya ketahui.
Karyawan baru ini mengajukan banyak sekali pertanyaan, jadi dia mempelajari banyak hal dengan cepat. Dia menggunakan pengetahuan yang dia dapatkan untuk memamerkan diri di depan atasan. Ketika orang lain melihat perilakunya, mereka merasa terganggu. Mereka bahkan mendorong saya untuk berhenti mengajarinya, tapi saya tidak mendengarkan mereka dan tetap terus membantu karyawan baru tersebut. Guru Li berkata:
“Orang baik selalu mempunyai belas kasih, tanpa menyalahkan, tanpa kebencian, menganggap penderitaan sebagai kegembiraan.” (“Taraf Kondisi,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju I)
Kemudian, kantor audit setempat mengirim beberapa pejabat untuk mengaudit perusahaan kami. Saya diminta untuk ikut berpartisipasi dalam audit tersebut. Para pejabat audit ini telah bekerja dengan saya di masa lalu dan tahu kalau saya berlatih Falun Gong. Mereka yakin bahwa saya adalah orang yang baik hati. Di depan atasan saya, mereka memuji kemampuan saya.
Perusahaan menugaskan saya untuk mengerjakan banyak pekerjaan. Saya seringkali harus bekerja sampai larut untuk menyelesaikan semuanya. Salah satu rekan saya berkata, “Kenapa kamu tetap bekerja untuk mereka tanpa bonus? Mereka seharusnya membayar kamu selayak yang kamu peroleh.” Saya hanya tersenyum, karena saya tahu bahwa saya adalah praktisi Dafa yang mampu menahan semua ketidakadilan. Karena saya bekerjasama dengan baik dengan para pejabat, mereka semua merasa senang dengan pekerjaan yang saya lakukan. Mereka bahkan meminta atasan saya supaya saya dikembalikan ke posisi semula.
Departemen kepolisian setempat menangkap saya pada tanggal 19 Juli 2000, karena takut saya akan mengajukan permohonan bagi Falun Gong lagi. Setelah dibebaskan, perusahaan memindahkan saya dan juga mengurangi gaji saya lagi. Ketika seorang pejabat dari kantor audit setempat mendengar hal ini, dia datang untuk melihat bagaimana keadaan saya. Kebaikannya membuat saya tersentuh sampai meneteskan air mata.
Dia berkata bahwa dia akan berbicara kepada perusahaan perihal mengembalikan saya ke posisi semula. Pejabat ini sejak itu mengundurkan diri dari PKT.
Membuktikan Kebenaran Falun Gong Tanpa Syarat
Saya dipindahkan untuk bekerja di sebuah desa sebagai kasir. Suatu hari, saya sedang menghitung rekening dan menemukan kelebihan uang 20.000 yuan. Jika saya tidak membuka suara, tidak akan ada yang mengetahuinya. Tapi saya melaporkan kelebihan uang itu ke tim saya dan menyarankan agar uang ini dikembalikan ke pelanggan. Namun mereka ingin agar uang ini tetap disimpan dan dibagikan di antara semua anggota tim.
Saya menolaknya. Karena ini bukanlah uang kami, saya berkata, uang ini harus dikembalikan. Pada akhirnya, kami mengembalikan uang tersebut dan pelanggan kami merasa sangat senang. Dia menjadi yakin bahwa praktisi Falun Gong adalah orang yang jujur.
Di lain waktu, saya menemukan sepasang anting-anting emas di tempat kerja, dan saya menemukan pemilik anting-anting tersebut dan mengembalikannya. Dia tersentuh oleh kejujuran saya. Kemudian, dia dimintai bantuan dan ketika orang yang meminta bantuan tu ingin menyogoknya, dia menolak, dia berkata bahwa dia telah belajar untuk menjadi orang yang jujur dan lurus dari praktisi Falun Gong.
Contoh-contoh ini menjadi saksi dari keagungan Falun Gong. “Cahaya Buddha menerangi seluruh penjuru, menegakkan kebenaran memberi penerangan.” (Zhuan Falun)