(Minghui.org)
Sudah 17 tahun sejak 21 Oktober 1997 ketika saya mulai berlatih
Falun Gong. Namun dalam artikel sharing pengalaman ini saya hanya
akan meliput jalan kultivasi dalam tiga tahun terakhir ini
Saya dibebaskan dari hukuman penjara selama sembilan tahun pada 26
Oktober 2011. Saya masih tetap mengingat dengan jelas apa
yang saya alami di penjara, tetapi tetap tidak ada yang dapat
menggoyahkan kepercayaan saya pada Guru dan prinsip
Sejati-Baik-Sabar.
Memulai Kehidupan dari Awal Lagi
Satelah bebas, saya miskin sekali dan hidup sendiri. Majikan
memecat saya, istri menceraikan saya dan telah menikah lagi.
Sedangkan anak laki-laki saya sudah punya ayah tiri.
Guru mengatakan:
“Ratusan
derita sekaligus menimpa,
Lihat dia bagaimana hidup.”
(“Derita Pikiran dan Hatinya” dari Hong Yin I)
Hati saya masih penuh dengan
kepahitan dan saya putus asa. “Apa yang harus saya kerjakan? Di
mana masa depan saya?” Sekali lagi saya ingat Fa Guru:
“Xiulian
adalah manusia ingin naik ke Surga dan menjadi Dewa, jika tidak
sulit apakah dibenarkan?” (“Juga Menghardik dengan Tongkat”)
Saya tidak menunggu lama sebelum
punggung saya bongkok, dan berjanji pada diri sendiri tidak akan
ada yang bisa menghentikan saya berkultivasi, karena di dalam hati
saya ada Guru dan Falun Gong. Tetapi saya harus memulai kehidupan
saya dari awal.
Ayah yang berusia tujuh puluhan, hidup sendirian di lahan kehutanan
di gunung. Saya menyewa apartemen dan memindahkan ayah tinggal
bersama saya.
Berurusan dengan Birokrasi
Langkah berikutnya adalah mencari kartu identitas yang saya
perlukan untuk mencari pekerjaan. Saya pergi ke kantor regristrasi
kependudukan dari Biro Kehutanan mengajukan aplikasi pada awal
November 2011. Saya diberi tahu: “Anda memerlukan izin tinggal dari
kantor kepolisian di wilayah anda sebelum mendaftar di sini.”
Saya pergi ke kantor kepolisian, dengan menunjukkan surat
pembebasan saya, dan minta surat izin tinggal. Mereka menjadi siaga
ketika saya mengatakan kepada mereka bahwa saya adalah seorang
praktisi Falun Gong dan mempersulit saya. Mereka mengatakan bahwa
saya harus mencatatkan diri ke kantor kepolisian di biro kehutanan
di pegunungan.
Saya mengunjungi kantor kepolisian di biro kehutanan, namun diberi
tahu, “Menurut aturan, anda seharusnya tercatat di tempat sebelum
anda masuk penjara.”
Saya kembali ke kantor kepolisian lokal, perwira itu mengatakan,
“Anda tidak bisa mencatatkan diri di bawah nama marga anda, namun
dapat mencatatkan atas nama marga kerabat anda atau teman anda yang
tercatat di kantor ini.”
Saya merasa kecewa, tetapi lalu teringat kata-kata Guru:
“Di mana
timbul masalah, di situlah perlu mengklarifikasi fakta.” (“Ceramah
Fa pada Konferensi Fa Wilayah Metropolitan New York”)
Hari berikutnya saya kembali
menemui perwira itu, dia pura-pura tidak melihat saya. Saya katakan
kepadanya, “Sebagai perwira polisi yang bertugas di wilayah
pemukiman ini, anda bertanggung jawab mencatat saya sesuai dengan
peraturan yang berlaku sekarang. Saya benar-benar resmi sebagai
penduduk wilayah ini, tugas anda untuk mencatat saya dan
menerbitkan kartu identitas.”
Dia tidak memberi komentar apapun, maka saya lanjutkan, “Saya
berlatih Falun Gong dan belajar menjadi orang baik. Dulu saya
pernah dijatuhi hukuman ilegal. Saya tidak bersalah dan tak pernah
membuat celaka orang lain. Saya di sini untuk dicatat sebagai
penduduk, namun anda menghina saya. Jika anda tidak mau melakukan
tugas anda, saya akan mencari orang lain.”
Saya telah putuskan dalam hati untuk menghubungi siapa pun yang
pangkatnya lebih tinggi sampai saya dicatat, tetapi sebelumnya saya
harus mencoba sekali lagi. Saya katakan kepadanya akan datang lagi
dan dia harus membuat keputusan.
Dia bersikap sangat sopan, mencatat semua data yang diperlukan, dan
membantu saya untuk menyelesaikan format aplikasi. Lalu komandan
kantor menunjukkan diri. Dia mendekati saya sambil berkata, “Jika
anda mau menyatakan akan meninggalkan Falun Gong kami akan segera
menyelesaikan pencatatan ini.” “Latihan ini sangat baik untuk
kesehatan saya,” jawab saya, “mengapa harus berhenti?”
