(Minghui.org)
Lanjutan dari
Bagian 5
Akibat dari Menulis Sastra Erotis
Quan Ruyu adalah seorang pelajar yang mengembara, bepergian dengan
kapal laut dan selalu mempromosikan sastra yang meliputi belas
kasih. Dalam pertualangannya, angin tiba-tiba berubah arah dan
kapalnya terbawa ke pulau yang misterius.
Seorang Taois muncul dari hutan,
menguji Quan Ruyu dan berkata padanya dengan penuh perhatian,
“Orang-orang sekarang tidak begitu baik hati tetapi langit tetap
lebih suka kepada orang-orang yang sejati dan tidak mementingkan
diri sendiri. Anda telah mengumpulkan banyak De dengan mempromosi
belas kasih melalui sastra tanpa mengejar imbalan. Inilah sebabnya
saya membawa anda ke sini hari ini.”
Ia berlanjut, “Beberapa tahun, saya telah menyaksikan pelajar
legendaris jatuh ke dalam neraka dan menderita kesakitan yang tidak
ada akhirnya karena menulis sastra erotis. Mari ikut saya, saya
akan memberi pencerahan pada anda.”
Taois ini membawa Ruyu ke neraka. Dalam penderitaan panas, Ruyu
bisa melihat seorang dibacok, dibajak, dan dibakar. Sewaktu sesi
penyiksaan selesai, orang ini kembali seperti semula dan proses
penyiksaan ini berulang terus. Taois itu menjelaskan, “Menulis dan
menyebarkan sastra erotis adalah dosa yang amat besar. Orang-orang
ini sedang menjalankan hukuman dan mereka dihukum karena
keterlibatannya dalam buku erotis.”
“Saya telah cukup melihatnya! Kapan ini akan berakhir!” Ruyu
bertanya.
Taois itu berkata, “Tidak ada akhirnya.”
Quan Ruyu terkejut. Setelah berpisah dengan Taois itu, Ruyu
menentukan misi kehidupannya untuk mendidik manusia mengenai
pengalamannya, memperingatkan orang-orang bahayanya sastra erotis,
dan mempromosikan kebajikan.
Enam bagian seri cerita ini memperkenalkan cerita yang berakibat
positif karena melawan nafsu berahi dan berakibat negatif karena
memanjakan nafsu birahi. Orang Tionghoa kuno menekankan etika dan
moral, benar-benar mengutuk hubungan seksual antara orang yang
belum menikah atau perbuatan yang timbul dari nafsu birahi. Ikatan
khusus antara suami dan istri adalah ketentuan surgawi dan protokol
yang ditetapkan oleh Tuhan.
Nafsu berahi dianggap sifat yang paling jahat, karena merupakan
pintu menuju ke semua perbuatan tidak pantas lainnya. Maka semua
yang lebih penting adalah melawan dan mengalahkan nafsu berahi di
dalam diri kita sendiri dan meluruskan kehidupan kita sesuai dengan
prinsip langit.
Chinese version click here
English
version click here