(Minghui.org)
Sebuah film dokumenter berdurasi 25 menit dengan judul “Human
Harvest: China’s Organ Trafficking,” membahas tentang praktek
pembunuhan terhadap narapidana tak bersalah demi organ mereka di
Tiongkok, disiarkan pada tayangan utama, 7 April 2015, di
“Dateline,” SBS One, acara tentang masalah internasional terpanjang
saat ini di Australia.
Dokumenter pemenang penghargaan ini menyoroti praktek pembunuhan
atas permintaan, dimana pejabat Partai berusaha keras untuk
menutupi dan menyangkalnya. Berbagai media Australia
mempublikasikan kisah tersebut pada hari berikutnya.
“Human Harvest: China’s Organ
Trafficking,” disiarkan di sebuah jaringan televisi umum nasional
di Australia, mengajukan pertanyaan: “Apa yang bisa dilakukan oleh
pemerintah untuk menghentikan perdagangan organ ilegal?”
Perdagangan organ merupakan
bisnis bernilai miliaran dolar bagi angkatan bersenjata dan rumah
sakit militer rejim komunis, menurut film dokumenter tersebut. Di
negara yang tanpa memiliki tradisi pendonor organ, lebih dari
10.000 operasi transplantasi dilakukan setiap tahun dalam satu
dekade ini.
“Seseorang” dibunuh demi organnya… Tidak ada yang bisa menjelaskan
apa yang sedang terjadi,” kata David Matas, seorang pengacara HAM
dari Kanada. Ia menjelaskan bahwa jumlah hukuman mati
narapidana tidak cukup menyuplai organ untuk menjelaskan jumlah
transplantasi yang sangat besar dan maka itu narapidana tak
bersalah yang masih hidup digunakan untuk menutupi kekurangannya,
dan praktisi Falun Gong adalah target utamanya.
Matas dan diplomat veteran dari Kanada, David Kilgour
bertahun-tahun mengumpulkan bukti dan menyimpulkan bahwa bisnis
pengambilan organ oleh negara benar ada di Tiongkok.
Buku pertama mereka, Bloody Harvest, dipublikasikan pada tahun
2009, memuat 53 bukti selama penyelidikan mereka. Buku State
Organs: Transplant Abuse di China, dipublikasikan pada Juli 2012,
mereka mengedit artikel-artikel dari tujuh dokter di bidang
ini.
Praktisi Falun Gong menarik
perhatian orang-orang terhadap kejahatan pembunuhan demi organ
dengan melakukan teatrikal di halaman Parlemen Ottawa, Kanada
Film dokumenter itu disiarkan
pada 7 April 2015, dan melibatkan saksi mata, seorang pasien yang
melakukan perjalanan ke Tiongkok untuk transplantasi ginjal, dan
beberapa dokter.
Leon Lee, produser dan sutradara film documenter ini, pertama kali
mendengar skandal pengambilan organ pada tahun 2006. Ia merasa
sulit percaya sampai ia mempelajari bukti-bukti dan menyadari bahwa
itu adalah benar, memberinya ide untuk membikin film dokumenter
tentang hal ini.
“Saya merasa senang melihat tanggapan para penonton di Australia,”
kata Lee yang mengacu pada tweet para penonton. “Mengetahui tentang
kejahatan ini, saya percaya ini menjadi hal yang belum pernah
terjadi dalam sejarah manusia, orang-orang akan berbicara kepada
teman-teman dan kerabat mereka serta berupaya untuk
menghentikannya.”
Lee tidak sendirian meragukan cerita pengambilan organ secara paksa
pada awalnya. Peter Westmore, ketua dari National Civic Council,
sebuah organisasi politik akar rumput di Australia, mengatakan,
meskipun ketidakpercayaan awalnya bahwa rejim Tiongkok melakukan
pengambilan organ dari para narapidana tak bersalah (kebanyakan
dari mereka adalah praktisi Falun Gong), ia adalah salah satu dari
banyak orang yang setelah bertahun-tahun menjadi yakin tentang
keberadaan kejahatan tersebut.
Westmore mengenang, jika tuduhan atas pengambilan organ itu benar,
maka, “Pasti ada industri transplantasi besar di Tiongkok.” Timbul
keingintahuannya, maka ia memulai investigasi kecil-kecilan.
Hasil risetnya di internet mendatangkan informasi yang konsisten:
“Ada situs web berbahasa Inggris yang mengiklankan transplantasi di
rumah sakit Tiongkok di mana menargetkan para pembaca Inggris dan
bahasa asing lainnya. Mereka menyatakan bahwa transplantasi akan
segera dilakukan, dan jika terjadi sesuatu hal dengan
transplantasi, maka akan mendapatkan organ lain dalam waktu dua
minggu!”
“Sydney Morning Herald,” TV Channel 9, News.Com.Au, dan Daily Mail
memberitakan tentang film dokumenter tersebut di hari
berikutnya.
Artikel terkait dalam bahasa Mandarin
Chinese version click here
English
version click here