Mereka berdiskusi dengan serius, dan ada yang mengulangi kebohongan
PKT tentang Falun Gong. Saya tetap berdiam diri dengan tenang,
sambil memancarkan pikiran lurus. Pada akhirnya masing-masing
pergi, kecuali seorang perwira yang telah berurusan dengan saya
sejak awal. Katanya, “Anda dapat berlatih di rumah bila anda pikir
itu benar-benar baik.” Dia menyelesaikan pendaftaran saya, dan
tujuh hari kemudian saya sudah menerima kartu identitas saya.
Mengkoordinasi Grup Belajar Fa dan Klarifikasi
Fakta
Saya menghadapi hambatan ketika memutuskan akan membentuk kelompok
belajar Fa. Seorang perwira polisi menemui saya, katanya: “Tak ada
yang serius, saya perlu ketemu anda sendirian jika tidak segalanya
akan menjadi ruwet. Saya harap anda dapat mengerti, —Saya lakukan
ini demi kebaikan anda.”
Dia mengajak saya ke kantor, memberikan kepada saya selembar kertas
dan pena, lalu katanya: “Saya dengar beberapa orang praktisi di
distrik anda akan mengadakan pertemuan. Tolong agar anda mau
membuat pernyataan bahwa anda tidak akan ikut.”
Saya menjawab, “Sudah sering kali saya dipaksa menulis pernyataan
semacam ini, tetapi anda tak perlu mengkhawatirkan saya. Kami para
praktisi selalu bersikap baik kepada orang lain, dan anda dapat
istirahat, percayalah anda akan baik-baik saja. Jika tidak ada hal
lain lagi, saya akan pulang.”
Ketika saya melangkah keluar dia menyatakan kekhawatirannya, karena
dia memerlukan pekerjaan yang dilakukan sekarang. Sebaliknya saya
katakan tidak perlu khawatir. Dia tak pernah menghubungi saya
lagi.
Saya pikir ada kaitannya memancarkan pikiran lurus dengan kuat dan
tidak adanya rasa takut dengan hasil yang saya peroleh.
Teman-teman praktisi belajar Fa di rumah saya seminggu sekali. Kami
bersama-sama memancarkan pikiran lurus, kemudian dilanjutkan dengan
membagi-bagikan brosur yang berisikan fakta tentang Falun Gong.
Setiap orang di wilayah saya telah diberikan materi Falun
Gong.
“Kereta Tak Terkalahkan”
Ayah membelikan saya sepeda motor beroda tiga pada bulan Oktober
2012. Saya gunakan sebagai taksi, dan juga untuk mengantarkan
materi Falun Gong. Saya beri nama “Kereta Tak Terkalahkan.”
Dengan sepeda motor itu saya dapat menjelajahi daerah yang luas.
Banyak orang yang saya temui di jalan telah tahu fakta Falun Gong
dan keluar dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi
afiliasinya. Kepada mereka saya berikan DVD pertunjukan Shen Yun,
dan perangkat lunak untuk menerobos blokade internet.
Ketika printer atau komputer mengadat, dan praktisi lokal tidak
dapat mengatasinya, saya bawa alat itu ke tempat praktisi lain yang
mengerti komputer. Banyak sekali hal yang bisa saya kerjakan dengan
sepeda motor itu.
Saya anggap sepeda motor itu bukan milik saya, —dia adalah
instrumen Falun Gong yang oleh Guru diberikan kepada saya
Uang Kertas Sangat Bagus untuk Memublikasikan Falun
Gong
Taksi sepeda motor beroda tiga itu sangat populer sebagai
transportasi umum di wilayah saya, karena sewanya sangat murah dan
dapat mengangkut penumpang maupun barang.
Setiap penumpang membayar satu yuan, dan saya dapat perolehan 100
hingga 200 yuan per hari. Saya selalu menggunakan uang kertas
dengan informasi Falun Gong yang dicetak di atasnya, sebagai uang
kembalian.
Suatu hari saya mampir membeli sayuran dari sebuah warung. Saya
keluarkan segepok uang kertas dengan cetakan fakta Falun Dafa,
untuk membayarnya. Setelah pemilik warung melihat uang kecil yang
banyak itu, dia minta apakah dia bisa menukarkan.
Saya katakan kepadanya bahwa uang itu tercetak informasi tentang
Falun Gong, dan saya bertanya apakah dia berani menggunakannya.
Jawab dia, “Mengapa tidak? Bukan saya yang mencantumkan kata-kata
itu di atasnya.” Saya tukarkan uang yang dia perlukan, dan saya
ceritakan fakta tentang Falun Gong, dan juga membantu dia keluar
dari PKT.
Tampaknya banyak orang yang tak ragu-ragu lagi menerima uang kertas
dengan cetakan informasi tentang Falun Gong di atasnya
Teman-teman praktisi, mandat dari kosmos maha besar masih berada di
pundak kita dan kita harus memegang teguh jangan sampai terlepas.
Marilah kita berkultivasi dengan gigih dan menuntaskan janji yang
telah kita ikrarkan sebelum kita turun ke dunia.
Terima kasih Guru! Terima kasih teman-teman praktisi!
Chinese version click here
English
version click here