Diinterogasi dengan Siksaan di Kantor Kepolisian
Saya diminta oleh seorang polisi pada 8 Desember 2003 untuk menghadap ke kantor polisi untuk menjawab beberapa pertanyaan. Tepat pada kedatangan, saya langsung ditangkap dan dibawa ke Kantor Kepolisian Jalan Anshun, dimasukkan ke dalam ruangan kecil dan gelap lalu diinterogasi. Mereka menginginkan saya untuk memberikan nama-nama teman praktisi, namun saya tetap bungkam.
Interogasi itu berlangsung terus selama beberapa hari dan banyak polisi yang bergabung. Ada yang memukuli saya, dan ada yang menyulut kulit saya dengan puntung rokok. Pada hari ketiga mereka menggantung saya dengan tangan saya diborgol di belakang punggung, sedangkan tali itu diikatkan pada borgol, lalu mereka menariknya ke atas lalu diturunkan, berkali-kali.
Sakitnya sungguh tak tertahankan, seluruh badan saya basah oleh keringat dingin. Mereka terus menerus menanyakan nama-nama teman praktisi. Ketika saya pingsan, mereka mengikat saya ke mesin penghangat ruang.
Penyiksaan itu berlangsung selama tiga hari. Saya tidak diberi makan ataupun minum. Di malam hari saya dilarang menggunakan toilet dan hanya diizinkan sekali di siang hari.
Suatu malam saya dapat meloloskan tangan dari borgol lalu melarikan diri, tetapi tak lama kemudian tertangkap lagi dan dibawa kembali ke kantor polisi.
Diborgol dan Dibelenggu di Pusat Penahanan
Pada 11 Desember 2003 saya dipindahkan ke Pusat Penahanan Qiqihar, di sana saya dipukuli karena saya berlatih Falun Gong. Saya diborgol dan kaki saya dibelenggu yang biasa digunakan untuk para narapidana terhukum mati. Hanya bergerak sedikit saja sakitnya bukan main.
Reka ulang penyiksaan: Digantung dengan tangan diborgol di belakang punggung
Jatah makan harian adalah sup (sedikit sayur dalam air) dengan bangkai cacing dan pasir di dasar mangkuk dan sepotong roti jagung berwarna cokelat kekuning-kuningan.
Sepuluh bulan kemudian saya divonis hukuman penjara 10 tahun dan ditempatkan di Penjara Wanita Harbin di Provinsi Heilongjiang.
Di Dalam Penjara Disekap dalam Sel Sempit
Kami tiba di penjara pada bulan Oktober 2004. Yang pertama adalah “pengawasan individual,” para narapidana ditugasi mengawasi kami. Lalu, kami harus duduk di atas bangku kecil atau dibawa ke sel sempit untuk pencucian otak
Di atas setiap tempat tidur praktisi ada papan tanda bertuliskan: “Orang ini menggunakan organisasi sesat untuk mengacaukan penegakan hukum.” Yang di tempat saya, saya turunkan. Sipir kepala mengatakan saya harus mengembalikan, atau dimasukkan dalam sel sempit.
Sel itu tidak ada pemanas, dan lembap. Tempat tidur saya langsung di atas lantai, dan di atas kepala ada cincin besar dari logam. Salah satu tangan saya diborgol dan dikaitkan ke cincin itu, maka saya hanya bisa tidur sambil duduk.
Ada enam orang praktisi yang dimasukkan ke dalam sel karena mereka juga menurunkan tanda itu. Teman-teman praktisi di bangsal lain memprotes dan melakukan mogok makan. Pada akhirnya kami dikeluarkan dari sel itu dan tidak lagi dipasang tanda di atas tempat tidur kami.
Dipukuli Karena Tidak Mengenakan Seragam Penjara
Semua praktisi dipindahkan ke daerah lain pada bulan Maret 2006. Para sipir mengucapkan kata-kata yang memfitnah Falun Gong setiap hari dalam bulan Desember 2006. Kepala penjara Liu Keqiang mengumumkan dalam apel umum bahwa pengawas individu boleh memukuli setiap praktisi sesuai keinginan dan bila praktisi itu meninggal lemparkan saja ke halaman penjara.
Pengawas Li Meilan adalah salah seorang yang paling jahat. Dia menghentikan saya untuk menggunakan toilet dan mendorong saya hingga terjatuh. Tidak lama setelah kejadian itu saya didiagnosis menderita penyakit ginjal lalu dipindahkan ke bangsal lain. Sipir kepala Zhao Bin acuh tak acuh terhadap para pengawas yang memukuli para praktisi.
Sipir Guo Haiying menarik saya dari daerah sorotan kamera pemindai dan memukul saya karena saya menolak mengenakan pakaian seragam. Saya berteriak “Falun Gong baik!” lalu dia menekan mulut saya kuat sekali hingga gigi depan saya goyah. Saya melaporkan perlakuan Guo lalu dipindahkan ke sel sempit.
Kaki saya dirantai ke lantai, dan tidak diberi selimut. Penyakit ginjal saya memburuk, dan atas protes teman-teman praktisi saya dikeluarkan dari sel sempit. Namun saya tidak dapat berjalan sendiri selama enam bulan.
Pada tahun 2012 saya diperbolehkan masuk rumah sakit dua kali dan diagnosis menderita penyakit borok usus, jantung dan ginjal.
Pada bulan Maret 2013 semua praktisi dipindahkan ke bangsal pencucian otak, sedangkan saya ke bangsal perawatan. Untuk mencegah para praktisi saling berkomunikasi, sipir Sun Yan melarang para praktisi menggunakan kamar mandi bersamaan.
Penangkapan dan Penahanan Sebelumnya
Saya mulai berlatih Falun Gong pada 1995. Ketika penganiayaan dimulai pada bulan Juli 1999 saya berada di Dalian. Saya mendengar cerita dari para praktisi tentang permohonan kepada pemerintah lokal untuk membebaskan para praktisi yang ditahan. Saya ikut pergi dengan mereka, lalu ditangkap oleh polisi dan dimasukkan ke dalam sebuah sekolah lokal, namun dilepaskan pada hari itu juga.
Setelah mendengarkan siaran televisi dan radio yang menyiarkan kebohongan tentang Falun Gong saya memutuskan pergi ke Beijing mengajukan petisi menuntut keadilan untuk boleh berlatih. Saya dihentikan oleh polisi di Beijing dan langsung ditahan setelah mengakui bahwa saya berlatih Falun Gong. Keesokan harinya saya dibawa ke kantor Beijing di Qiqihar.
Dua orang praktisi wanita dan seorang praktisi pria dari Kedong juga ditahan di sana. Kami berempat dipindahkan ke Kantor Kepolisian Jalan Utara, lalu ke Pusat Penahanan No.1. 22 hari kemudian baru dibebaskan.
Pada sekitar Tahun Baru Imlek 2001 polisi lokal mendatangi rumah saya dan mengancam. Untuk meredakan ketegangan dengan anggota keluarga lainnya, saya tinggal bersama lima orang praktisi yang baru saja kembali dari Beijing.
Kami ditangkap lagi oleh polisi Distrik Jianhua. Mereka yang ditangkap adalah Niu Fengqin [wanita], Zhang Dexiang [wanita], Zhong Yanjun [wanita] dan Shi Xiuying [wanita] yang dijatuhi hukuman penjara. Saya dibebaskan dua bulan kemudian.