Liu Yanmei mengajukan banding ke
Pengadilan Lanjutan Kota Daqing pada 5 Januari supaya vonis tidak
berdasar ini dicabut. Pengadilan tinggi tersebut malah mengeluarkan
keputusan untuk mendukung keputusan itu lima hari kemudian, tanpa
menggelar dengar pendapat atau berkonsultasi dengan pengacara
pembelanya.
Menurut pengacara dari Liu, tindakan pengadilan tinggi merupakan
pelanggaran serius atas prosedur hukum. Ketika disajikan oleh
permohonan penggugat terhadap vonis yang dikeluarkan dalam sidang
pertama kali, menurut hukum pengadilan tinggi seharusnya menggelar
dengar pendapat atau berkonsultasi dengan pengacara pembela jika
tidak ada dengar pendapat.
Ketika pengacara pergi ke Kejaksaan Kota Daqing untuk mengajukan
keluhan terhadap pengadilan tinggi, staf kejaksaan menolak menerima
keluhan mereka dan memanggil polisi untuk mengancam mereka.
Ditangkap Saat Berbelanja
Setelah berlatih Falun Gong pada 1996, Liu menjadi sehat dan
bahagia. Keluarganya juga memperoleh manfaat. Suaminya adalah
seorang guru fisika di sebuah sekolah menengah yang terkenal.
Putrinya sedang mempersiapkan diri untuk masuk universitas. Liu
mengurus ibu mertua yang berusia 90 tahun selama beberapa
tahun.
Tapi, kehidupan keluarga bahagia ini berubah pada 20 September
2014, ketika Liu ditangkap saat berbelanja, karena seseorang
melaporkan dia kepada polisi bahwa ia adalah praktisi Falun Gong.
Polisi menggeledah rumahnya sejam kemudian, menyita buku-buku Falun
Gong sebagai barang bukti.
Penangkapan Liu segera disetujui. Ia disidangkan pada 18 Desember
di Pengadilan Distrik Longfeng di Kota Daqing, Propinsi
Heilongjiang. Tanpa memberitahu keluarga Liu tentang sidang,
pengadilan memvonisnya 4 tahun penjara.
Pengadilan Tinggi Memperkuat Vonis Meski Pengacara
Menolak
Liu mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Daqing pada 5 Januari.
Keluarganya menyewa dua pengacara HAM untuk membelanya pada sidang
kedua.
Ketika pengacara mengunjungi Pengadilan Tinggi Daqing pada 12
Januari, Hakim Zhao Peng mengatakan bahwa pengadilan telah membuat
keputusan atas kasus itu melalui panel rekan kerja dan tidak perlu
keterlibatan pengacara pembela.
Pengacara bersikeras untuk tetap terlibat karena keputusan belum
diumumkan ke publik. Karena kegigihan mereka, Hakim Zhao mau tidak
mau memperkenankan mereka memeriksa kasus dan menerima pengajuan
untuk dengar pendapat publik. Hakim juga meminta untuk melihat
opini pembelaan mereka, tetapi pengacara menolak karena argumen
pembelaan ini untuk digunakan saat dengar pendapat.
Pada 17 Januari, pengacara diberitahu atas keputusan pengadilan.
Pengadilan memutuskan untuk mempekuat vonis sebelumnya, tanpa
dengar pendapat atau menerima opini pembelaan apapun.
Pengacara menolak untuk menerima keputusan tersebut. Mereka
mengunjungi pengadilan lagi pada 28 Januari, mengeluhkan bahwa
keputusan ini bertentangan dengan prosedur hukum karena pengadilan
tidak pernah memberitahu pengacara tentang tidak adanya dengar
pendapat dan keputusan yang dibuat tanpa menerima opini pengacara.
Tapi hakim Zhao, memberitahu mereka bahwa keputusan pengadilan
lebih tinggi sudah final.
Pengacara mengajukan keluhan ke kejaksaan lokal pada sore itu,
tetapi mereka dicaci maki oleh staf kejaksaan dan diancam oleh
polisi.
Artikel terkait:
http://www.minghui.org/mh/articles/2014/12/27/买菜时被绑架-刘艳梅仍被非法关押-302063.html