(Minghui.org)
Lanjutan dari
Bagian 1
Berkultivasi “Sejati”
Guru berkata, “Bagi saya perkataan yang tidak ingin saya ucapkan,
tidak akan saya ucapkan, tetapi yang telah saya ucapkan pasti
adalah perkataan yang benar.” (Zhuan Falun)
Setiap orang kelihatan bisa
memahami arti kalimat ini dari permukaan, tetapi gagal dalam
menjalankan prinsip ini. Mereka mengatakan sesuatu dengan mudah dan
membuat janji kosong. Sebagian malah terpaksa membohong dengan
mengemukakan alasan sewaktu tertangkap.
Konsekuensinya, anak-anak mereka juga tidak akan benar, dan mereka
tidak berpikir dua kali dalam hal menipu orang lain.
Perangkap dari memanjakan Anak-anak
Sebagian praktisi mengatakan anak-anak mereka di sini untuk
berasimilasi dengan Fa, maka merasa mereka tidak perlu menahan
penderitaan. Mereka memanjakan setiap keinginan anak-anak. Sewaktu
anak-anak itu tumbuh dewasa, mereka akan menjadi manusia biasa
dengan kelakuan yang kurang bermoral.
Banyak orang tua yang keras dengan anak-anak mereka terkejut
sewaktu mengetahui anak mereka sebenarnya bisa menahan penderitaan!
Anak-anak bisa belajar menghadapi “penderitaan” dengan sukacita dan
penuh perhatian terhadap orang lain. Kadang-kadang mereka malah
lebih baik dari orang dewasa. Ini menunjukkan sifat bawaan mereka,
karena, sesungguhnya, mereka datang dari tingkat tinggi, mengetahui
Dafa akan disebarkan di sini. Mereka datang untuk berasimilasi
dengan Fa.
Guru berkata:
“Waktu dia
kecil, anda tidak keras mendisiplinkannya, memanjakannya, setelah
dewasa dia niscaya merosot, saya pikir sangat sukar untuk
mendisiplinkannya lagi.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di
Eropa”)
Kesimpulannya, orang tua harus
mendisiplinkan praktisi muda. Kalau tidak, mereka akan menjadi
orang dewasa yang bermoral rendah.
Bersikap Ketat itu Penting
Guru berkata:
“Tetapi di
antara mereka yang berkultivasi Dafa, sering ada banyak keluarga
yang memiliki anak-anak, dan sangat mungkin bahwa mereka bukan
anak-anak biasa. Sebelum reinkarnasi dia tahu bahwa keluarga ini
akan belajar Dafa di masa mendatang, saya ingin bereinkarnasi pada
keluarga ini, maka sangat mungkin dia memiliki asal-usul yang luar
biasa. Bagi anak semacam ini, bila orang tuanya berlatih Gong,
berarti sudah mewakili anak tersebut berlatih, terus sampai mereka
dapat melakukan latihan sendiri.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa
Australia” 1999)
Beberapa praktisi juga salah
menafsir apa yang dikatakan Guru. Mereka memahami mereka sedang
berlatih untuk anak mereka dan karena itu mereka lalai mendorong
anak-anak mereka berlatih.
Saya telah mengamati anak-anak di bawah lima tahun yang berlatih
berdampingan dengan orang dewasa, akan suka berlatih sewaktu mereka
tumbuh dewasa.
Anak-anak yang kadang latihan dan kadang tidak latihan akan menjadi
malas dan menjadi terikat pada kesenangan sewaktu ia tumbuh dewasa.
Mereka akan menghadapi banyak masalah dalam belajar karena kearifan
mereka tidak terbuka.
Apabila anak-anak tidak membiasakan untuk berlatih sewaktu masih
muda, mereka tidak akan tertarik dalam latihan di masa
dewasa.
Untuk langkah selanjutnya, apabila seorang anak tidak tekun belajar
Fa, tingkat kultivasinya akan menurun dan menjadi manusia
biasa.
Kegagalan Orang Tua Bekerja Sama Membuat Celah
Kekosongan
Ada perkataan Tiongkok bahwa apabila seorang ayah keras, ibunya
pasti sebaliknya. Di zaman moderen, orang-orang salah menanggapi
perkataan ini dan berpikir ayah harus keras dan ibu harus
memanjakan anak.
Akibatnya, sebagian anak-anak berprilaku beda di depan ayah dan di
depan ibu. Mereka sudah biasa berbuat sesuai dengan kehendak mereka
sewaktu ibunya ada di sana dan akhirnya menjadi manja dan mencari
kesenangan. Anak demikian tidak bisa menahan penderitaan di
kemudian hari.
Di depan ayah, anak ini berpura-pura menurut, hal ini akan
memberikan efek yang tidak baik dalam kultivasi.
Bagi orang tuanya yang merupakan praktisi, ini adalah masalah yang
disebabkan tidak bekerja sama dengan baik. Meskipun jika orang
tuanya bukan seorang praktisi, mereka masih bisa bekerja sama,
mencapai mufakat, dan bersikap ketat terhadap anak-anak
mereka.
Seorang anak tidak bisa berkultivasi terus seperti seorang dewasa
apabila orang tuanya tidak bisa bekerja sama, dan bertindak sebagai
satu kesatuan dalam pembinaan anaknya.
Jangan Terus Berbuat Kesalahan
Sangat sulit bagi seorang dewasa kembali berlatih Dafa apabila ia
berhenti setelah dimanjakan sewaktu ia seorang anak kecil. Ini
sangat serius. Bisa lebih merusak dari pada seorang anak yang
dipaksa untuk meninggalkan latihan karena penganiayaan.
Guru berkata:
“Saya beri
tahu anda, saya melihat di antara anak-anak yang berlatih Gong,
banyak yang memiliki latar belakang yang istimewa. Anda jangan
menghancurkan mereka. Anda tidak mampu meningkat dalam kultivasi,
juga telah menghancurkan mereka, dosa akan sangatlah besar.”
(“Tanya Jawab Ceramah Fa di Jinan" dalam Zhuan Falun Fajie (versi
draft))
Apabila anak-anak tidak mempunyai
pengalaman suka cita dalam belajar Fa, berlatih dan kultivasi yang
benar, sewaktu mereka tumbuh dewasa, mereka di kemudian hari
mungkin hanya tertarik pada kesenangan duniawi dalam
kehidupannya.
Mereka mungkin akan didorong lebih jauh dari jalan kultivasi oleh
manusia biasa dan menjadi sungguh jauh dari hubungannya dengan Dafa
yang telah ditakdirkan. Saya telah melihat banyak praktisi muda
tumbuh dewasa dan berhenti berkultivasi.
Sebagian praktisi berpikir, “Sewaktu saya mempunyai cucu, saya
harus lebih keras terhadap mereka dan mengubah mereka menjadi
praktisi muda yang tekun. Saya harus mengejar kesalahan yang saya
buat sewaktu membesarkan anak saya.”
Apabila praktisi ini tidak menggali dalam-dalam sampai keterikatan
mereka dan menyadari bahwa mereka telah membuat kesalahan, mereka
mungkin akan membuat kesalahan yang sama pada generasi
berikutnya
Bersambung ke
Bagian 3
Chinese version clcik here
English
version click here