(Minghui.org)
Lanjutan dari
Bagian 4
Catatan: artikel ini adalah keadaan yang terlihat
oleh penulis dalam kondisi pribadinya, dipublikasikan hanya sebagai
referensi untuk rekan-rekan sesama praktisi, harap tetap berpedoman
pada Fa sebagai Guru.
7. Bicaranya lain di bibir lain di hati, tidak menepati janji, menyebabkan celah kebocoran bagi kekuatan lama untuk melakukan penganiayaan
Saya pernah bertemu seorang praktisi yang lumpuh, banyak rekan
praktisi dalam jangka panjang membantunya memancarkan Zheng Nian,
namun tidak berefek, ada sebagian praktisi bahkan mulai goyah.
Setelah ditelusuri sebabnya, saya menemukan praktisi tersebut
beberapa puluh tahun yang lalu pernah mengucapkan janji secara
asal-asalan, ia belum merealisasinya, sekarang ada makhluk yang
tingkatnya sangat rendah menagih janjinya, rekan-rekan praktisi
walau memancarkan Zheng Nian juga tidak dapat mengatasinya.
Sedangkan praktisi ini di saat belajar Fa, sesekali masih
menyinggung perihal janji tersebut, dia tidak menyadari bahwa ini
merupakan isyarat yang ditunjukkan padanya, bahwa dia harus
menyelesaikan masalah janji ini. Dia malah tidak menganggapnya
sebagai masalah. Saya kemudian memperingatkan dia, bertukar
pendapat bersama dia atas dasar prinsip Fa. Walaupun itu adalah
janji sebelum dia menjalani Xiulian, setelah Xiulian merasa itu
adalah sebuah janji yang salah, namun anda tidak mencairkannya,
tidak memberi jalan lain sebagai solusinya, hal ini juga tidak
dibenarkan. Belakangan dia telah memahami, lalu menyelesaikan
masalah ini secara tuntas, lumpuh yang dia derita juga sembuh
secara alami.
Karma penyakit semacam ini, jika
masalah pokoknya tidak diselesaikan, akan terus mengulur waktu,
membuat karma penyakit berulang-ulang, makin lama semakin
berat.
Shifu dalam Zhuan Falun mengatakan: “Bagi saya perkataan yang tidak
ingin saya ucapkan, tidak akan saya ucapkan, tetapi yang telah saya
ucapkan pasti adalah perkataan yang benar“.
Kandungan makna pada tingkat paling rendah dari sepotong Fa ini,
anda sekalian sebenarnya sudah jelas. Prinsip ini mengekang
segalanya, mengekang manusia biasa, ia tidak semata-mata mengekang
“ orang budiman yang memegang teguh ucapannya”, juga mengekang
“orang yang mengingkari ucapannya”, lebih-lebih mengekang orang
Xiulian. Namun ada rekan praktisi terbiasa berbicara tanpa rasa
tanggung jawab, demi mencapai suatu tujuan berbicara berlebihan,
bahkan yang dia bayangkan diucapkan sebagai kenyataan, berjanji
dengan sesuka hati, setelah menimbulkan kerugian bagi rekan
praktisi, dia mengelak diri dari tanggung jawab. Ada yang
mengingkari ucapan dan janjinya, ada yang tidak mengakui
kesalahannya, ada pula yang mencari orang lain untuk dijadikan
kambing hitam. Ada yang selalu beranggapan: “saya hanya sekedar
berucap asal-asalan, siapa yang akan menganggapnya sebagai
sungguhan?” namun kerugian yang ditimbulkan karena hal ini
bagaimana diperhitungkan?
Shifu dalam artikel “Menyisihkan pasir” mengatakan: “Prinsip alam
semesta adalah demikian: Apa pun yang telah dilakukan oleh
suatu kehidupan, dia juga harus bertanggung-jawab
terhadapnya.
Menurut pengamatan saya, berbicara itu juga merupakan suatu
perilaku, suatu yang dibuat, semua itu juga eksis secara materi.
Tentu saja apabila berucap salah atau berbuat salah, lalu
diperbaiki dengan tulus hati, itu tidak ada masalah, tetapi harus
minta maaf secara terbuka kepada orang lain, kerugian yang
ditimbulkan karena hal ini harus dikompensasi, ini adalah prinsip
di dunia manusia. Namun ada rekan praktisi dengan alasan “jika tahu
salah akan saya perbaiki”, menyikapi janji sebagai hal yang tidak
perlu diperhatikan, ingin berubah pikiran ubah saja, timbul
kerugian bagi orang lain masih mencari alasan untuk mengelak diri,
bahkan menimpakan kesalahan pada orang lain. Sumber karma penyakit
dari sebagian praktisi bertambat di sini. Contoh yang saya
kemukakan di atas tentang praktisi tidak menepati janji yang
diucapkan sebelumnya, padahal tidak terlalu serius, namun sudah
menyebabkan dia di kemudian hari jadi lumpuh.
8. Di permukaan gigih maju, pada hakekatnya kendur dan
malas.
Shifu dalam “Ceramah Fa internasional Great New York tahun 2009”
(Ceramah Fa di berbagai tempat jilid 9) mengatakan: “Namun
berkultivasi diam-diam di tengah kesepian yang tanpa harapan, tidak
tampak suatu harapan, itu adalah yang paling sulit. Xiulian macam
apa pun juga akan mengalami cobaan yang demikian, akan melewati
perjalanan yang demikian. Jika dapat bertahan secara konsisten,
gigih maju dengan tiada henti, itu barulah benar-benar gigih maju.
