Tentu saja, kultivasi kami tidak selalu lancar. Kami, terutama diri saya, berulangkali ditangkap dan ditahan setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) melancarkan kampanye menyeluruh terhadap Falun Gong. Selama beberapa waktu, menantu perempuan saya bahkan menolak menjawab telepon kami, karena lelah terkena dampak dari penangkapan-penangkapan pada kami.
Suami dan saya kemudian menyadari bahwa penangkapan-penangkapan berulang ini sebagian adalah kesalahan kami. Kami tidak belajar Fa dengan pikiran tenang dan melakukan klarifikasi fakta karena keharusan. Kami juga melihat kasih sayang kami telah dimanfaatkan oleh kekuatan lama.
Saya menghabiskan sembilan bulan untuk menghafal Zhuan Falun setelah pembebasan terakhir dari tahanan dan menyadari bahwa saya bisa menggunakan semua waktu di pusat tahanan untuk menyelamatkan lebih banyak orang. Jadi sekarang, belajar Fa sepenuh hati adalah prioritas utama kami setiap hari. Kami menghabiskan sisa waktu setiap hari untuk melakukan proyek klarifikasi fakta setelah membaca buku-buku Dafa dan melakukan latihan pagi. Kami menemukan selama kami mempertahankan pikiran lurus, kami sering bisa membagikan brosur Falun Gong dengan cepat.
Kami juga berusaha keras memberitahu menantu kami mengapa PKT bersalah dalam menganiaya Falun Gong. Kami perhatikan ketika kami menginginkan dia untuk memahami dan mengenali Dafa, ia perlahan-lahan berubah menjadi lebih baik. Ia sekarang menawarkan dukungan penuh kepada suami dan saya dalam upaya kami untuk memberitahu lebih banyak orang tentang Falun Gong.
Kebanyakan anggota keluarga kami, teman-teman dan rekan kerja telah mundur dari PKT dan organisasi terkaitnya. Terutama, atasan saya tidak pernah mengurangi atau menahan gaji saya selama dipenjara, meski ditekan dari polisi setempat. Saya merasa gembira melihat dukungannya kepada Dafa dihujani dengan berbagai promosi selama bertahun-tahun.
Di bawah ini kami membagikan beberapa cerita tentang bagaimana suami dan saya mengkultivasikan diri dengan gigih dan bagaimana berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong.
Mencari ke Dalam Untuk Melarutkan Konflik
Suatu hari seorang praktisi datang dari jauh untuk menemui saya di rumah. Suami berkata padanya bahwa saya tidak ada di rumah dan menyuruhnya pergi. Saya marah kepadanya dan berkata bahwa ia lebih buruk dari manusia biasa karena “manusia biasa akan mengundangnya sebagai tamu.” Ia menjadi kesal dan berkata saat itu ia tidak tahu kapan saya pulang dan ia bukan pembantu saya. Kami bertengkar hebat dan ia pergi dari rumah. Sore itu, saya merasa sangat tidak enak dan tidak bisa tenang. Saya mendengar suara memberitahu saya,
“…tak peduli masalah yang kalian anggap lebih baik lagi, lebih sakral lagi, semuanya dapat saya gunakan untuk menyingkirkan keterikatan hati kalian, menyingkap sifat keiblisan kalian dan menyingkirkannya. Sebab peningkatan kalian barulah yang terpenting.”
“Bila benar-benar dapat meningkatkan diri seperti ini, hal-hal yang kalian lakukan dalam kondisi hati yang murni barulah merupakan perbuatan yang terbaik, yang paling sakral.”
dari “Pemahaman Lebih Lanjut,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju.
Saya segera duduk dan mencari ke dalam serta menyadari semua kesalahan saya. Saya tidak memberitahu apa pun kepadanya ketika saya keluar rumah. Saya juga menuduhnya sebagai praktisi jahat, sepertinya saya lebih baik dari padanya. Saya menemui suami saya dan meminta maaf. Ia tertawa seperti berlaku seolah tidak terjadi apa-apa.
Kami jarang bertengkar lagi setelah kejadian itu. Bilamana terjadi konflik, kami bisa mengekang pikiran buruk dan mencari ke dalam. Kami sekarang bisa bekerja sama sebagai satu tim.
