(Minghui.org) Saya berumur 18 tahun dan baru akan masuk ke sekolah guru pada tahun 1994, saat seorang teman sekelas mengatakan bahwa saya sepertinya tertarik pada spiritual dan meminjamkan saya sebuah buku Falun Dafa.
Saya membaca beberapa halaman dan mengikuti beberapa kelas ceramah video, tetapi tidak tertarik untuk ikut berlatih. Saya memulai latihan ini pada tahun 1999, saat rezim Komunis Tiongkok mulai menindas Dafa. Saya mulai setelah melihat ibu saya tetap teguh dalam latihan ini.
Terima kasih, Guru, karena menerima saya sebagai pengikut sejati.Populer di Antara Murid-Murid dan Orang Tua Murid
Saya mengajar di sekolah dasar pada awal tahun 1997, dan semua orang tahu bahwa saya berlatih Falun Dafa. Sangat penting untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Dafa, Sejati-Baik-Sabar. Dalam pikiran saya, semua orang yang bertemu dengan saya mempunyai takdir pertemuan, dan oleh karena itu semua yang saya lakukan dan katakan akan menentukan pendapat mereka terhadap Dafa.
Karena reputasi baik yang telah saya bangun melalui kerja keras, sekolah menerima banyak telepon dari orang tua murid yang menginginkan anak mereka masuk di kelas saya. Kepala sekolah sangat mengenal saya, tetapi ia masih saja terkejut dengan banyaknya telepon. Di kelas saya ada lebih dari 60 anak, jauh lebih banyak dari kelas lainnya.
Saya tidak pernah memilih kelas yang ingin saya ajar, jadi akhirnya saya mengajar kelas satu (tingkat yang paling tidak diminati) sebanyak empat kali. Ini membantu saya dalam meletakkan dasar untuk berbicara dengan orang-orang mengenai Dafa dan penindasan.
Sebagai praktisi, saya tahu bahwa saya harus memperhatikan tingkah laku saya, mengajar dengan baik, mengerjakan semua tugas dengan baik, dan bertanggung jawab pada semua anak di kelas saya. Karena saya melakukannya demikian, manajemen sekolah, rekan-rekan kerja, dan orang tua mulai menghargai praktisi Dafa.
Pada acara wisuda, saya memberitahukan kelas saya: “Kita telah bersama selama enam tahun, dan kalian adalah keluarga saya. Semua orang sangat cantik, karena ‘penampilan berasal dari pikiran.’ Kalian belas kasih. Kalian semua tahu bahwa saya berlatih Falun Dafa, jadi tolong ingatlah ‘Falun Dafa baik!’ Sejati-Baik-Sabar baik!’ di masa depan, saat kalian menemui kesulitan, jangan lupa apa yang telah saya ajarkan pada kalian. Saya mengharapkan kalian semua mendapatkan yang terbaik di masa depan.”
Membawa Dafa dan Kisah Kultivasi ke Dalam Ruang Kelas
Enam tahun yang lalu, saat anak-anak ini memasuki kelas satu, saya membantu mereka mundur dari Perintis Muda setelah mereka dipaksa untuk bergabung dalam organisasi komunis. Dalam kelas, saya memasukkan kisah-kisah kultivasi dan penindasan Dafa dalam pelajaran saya. Saya memberi tahu anak-anak mengenai bakar diri di lapangan Tiananmen. Saya juga mengajarkan mereka tentang patriotisme sejati, dan mencintai Negara bukan berarti setia pada Partai Komunis.
Anak-anak belajar mengenai kebudayaan tradisional Tiongkok melalui kisah mengenai kebajikan, kerendahan hati, dan perbedaan antara baik dan buruk. Saya juga bercerita mengenai Han Xin, yang “mengalami penghinaan dengan merangkak di bawah selangkangan.” (Zhuan Falun, “Ceramah 9”)
Mereka mengetahui bahwa murid-murid di luar Tiongkok tidak harus bergabung dengan Perintis Muda. Saya bahkan memberi tahu mereka mengenai rezim komunis mengambil organ tubuh praktisi Falun Gong yang masih hidup untuk dijual.
Berita menjadi materi pelajaran, dan saya menjelaskan apa yang diperlukan oleh keadilan sejati dengan berbicara mengenai beras yang tercemar, susu bubuk bayi yang tercemar, dan konstruksi bangunan yang tidak memenuhi standar yang mengakibatkan kematian ribuan orang saat gempa bumi Sichuan terjadi.
Saya tidak hanya berbicara dengan anak-anak, tetapi juga dengan beberapa orang tua mereka dan rekan-rekan kerja saya. Mereka semua sangat menerima Dafa, dan beberapa juga telah mundur dari Partai dan organisasi terkaitnya.
Semua orang Harus Mendengar Tentang Dafa
Selain rekan-rekan kerja, murid dan orang tua, saya menjaga hubungan baik dengan mantan teman sekelas dan keluarga. Teman sekelas saya semua tahu bahwa saya berlatih Dafa dan menganggap saya adalah orang baik. Di acara reuni kelas kami dan pesta, saya membagikan kalender dengan informasi Dafa dan berusaha untuk membujuk semua orang untuk keluar dari Partai.
Hari pertama liburan musim panas, putra saya dan saya mengendarai sepeda motor, menempelkan poster dengan informasi tentang Dafa dan penindasan. Dalam perjalanan pulang, kami di tabrak taxi. Saya pikir, “Tidak apa-apa. Saya memiliki Guru yang melindungi saya dan anak saya, jadi tidak apa-apa.”
Pengemudi taxi itu dan teman wanitanya keluar dari mobil dan meminta maaf. Ia menjelaskan bahwa ia sedang mengajari wanitanya untuk menyetir, dan mereka sedang bertengkar. Saya mengatakan, “Saya berlatih Falun Dafa. Kami sangat beruntung karena perlindungan Guru kami. Kalian juga beruntung, bertemu dengan kami. Kalian boleh pergi sekarang.”
Saya tidak terluka, dan anak saya hanya lecet sedikit di tangannya, yang sembuh dalam waktu dua minggu.