(Minghui.org)
Saya seorang praktisi yang mulai melakukan latihan Falun Dafa pada
2013. Saya ingin berbagi pengalaman ketika saya pertama kali mulai
berlatih, dan pandangan saya dari berkultivasi
Mendapatkan Falun
Dafa
Resminya saya mulai bekerja pada sekitar bulan Mei 2012. Ada
seorang kolega yang lebih berpengalaman memberi tahu saya banyak
sekali tentang kehidupan. (hal ini dipelajari dari Dafa). Pada
akhirnya saya mendapati bahwa dia seorang praktisi Falun Dafa, dan
saya terpesona. Untungnya saya segera mengerti dan mempercayai yang
dia ceritakan.
Kolega saya itu menjelaskan lebih banyak tentang Falun Dafa, dan
mengatakan bahwa sekarang ini adalah periode akhir Dharma, yang
artinya banyak hal yang terjadi dalam masyarakat dalam keadaan
merosot, rasanya apa yang dikatakan itu masuk akal. Dikatakan juga
bahwa jika sekarang ini Falun Dafa tidak tersebar, dunia sejak dulu
telah menghadapi bencana. Setelah mendengarkan hal ini, saya
berpikir: “Waduh, untung ada Falun Dafa”
Saya mendapatkan kesempatan yang baik menerjemahkan beberapa
artikel yang ditulis oleh para praktisi Falun Dafa. Artikel-artikel
itu berbicara tentang penganiayaan, Shen Yun Performing Arts, dan
kebudayaan tradisional Tiongkok. Ketika membacanya saya merasakan
ketulusan dan kejujuran para penulisnya, yang membuat saya terkesan
sangat dalam pada para praktisi Dafa.
Hubungan yang Ditakdirkan
Kemudian saya menghadapi problem dalam kehidupan dan pekerjaan,
saya terpaksa harus meninggalkan pekerjaan. Pada titik terendah
dalam kehidupan saya ini, saya merasa ngeri. Waktu itu terbesit
dalam ingatan saya tentang Falun Dafa, teringat ketika saya masih
di sekolah menengah lebih dari 10 tahun yang lalu, ada beberapa
orang praktisi Dafa yang sedang belajar Fa bersama di luar. Bahkan
saya masih teringat beberapa kalimat yang mereka baca dengan keras.
Tidak lama setelah kejadian itu, Partai Komunis
Tiongkok (PKT) mulai menganiaya Falun Dafa, yang mengganggu
hubungan saya yang ditakdirkan itu dengan latihan ini.
Pada saat yang singkat itu saya terdorong ingin membaca Zhuan
Falun, untuk melihat apakah ingatan yang pernah saya dengar itu ada
di buku. Maka saya mencari Zhuan Falun di internet.
Setelah mendapatkannya saya langsung membacanya, dan baru beberapa
paragraf langsung terkesima, hingga lupa pada kalimat yang akan
saya cari. Yang saya rasakan hanyalah buku itu luar biasa. Setelah
membaca apa yang dikatakan oleh Guru Li Hongzhi tentang kebudayaan
prasejarah, ada suara dalam hati agar saya mengecek di internet
—untuk melihat apakah itu benar.
Tetapi juga terpikir bahwa tak usah mengecek, karena di internet
ada bermacam-macam argumentasi. Sulit untuk dibedakan mana yang
benar dan yang salah, dan ada tanda-tanda kecenderungan melecehkan
Dafa. Jika saya mengecek, hati saya mungkin akan ragu
terombang-ambing oleh hal yang remeh, untuk hal yang besar seperti
ini. Saya meneruskan membaca Zhuan Falun.
Ketika saya membaca pada bagian yang menyebutkan pineal body, saya
berpikir lagi untuk mencari informasi lebih lanjut di internet.
Kemudian saya mencari “pineal body” di Google, dan pada gambar
pertama menunjukkan bahwa pineal body sesungguhnya adalah mata.
Namun beberapa hari kemudian ketika saya mencari lagi, saya tidak
bisa menemukan gambar itu lagi. Mungkin Guru telah membantu saya
waktu itu.
Saya menghela nafas, terasa lega dapat membaca terus dengan mudah.
Lalu Zhuan Falun saya baca terus hingga selesai tanpa berhenti.