Meluruskan Pikiran
Pinggang suami saya pernah terluka. Sangat gatal dan menggaruk membuatnya menjadi-jadi. Kami berusaha melakukan tiga hal seperti biasa dan saya memintanya mencari ke dalam. Sakitnya semakin memburuk dan ia hampir tidak punya tenaga untuk makan.
Saya menyadari bahwa kami berdua adalah satu tubuh. Saya memintanya untuk mencari ke dalam, tetapi lupa melakukan untuk diri saya sendiri. Waktu itu saya menemukan beberapa masalah dalam diri saya. Pertama, saya tidak menyangkal pengaturan kekuatan lama dan percaya suami saya hanya melenyapkan karmanya. Kedua, saya takut penyakitnya akan berdampak buruk pada Falun Dafa dan menginginkan ia pergi ke rumah sakit. Ketiga, saya merasa khawatir karena perasaan saya padanya. Saya mulai meluruskan pikiranku dan dalam beberapa hari ia merasa lebih baik. Benar, “Pikiran lurus para pengikut kuat Guru memiliki kemampuan mengatasi keadaan langit.” (“Budi Jasa Guru dan Pengikut” di Hong Yin II).
Perubahan Menantu Saya
Menantu perempuan saya meminta kami untuk tinggal bersamanya supaya bisa mengurus cucu kami. Kami setuju dan akibatnya, kami harus melakukan pekerjaan rumah tangga mereka, juga mengurus cucu. Suami saya begitu sibuk dengan pekerjaan rumah tangga hingga tidak punya waktu untuk lainnya. Saya sibuk membantu praktisi yang ditangkap dan jarang di rumah. Putra dan menantu saya merasa tidak senang pada saya, meskipun mereka tidak perlu melakukan pekerjaan rumah tangga maupun membayar biaya hidup kami. Saya menyadari ada yang salah. Saya mencari ke dalam dan melihat keterikatan saya pada keluarga dan berusaha untuk menyenangkan mereka serta ingin menggunakan bantuan yang saya berikan kepada mereka untuk membuat mereka menyukai Falun Gong.
Saya tahu bantuan terbesar yang bisa saya lakukan untuk keluargaku adalah memberitahu mereka tentang Falun Gong, membuat mereka mendukung dari lubuk hati mereka. Dengan meluangkan waktu membantu mereka dengan pekerjaan rumah tangga dan menjaga cucu, kami telah membiarkan mereka mengganggu urusan tiga hal kami. Saya berbicara dengan putra saya dan istrinya, ”Menjaga cucu dan mengurus rumah adalah pekerjaan kalian. Kami punya hal lebih penting untuk dilakukan.” Saya terkejut ketika menantu saya setuju, ”Saya tahu. Saya akan meminta ibu saya untuk mengurus anak.” Ia sekarang mengantar kami keliling untuk membagikan brosur Falun Gong. Ia bahkan menawarkan mobilnya untuk digunakan.
Direktur Kamp Kerja Berjanji Pada Suami Saya Untuk Tidak Menyiksa Saya
Saya ditahan di kamp kerja paksa pada tahun 2006. Saya menjadi sangat sakit di kamp kerja paksa. Kamp tidak membebaskan saya karena tekanan dari Kantor 610. Suami saya menulis surat protes kepada Biro Pendidikan Ulang Melalui Kerja dan kantor-kantor pemerintah lainnya untuk menuntut pembebasan saya. Ia menuduh kamp kerja paksa secara ilegal menahan dan menyiksa istrinya, yang mana sangat menarik perhatian orang. Petugas polisi senior pergi ke rumah kami dan mengancamnya, berusaha memaksanya berhenti mengirim surat protes. Tak takut, suami saya berkata ia akan terus melakukannya karena orang baik seperti istrinya sedang dianiaya.
Direktur kamp kerja paksa merasa kuatir kejahatannya akan terungkap lebih lanjut. Ia mengubah nadanya dan memberitahu suami saya bahwa saya tidak akan disiksa di kamp kerja paksa. Ia dan kaptennya meminta saya untuk berbicara kepada suami saya dan menyuruhnya untuk berhenti mengirim surat-surat protes. Kurang dari dua bulan, saya dibebaskan.
