Ketika saya masih seorang anak miskin yang tumbuh di Turki, saya cukup beruntung dapat belajar dan saya terpesona oleh budaya tradisional Tiongkok serta hubungan takdir, Buddhisme, dan Taoisme. Pada tahun 2001, saya berimigrasi ke Melbourne dengan suami saya, di mana saya belajar tentang Falun Gong. Saya mengagumi hubungan takdir dengan Falun Gong, dan kehidupan saya terasa indah karena berkultivasi Sejati-Baik-Sabar," kata Cansin Goldring, seorang guru bahasa Inggris, dia berbagi cerita pribadinya di perayaan 23 tahun Hari Falun Dafa di Melbourne.
(Minghui.org) "
Banyak pejalan kaki berhenti dan mendengarkan cerita Cansin ini. "Saya tidak bertarung mengejar kepentingan pribadi dengan orang lain, dan segala macam penyakit yang mengganggu saya selama bertahun-tahun telah lenyap," lanjutnya.
Perayaan diadakan di City Square di pusat kota Melbourne. Marching Band, yang terdiri dari praktisi Falun Gong setempat, mengadakan pertunjukan meriah dihiasi dengan balon berwarna-warni dan spanduk. Praktisi muda dari Sekolah Minghui dan praktisi berpakaian seperti bidadari cantik bernyanyi dan menari. Praktisi juga bermain genderang pinggang dan memeragakan latihan Falun Gong.
Praktisi di Melbourne dengan hormat mengucapkan selamat ulang tahun kepada Guru Li Hongzhi, pendiri Falun Gong,.
Peragaan latihan
Cansin Goldring menceritakan kisahnya berkultivasi Falun Gong.
Pertunjukan menyenangkan dan menarik orang yang lewat, termasuk banyak wisatawan dari Tiongkok. Terkejut melihat acara Falun Gong di Australia, banyak orang Tiongkok mengambil foto dan video dari perayaan yang sayangnya tidak bisa dilihat di Tiongkok hari ini.
Praktisi juga mengambil kesempatan ini untuk memberitahu masyarakat tentang penganiayaan panjang selama 16 tahun terhadap Falun Gong di Tiongkok, dan mengumpulkan tanda tangan menentang penganiayaan. Banyak orang menandatangani petisi untuk mengekspresikan dukungan mereka terhadap perlawanan damai Falun Gong.
Orang berpartisipasi dalam pertunjukan Hari Falun Dafa
Menandatangani petisi untuk mendukung perlawanan damai Falun Gong terhadap penganiayaan.
Beberapa tokoh masyarakat setempat menunjukkan dukungan mereka dengan memberikan pidato di perayaan. Para tamu mengucapkan selamat kepada praktisi atas prestasi mereka dalam memperjuangkan hak asasi manusia, dan memuji kontribusi mereka kepada masyarakat.
Peter Westmore, presiden Dewan Kewarganegaraan Nasional, mengecam 16 tahun penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok, dan memuji upaya praktisi untuk mengakhirinya. Dia juga memuji praktisi telah berbagi prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar dengan dunia.
Gerard Flood, wakil ketua Partai Buruh Demokrat, percaya bahwa prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar memberi orang kekuatan untuk mengejar kebenaran, memberitahu orang-orang apa yang harus mereka lakukan dan apa yang tidak seharusnya dilakukan, dan mendorong orang untuk berjalan di perjalanan hidup yang sulit. "Tanpa prinsip-prinsip ini, kita tidak akan mencapai perdamaian atau kebebasan apa pun," katanya.
Bon Nguyen, pemimpin komunitas Vietnam di Victoria, menyerukan kepada masyarakat internasional untuk membantu praktisi menghentikan penganiayaan dan memperoleh kebebasan di Tiongkok.
Sam Afra, wakil presiden Dewan Komunitas Etnis Victoria, mendukung Falun Gong untuk upaya kebebasan berkeyakinan.
Ruan Jie, kepala koran Tian'anmen Times, memuji dampak positif Falun Gong di masyarakat Tiongkok.
Ruan mengatakan, "Ini sangat penting untuk mendukung perlawanan damai Falun Gong. Partai Komunis telah menghancurkan kebudayaan tradisional Tiongkok, dan telah menekan masyarakat terhadap kebebasan berkeyakinan. Masyarakat Tiongkok berada dalam situasi berbahaya dan kacau. Saya percaya itu adalah karena kurangnya [spiritual] keyakinan."
"Sebagai seorang yang bukan praktisi Falun Gong, saya menyerukan kepada rekan-rekan saya warga Tiongkok untuk mendukung upaya praktisi Falun Gong, karena Falun Gong membawa harapan kepada Tiongkok, dan prinsip-prinsip mereka Sejati-Baik-Sabar akan mengembalikan moralitas Tiongkok,". kata Ruan. "Sebagai seorang warga Tiongkok, saya merasa beruntung bahwa kami memiliki Falun Gong."