Perkataan ini walau disampaikan secara demikian, untuk menjalaninya
betul-betul terlampau sulit, dari itu dikatakan Xiulian-lah seperti
pada saat awalnya, pasti akan menghasilkan buah sejati“.
Banyak orang di tengah Xiulian yang berlangsung lama waktu, tak
terasa telah menjadi kendur dan malas. Ada yang tidak berlatih Gong
dalam jangka panjang, ada yang hanya sekali-sekali berlatih
meditasi, sehingga Benti-nya tidak mengalami transformasi yang
sempurna, ketika datang karma penyakit tidak dapat menangkalnya,
berlarut-larut dalam waktu lama. Ada yang sepenuh hati sibuk dengan
hal-hal klarifikasi fakta sehingga tidak punya waktu, ada pula
orang yang memang malas dan mengendurkan diri, malas dan kendur
semacam ini akan merebak ke segala aspek, terutama akan terefleksi
pada aspek Xinxing, membuat praktisi bersangkutan bagaikan manusia
biasa, dengan demikian akan menjadi faktor penyebab bagi kekuatan
lama untuk menganiaya dengan memperparah karma penyakit.
Pernah sekali saya di luar daerah bertemu dengan seorang rekan
praktisi yang dilanda karma penyakit berat, ia berbaring di ranjang
tidak dapat bangun, rekan-rekan praktisi membantunya memancarkan
Zheng Nian namun keadaannya makin lama semakin memburuk.
Rekan-rekan mengatakan praktisi ini sudah Xiulian hampir 20 tahun,
sangat gigih maju, demi meluangkan lebih banyak waktu untuk belajar
Fa dan melakukan tiga hal, ia rela melepaskan pekerjaannya yang
berhonor tinggi, dan mencari pekerjaan santai yang berupah rendah.
Saya datang begitu melihat, menemukan ia sudah demikian kendur dan
malas bagaikan manusia biasa, walau ia di bibir mengatakan
bagaimana untuk memanfaatkan waktu dengan ketat, sesungguhnya waktu
yang ia miliki digunakan untuk bermain, malam hari ia bertandang
dalam internet hingga larut malam, melihat acara hiburan dan film,
mana ada belajar Fa dan berlatih Gong? Ia sungguh pandai berbicara,
penampilannya di antara sesama rekan praktisi sangat aktif.
Sesungguhnya ia tidak mencari ke dalam, tidak mau mengubah diri
sendiri, banyak konflik dengan praktisi lainnya, di tengah manusia
biasa berambisi tinggi, tuntutannya terlampau tinggi, bila tidak
tercapai apa yang diharapkan ia malah menyalahkan orang lain,
materi yang tertimbun dari sifatnya yang suka menyalahkan terlampau
banyak, konflik tidak dapat diatasi, mengakibatkan hidupnya
mengalami kesulitan, namun ia pandai menutupi semua itu. Pekerjaan
Dafa yang biasa ia lakukan, juga adalah pekerjaan yang dibagikan
oleh rekan praktisi lain, dilakukan sekedar untuk memenuhi
permintaan, bukan dilakukan dengan kondisi hati yang murni. Materi
klarifikasi yang dibuat dengan membawa perasaan jengkel, diberikan
kepada manusia biasa juga tidak mau dilihat, malah menimbulkan
dampak negatif bagi klarifikasi fakta. Xiulian dia seutuhnya sudah
kendur, hati yang lega dengan tiada hentinya melepaskan ego di
tengah gigih maju seperti pada masa awal sudah tidak tampak lagi;
hati yang konsisten untuk tiada hentinya mencari ke dalam mengatasi
konflik dengan bersandar pada Fa demi menerobos rintangan, kini
sudah mengalami kemunduran; peningkatan diri dengan tiada hentinya
melampaui manusia biasa untuk memahami prinsip Fa yang lebih
tinggi, kini telah sirna. Sebaliknya yang dicari adalah kesenangan
dan sensasi di tengah manusia biasa
Saya melihat masalah yang dia alami terlampau besar, tapi
bagaimanapun dia belum meninggalkan Dafa, saya lalu bertanya
padanya mengapa malam hari begitu bermain di internet bisa hingga
larut malam? Mengapa dalam jangka panjang tidak belajar Fa
dan berlatih Gong? Rekan-rekan praktisi yang mendengar terkejut
seketika, mereka sama sekali tidak menyangka demikian, setelah
dikejar terus dengan pertanyaan, cukup lama dia baru mengakui. Saya
beritahu dia sekarang mulai dari awal, anggap diri sendiri seperti
praktisi baru, dari awal mulai belajar Fa dan berlatih Gong dengan
gigih, memandang penderitaan sebagai kegembiraan, jangan karena
penderitaan lalu berkeluh-kesah, lakukan sedikit demi sedikit,
karma penyakit akan terlewati, jika tidak maka bergegaslah ke rumah
sakit. Bagi rekan-rekan praktisi lain hanya dapat membantunya
seperti membimbing seorang praktisi baru, yang perlu diutamakan
adalah belajar Fa dan mencari ke dalam. Akan tetapi apakah dia
dapat menerobos rintangan iblis dan melangkah kembali, masih
tergantung dia sendiri.
Ini adalah sebuah contoh yang tipikal. Bagi karma penyakit yang
tidak begitu berat, sedikit banyak juga ada yang disebabkan oleh
keadaan semacam ini.
Bersambung ke
Bagian 6
Chiinese version click here