Memberitahu Penjaga Pusat Tahanan dan Para Tahanan Tentang Falun Gong
Sekelompok agen Keamanan Domestik menangkap saya dan praktisi lainnya pada suatu pagi di tahun 2012 ketika kami sedang membagikan brosur Falun Gong di jalan. Selagi berada di pusat tahanan, saya bertekad untuk mempergunakan setiap kesempatan untuk memberitahu para penjaga fakta-fakta tentang penganiayaan terhadap Falun Gong.
Wakil direktur pusat tahanan secara aktif ikut menyiksa praktisi. Ia sangat kejam dan semua tahanan takut padanya. Ia sedang bertugas pada suatu malam dan saya memutuskan untuk mengklarifikasi fakta kepadanya. Saya duduk bermeditasi, di mana tidak diperkenankan di pusat tahanan. Ia datang dengan membawa sepasang borgol dan berteriak kepada saya. Saya tidak tergerak karena tahu saya adalah praktisi dan tidak seorang pun bisa melukai saya ketika pikiran saya lurus. Tubuh saya dikelilingi oleh energi kuat dan terasa hangat, sepertinya Guru bersama saya di situ. Direktur itu berdiri diam ketika saya mengalami energi ini dan kemudian segera pergi. Hari berikutnya ia datang untuk minta maaf, ia berkata seharusnya tidak berperilaku seperti itu.
Mulai sejak itu, tidak seorang pun mengganggu saya ketika melakukan latihan atau mengklarifikasi fakta di pusat tahanan. Saya berkata kepada direktur bagaimana praktisi Falun Gong disiksa di kamp kerja paksa. Dengan berlinang air mata, ia berkata kepada saya, ”Tolong jaga dirimu dan hati-hati. Saya akan meminta pembebasan kamu segera.”
Ada dua penjaga di pusat tahanan yang menargetkan saya karena mereka sepenuhnya tertipu oleh propaganda PKT terhadap Falun Gong. Saya tidak merasa dua orang ini pantas diselamatkan. Mereka menjadi makin kejam terhadap saya, yang membuat saya menyadari ada yang salah dengan pikiran saya. Kata-kata Guru terlintas di dalam pikiran saya,
“Belas kasih mampu mencairkan langit dan bumi untuk mendatangkan musim semi. Pikiran lurus dapat menolong manusia di dunia ini.” (“Fa Meluruskan Alam Semesta,” Hong Yin II).
“...saya sejak dini sudah mengatakan kepada kalian, sebagai pengikut Dafa, sebagai seorang yang menjalani Xiulian, saya katakan orang Xiulian tidak punya musuh, kalian hanya mempunyai porsi untuk menolong manusia, tidak ada porsi untuk menaklukkan manusia dan menghukum manusia dengan cara dan dalil manusia.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Kota Chicago, 2005”)
Saya memutuskan untuk menghadapi penjaga ini dengan belas kasih. Saya tersenyum setiap kali mereka datang untuk memeriksa saya dan memancarkan pikiran lurus untuk membersihkan kejahatan di belakang mereka. Mereka segera menjadi orang berbeda. Mereka berhenti menghasut kebencian di antara tahanan lain terhadap saya. Mereka sebelumnya menghukum semua orang dan mencabut hak istimewa mereka bilamana saya melakukan latihan. Sekarang ketika saya melakukan latihan mereka hanya menonton dan memuji gerakan-gerakan latihan.
Dua jaksa datang ke pusat tahanan untuk menginterogasi saya. Saya tidak menjawab pertanyaan mereka ataupun menandatangani dokumen apa pun. Saya melakukan segalanya untuk klarifikasi fakta tentang Falun Gong kepada mereka. Mereka mengangguk setuju saat saya berbicara. Kemudian, kasus saya ditutup. Pada hari pembebasan saya, seorang jaksa berkata, ”Kasus kamu adalah kasus Falun Gong pertama yang saya tangani dinyatakan ditutup.”
Salah satu penjaga berkata kepada saya bahwa ia hendak berteman dengan saya karena saya adalah orang baik. Ia berkata, ”Guru kamu pasti orang hebat. Tolong berikan nomor teleponmu supaya kita bisa tetap berhubungan.”
Semua tahanan di bangsal yang sama memutuskan untuk mundur dari PKT dan afiliasinya setelah saya mengklarifikasi fakta kepada mereka. Mereka merasa gembira ketika saya akan dibebaskan dan berkata akan terus mengingat kata-kata yang saya ajarkan kepada mereka: ”Falun Dafa baik!”