(Minghui.org)
Saya mulai berlatih Falun Dafa sebelum 20 Juli 1999 dan memiliki
kualitas kesadaran yang bagus.
Saya berkata pada diri sendiri bahwa saya percaya pada Dafa dengan
segenap hati.
Tetapi, saya tidak bisa melepaskan banyak keterikatan dan selalu
menghendaki hal-hal – seperti manusia biasa. Saya berhenti
berkultivasi Dafa dan kembali menjalani kehidupan manusia biasa.
Sebenarnya, saya lebih buruk dari seorang manusia biasa dan
melakukan banyak hal yang dijauhi orang biasa.
Lagipula, saya masih muda dan
berpikir bahwa begitu menikmati hidup dengan sepuas-puasnya, saya
akan kehilangan keterikatan-keterikatan itu dan kembali berlatih
Dafa lagi. Saya pikir selama Dafa tetap di ada dalam hati, saya
akan diselamatkan oleh Dafa, tak peduli apapun yang saya lakukan.
Kultivasi saya maju mundur, tidak bisa menjauhi kehidupan manusia
biasa.
Saya membenci diri sendiri karena tekad yang kurang kuat. Di dalam
hati, saya tahu bahwa Dafa bagus tetapi tidak mengerti apa yang
menghalangi saya berkultivasi. Seiring berlalunya waktu, semakin
sulit untuk berkultivasi, terutama karena saya berpikir bahwa ini
adalah tahap akhir dari pelurusan Fa - pikiran yang menghalangi
saya untuk berkultivasi. Tetapi, bilamana saya menghadapi bahaya,
secara naluri saya meminta bantuan Guru.
Karena ketidakmampuan untuk menerus kultivasi, saya mendengarkan
ceramah Guru sepanjang malam pada Januari 2015, saya merasa kembali
ke jalan lama setelah itu. Bilamana kesehatan saya mengalami
masalah, saya mencari Dafa; setelah merasa lebih baik, saya
berhenti berkultivasi.
Ketika saya mendengarkan semua ceramah Guru dan mulai membaca Zhuan
Falun, sebuah pikiran muncul: ”Saya telah kehilangan kesempatan
untuk berkultivasi Dafa. Tak peduli apa yang saya lakukan, saya
sudah tamat.” Pikiran itu menghantui saya, dan saya merasa seperti
tenggelam dalam kepanikan, ketakutan dan penyesalan.
Saya menyadari, sebagai pengikut Dafa, jika seorang tidak melakukan
dengan baik dan menyelesaikan misinya, ia akan kehilangan
kesempatan dan menghadapi pemusnahan jiwa raga. Tetapi saya
berhenti membaca Fa, jadi saya tidak harus memikirkan hal
itu.
Sekarang jika saya memikirkannya, cara hidup yang saya jalani lebih
mengerikan daripada mati. Perasaan menyesakkan itu tak terkatakan.
Sungguh mengerikan!
Upaya Terakhir
Bagaimanapun juga, saya menolak menyerah, karena saya tidak mau
menerima akibat dari tidak berkultivasi. Saya tetap membaca Zhuan
Falun dan melakukan latihan setiap pagi serta sore hari. Saya
memancarkan pikiran lurus setiap jam, kecuali saat tidur. Hidup
saya mulai berpusat di sekitar Dafa.
Kelihatannya aneh, tetapi saya tidak merasa sakit selama meditasi.
Ketika melakukan latihan memeluk Falun, juga kelihatannya begitu
gampang. Sensasi ini berlangsung tiga hari. Saya membaca Zhuan
Falun namun merasa tidak terhubung dengan Dafa.
Saya memutuskan untuk meminta pertolongan Guru. Saya membuka Zhuan
Falun, tetapi tidak berani menatap foto Guru. Saya merasa Guru
terlalu jauh untuk diraih dan tidak ada harapan.
