(Minghui.org) Selama lebih dari empat tahun Concentric Patriotism Association (CPA) telah mendorong anggotanya untuk melakukan penyerangan dan kekerasan secara langsung terhadap praktisi Falun Gong yang sedang meningkatkan kesadaran terhadap penganiayaan yang terjadi di Tiongkok di depan Gedung 101 Taipei di Taipei. Mahkamah Agung Taiwan baru-baru ini memerintahkan ketua kelompok pro-komunis ini untuk secara terbuka meminta maaf kepada praktisi Falun Gong dan membayar denda 200.000 dolar NT (~ US $ 6.450).
Permintaan maaf secara terbuka dikeluarkan pada tanggal 25 April 2015, oleh Zhou Qingjun, ketua CPA, kepada Himpunan Falun Dafa Taiwan dan mantan ketuanya, profesor ekonomi Chang Ching-Hsi. Permintaan maaf ini diterbitkan di dua surat kabar utama Taiwan, China Times dan United Daily News.
Menurut profesor Chang, selama bertahun-tahun praktisi Falun Gong di Taiwan telah melaksanakan hak hukum mereka untuk kebebasan berbicara, dengan damai memprotes penganiayaan selama 16 tahun terhadap latihan ini di Tiongkok. Namun, Selama beberapa tahun terakhir, anggota CPA sering menyerang, menghina, dan memfitnah praktisi Falun Gong di sana secara terbuka.Ahli Hukum: CPA dengan Jahatnya Menyebarkan Laporan Palsu
Huang Kuo-Chang, profesor riset hukum dari Academia Sinica.
Huang Kuo-Chang, seorang profesor riset dari Academia Sinica, percaya bahwa keputusan baru-baru ini menunjukkan bahwa pengadilan percaya bahwa CPA dengan jahatnya menyebarkan laporan palsu terhadap Falun Gong. Huang berharap bahwa keputusan itu akan menghalangi anggota CPA membuat pernyataan fitnah terhadap Falun Gong di masa depan.
Pengacara Hak Asasi Manusia: Keadilan Telah Dilaksanakan
Teresa Chu, juru bicara Kelompok Kerja Pengacara HAM Falun Gong.
Teresa Chu, juru bicara Kelompok Kerja Pengacara HAM Falun Gong, percaya bahwa kejadian ini menyoroti perbedaan bagaimana latihan spiritual ini dipandang di Taiwan dibandingkan di daratan Tiongkok.
"Ini adalah kasus pertama di luar Tiongkok, di mana anggota pro-Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah ditemukan bersalah menyerang praktisi Falun Gong, dan telah diperintahkan untuk secara terbuka meminta maaf," kata Chu. "Akhirnya, keadilan dilakukan untuk praktisi Falun Gong di luar negeri yang telah menjadi sasaran fitnah, serangan, dan kebencian yang ditimbulkan oleh anggota pro-PKT."
Chu menekankan bahwa praktisi Falun Gong dan pengacara akan melakukan apa yang mereka bisa lakukan untuk melindungi hak-hak dasar manusia dan kebebasan berkeyakinan.
"Kami sangat berharap bahwa media, kelompok, dan individu pro-komunis tidak akan terus melanggar hukum."
Chang Ching-Hsi, profesor ekonomi dan mantan ketua Himpunan Falun Dafa di Taiwan, memuji putusan itu.
"Kebebasan berkeyakinan tidak termasuk pelecehan verbal, menjelekkan orang lain, atau mencegah orang lain memiliki keyakinan mereka sendiri," kata Profesor Chang. "Pengadilan memerintahkan CPA untuk menghapus fitnah mereka secara online, membayar denda dan meminta maaf secara terbuka menunjukkan dengan jelas kepada masyarakat apa kebebasan berbicara dan kebebasan berkeyakinan sebenarnya."
Teman-Teman Tibet: Orang Tidak Akan Menolerir Kampanye yang Memfitnah Falun Gong
Chou Mei-Li, Ketua Teman-Teman Tibet Taiwan.
"Perintah pengadilan memberikan anggota pro-komunis peringatan yang jelas untuk menghentikan memfitnah Falun Gong," kata Chou Mei-Li, ketua Teman-Teman Tibet Taiwan. Bagi mereka yang memilih untuk melanggar hukum, Chou mengatakan, "Putusan ini mengatakan kepada mereka bahwa mereka akan segera dimintai pertanggungjawaban."