(Minghui.org)
Film dokumenter “Human Harvest: China's Organ Trafficking”
ditayangkan di siaran TV Australia SBS pada 7 April, memaparkan
kejahatan panen organ yang dilakukan kepada para tahanan hati
nurani di Tiongkok, sebagian besar adalah praktisi Falun Gong.
Semenjak siaran itu, praktisi bekerja untuk meningkatkan
kewaspadaan kepada kejahatan tersebut yang telah memperlihatkan
efek yang besar di masyarakat Australia karena siaran dokumenter
tersebut.
Contohnya, sebuah tenda Falun Gong didirikan di Perayaan Tahunan
Pertunjukkan Kuda dan Kegiatan Desa pada tanggal 11 April di
Bunbury, Australia Barat. Banyak pengunjung yang mendatangi tenda
praktisi dan berkata bahwa mereka telah melihat siaran dokumenter
25 menit itu tentang pengambilan organ yang didukung oleh negara
Tiongkok. Mereka berbagi pikiran dan mengekspresikan kepedulian
tentang pelanggaran serius hak asasi manusia ini.
Praktisi berpartisipasi di
perayaan tahunan Pertunjukkan Kuda dan Kegiatan Desa di Bunbury,
Australia pada 11 April 2015
“Ini Mengerikan. Sangat
Mengerikan!”
Sandra Bourne berkata bahwa ia telah mendengar tentang Falun Gong
dan merasa terganggu dengan berita pengambilan organ secara
hidup-hidup. “Ini semua ada di acara pada hari Selasa. Ini
mengerikan. Sangat mengerikan! Ini terjadi pada hari ini dan era
ini, kita seharusnya tidak melakukan perdagangan dengan Tiongkok
sama sekali.”
Bourne telah mengambil langkah untuk menulis sebuah surat kepada
Kedutaan Tiongkok dan departemen lain di Tiongkok, berharap untuk
membantu menghentikan kejahatan terhadap praktisi yang penuh damai.
“Ini sangat tercela, mungkin kejahatan paling buruk di bumi. Ini
seperti kamp konsentrasi di Jerman, ketika Nazi melakukan
eksperimen pada manusia.”
Nola Marino, anggota Parlemen Australia, menghadiri acara dan
mengundang praktisi untuk menghubungi kantornya dan menjelaskan
tentang masalah ini. Dengan informasi lebih lanjut, ia berkata ia
bisa berbicara dengan Menteri Hubungan Luar Negeri Julie Bishop.
Sebagai anggota Kesatuan Parlemen Internasional, ia juga berencana
untuk mengemukakan masalah ini kepada organisasi tersebut.
Rumah Sakit dan Penjara di Gedung yang Sama
James Carpenter, penduduk lain yang menonton program SBS, berkata
bahwa ia telah mendengar pengambilan organ secara hidup-hidup di
Tiongkok dari seorang teman. “Teman saya terlibat dalam sebuah
proyek konstruksi di Tiongkok. Mereka diminta untuk membangun rumah
sakit di atas tanah, dan penjara di bawah.” Setelah mengetahui
berita tentang pengambilan organ secara hidup-hidup, temannya
mencurigai bahwa fasilitas serupa dibangun di kota-kota lain.
James menandatangani sebuah petisi untuk meminta penghentian dari
kebrutalan ini dan memberikan kontak informasi temannya.
Darren Palmer berkata ia menonton siaran dokumenter dan merasa
takut. “Saya bagaikan tersiksa karena cerita itu, karena saya tidak
bisa mengerti bagaimana begitu banyak dokter dan orang-orang yang
berbeda bisa terlibat dalam hal jahat ini. Apa yang terjadi di
Tiongkok sangat kejam. Pameran tubuh sangat kejam.” Meskipun bukan
orang yang religious, Palmer menganggap pengambilan organ secara
hidup-hidup “lebih dari kejam.”
Penduduk dan turis mengetahui
tentang pengambilan organ secara hidup-hidup dan menandatangani
petisi untuk mengutuk perbuatan itu
“Kita Harus Melakukan
Apapun yang Kita Bisa untuk Menghentikannya”
Berbicara tentang program Dateline, Sandra Muffling berkata, “apa
yang saya lihat sangat mengerikan. Saya sangat malu dan jijik. Saya
tidak bisa tidur dan mengalami mimpi buruk. hanya berpikir tentang
apa yang manusia bisa lakukan kepada manusia lain, sangat
menjijikkan.”
Muffling berkata ia sangat mendukung usaha praktisi untuk
meningkatkan kepedulian dan bahwa dokter yang terlibat harus
bertanggung jawab. Ia menyarankan praktisi untuk menghubungi MP dan
pemerintah Australia. “Kita harus melakukan apapun yang kita bisa
untuk menghentikannya,” ia menuturkan.
Joy Whysall juga terkejut dengan pemberitaan itu. “Bagaimana ini
bisa terjadi? Mengapa pemerintah [Tiongkok] tidak
menghentikannya?!” mengetahui bahwa rezim komunis Tiongkok dan
militer terlibat dalam kejahatan ini, ia merasa lebih ngeri lagi.
“Ini sangat mengerikan, saya akan menyebarkan ini kepada seluruh
keluarga, handai taulan dan teman.”
Whysall berkata bahwa ia telah melakukan berbagai macam meditasi
selama 15 tahun dan gembira untuk mempelajari lebih jauh lagi
tentang Falun Gong. “Mereka [pemerintah Tiongkok] harusnya tidak
melakukan hal mengerikan ini kepada orang-orang penuh
kedamaian.”
Lisa dan Robinson keduanya menonton siaran dokumenter dan
menandatangani petisi. Robinson berkata bahwa ia mengingat pertama
kalinya ia mendengar tentang penganiayaan Falun Gong di Tiongkok
dari sebuah parade 10 tahun yang lalu di Melbourne. Lisa berkata
bahwa kejahatan yang dideskripsikan di dokumenter itu membuatnya
sakit. “bahkan keesokan harinya ketika ia bangun di pagi hari, ia
masih merasa sakit.”
Sebelum pergi, ia mengambil beberapa materi dan berkata bahwa
mereka akan memberikannya kepada MP Nola Marino. “Saya akan
memberikan ini kepadanya, dan memintanya untuk menolong anda,” kata
Lisa.
Chinese version click here
English
version click here