Kesehatan saya memburuk dan tidak mau makan, meski perut saya
keroncongan serta merasa sesak napas. Saya hampir memberitahu
keluarga untuk menyiapkan pemakaman saya.
Saya berlutut di depan foto Guru, menangis dengan keras dan memohon
penyelamatan Guru. Saat duduk di sana, hati saya berkata bahwa saya
sedang membohongi diri sendiri.
Saya hampir menyerah.
Menemukan Apa yang Perlu Saya Dengar Dalam Ceramah Guru
Terakhir
Saya belum membaca ceramah terakhir Guru, ”Ceramah Fa di San
Fransisco 2014.” Saya membutuhkan ceramah, jadi saya mulai
membacanya dengan hati tidak tenang. Perlahan-lahan saya
menenangkan diri. Setiap kata-kata memperlihatkan belas kasih Guru
dan saya merasa lebih dekat dengan Guru. Saya merasa telah kembali
kepada Dafa. Perasaan itu sangat mengagumkan.
Saya kemudian membaca ceramah-ceramah Guru lainnya yang
membicarakan tentang kekuatan lama. Guru sungguh selalu berbelas
kasih dan tidak mau melepaskan seorang pengikut pun. Kekuatan lama
justru sebaliknya.
Akhirnya saya mengerti adalah kekuatan lama yang menganiaya saya
dan bertanggung jawab atas pemikiran buruk saya. Saya meminta
penguatan Guru supaya saya bisa memancarkan pikiran lurus dan
melenyapkan gangguan kekuatan lama. Tiba-tiba, tubuh saya terasa
ringan dan tahu Guru telah menolong saya. Saya masih memiliki
harapan.
Kemudian saya melakukan meditasi, kali ini saya merasa bahagia dan
nyaman. Saya yakin telah kembali kepada Dafa. Saya bahkan merasakan
sakit lagi ketika melakukan meditasi setelah beberapa hari.
Guru Menyemangati Saya
Saya mulai membaca buku-buku Falun Dafa lebih perhatian. Segera,
Guru berkata di Ceramah Fa di San Fransisco 2014, ”Sejak awal
hingga akhir selalu dapat mempertahankan mentalitas seperti
semula….”
Saya tahu pasti Guru menyemangati saya dengan kata-kata ini.
Orangtua dan saya melakukan latihan bersama pagi itu. Saat sedang
melakukan metode latihan keempat, saya merasa Falun berputar dengan
cepat di tangan saya untuk pertama kalinya.
Saya memancarkan pikiran lurus dan merasa Falun berputar di tangan
saya. Itu adalah pertama kalinya saya merasakan Falun sejak pertama
kali berlatih Dafa. Saya menyadari bahwa Guru telah menyemangati
saya lagi. Sekarang saya memahami arti dari, ”…kalian akan melihat
satu sisi dari karunia Buddha yang bergelora.” (“Ceramah Fa pada
Konferensi Fa di Amerika Serikat Barat Saat Hari Yuansiao Tahun
2003”)
Saya menangis dan menceritakan pengalaman baru-baru ini kepada
orangtua saya. Saya memperoleh Dafa tetapi masih melakukan dosa tak
terhitung. Guru tidak melepaskan saya dan masih memberi kesempatan
lain kepada saya. Saya perlu memberitahu orang lain tentang
pengalaman saya untuk mendorong mereka agar berkultivasi dengan
rajin dan tidak menyerah kultivasi mereka.
Ibu meminta saya agar menulis pengalaman saya dan mengirimkannya ke
situs web Minghui. Saya berharap rekan-rekan praktisi lebih
menghargai Dafa dan tidak melepaskan kesempatan seumur hidup
ini.
Seperti Guru mengatakan: ”Kesempatan hanya ada satu kali, begitu
ilusi yang tidak dapat dilepaskan berlalu, baru mengetahui apa yang
telah kehilangan.” (“Berkultivasi Setelah Pensiun,” Petunjuk
Penting untuk Gigih Maju I)
Chinese version click here
English
version click here