Benar-benar saya gembira sekali, rasanya seperti telah menemukan
arti dari kehidupan, hanya ada sedikit penyesalan mengapa tidak
membaca buku itu sejak dulu.
Belajar Gigih Maju
Selama beberapa bulan setelah berlatih Falun Dafa saya berkultivasi
sendiri dengan tingkat yang terbatas. Saya tidak tahu bahwa harus
membaca Fa setiap hari. Setelah saya membaca Zhuan Falun sekali
saya tidak mengulangi membacanya lagi. Ataupun saya tidak tahu
bahwa seharusnya mencari teman praktisi lainnya, ataupun harus tahu
bahwa Guru sedang meluruskan Fa. Saya juga menangguhkan waktu untuk
mulai melakukan latihan gerakan, karena saya tidak melihat apapun
di dimensi lain.
Selama itu saya telah melakukan banyak kesalahan, beberapa di
antaranya cukup parah. Saya selalu khawatir apakah saya bisa
dianggap sebagai pengikut Guru, atau akankah Guru mengakui saya
sebagai pengikutnya.
Sebenarnya untuk pendatang baru pada pelurusan Fa seperti saya ini,
Guru telah memagari dari faktor-faktor negatif. Saya tidak tahu
bahwa harus gigih maju setelah mulai berlatih, dan saya punya celah
yang besar dalam xinxing saya. Namun ketika kekuatan lama ingin
menarik saya ke bawah, Guru tidak melepaskan saya dan menarik lagi
ke atas.
Guru bahkan mengatur ibu saya datang untuk menolong saya
mengerjakan pekerjaan sehari-hari, sehingga saya mempunyai waktu
untuk melakukan yang seharusnya dilakukan oleh pengikut Dafa.
Dengan Guru selalu mengingatkan saya, akhirnya saya menyadari bahwa
saya harus mencari teman-teman praktisi ke luar dan belajar
bagaimana seorang pengikut Dafa harus berbuat selama pelurusan
Fa.
Kemudian saya menyadari bahwa setiap orang pengikut Dafa sedang
membantu Guru meluruskan Fa, dan mereka sibuk menyadarkan para
makhluk hidup. Saya merasa sangat menyesal. Suatu kali setelah
sebuah kelompok kecil selesai belajar Fa bersama, ada seorang
praktisi yang menceritakan pengalamannya, salah satu kalimatnya:
“Guru tidak akan berbohong kepada kita” Keyakinannya yang tak
tergoyahkan itu dan kegairahannya menyentuh hati saya, saya menjadi
sangat iri. Kapan saya bisa menjadi praktisi yang dapat mengatakan
saya mempunyai Guru?
Dengan lingkungan yang baik dari kelompok aktivitas dan belajar Fa
bersama, dan sering membaca artikel Minghui, saya menjadi dewasa
dalam berkultivasi. Hambatan yang dulu tak teratasi, sekarang dapat
melewatinya. Bila Guru mengatakan pengikut harus melakukan sesuatu,
atau lebih baik melakukan sesuatu hal, kita harus melakukannya.
Guru mengetahui hal yang terbaik bagi para pengikutnya, dan dalam
pemahaman saya beliau memberikan yang terbaik bagi para
pengikutnya.
Selama ini dalam berkultivasi, saya sering menemui masalah namun
Guru selalu melindungi. Sekarang saya memahami jika Guru tidak
menganggap saya sebagai pengikutnya, sehari pun saya tidak akan
bisa berkultivasi. Guru mungkin telah melindungi saya sejak saya
mendengarkan kelompok yang sedang belajar Fa ketika saya masih di
sekolah menengah. Saya pikir mungkin saja Guru selalu memerhatikan
saya di semua kehidupan saya yang lampau!
Sekarang saya bisa menyebut beliau “Guru.” Para kolega saya yang
mengerti tentang hal ini meledek saya, katanya: “Setiap kali kamu
membicarakan Guru kedengarannya kamu bangga sekali dan gembira
sekali. Sekarang kamu berbeda!”
Saya katakan kepada mereka, “Ya benar, bersama-sama dengan Guru
saya sungguh-sungguh orang yang paling beruntung!”
Chinese version click here
English
version click here