Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pengikut Dafa dalam Pandangan Seorang Dewa (Bagian 3)

6 Mei 2015

Penulis: Shan Yuan

(Minghui.org)

Sambungan dari Bagian 2

Masih ada sebuah masalah membuat saya selalu khawatir, maka saya bertukar pendapat dengan Tao Senior ini. Masalahnya adalah: rekan praktisi yang Tianmu-nya terbuka, banyak sekali yang jatuh ke bawah, yang hancur, mengapa terjadi demikian? Saya juga khawatir akan hal ini.

Dia menyampaikan pendapatnya, secara garis besar artinya sebagai berikut: yang benar-benar yakin pada Guru dan yakin pada Fa dengan sepenuh hati, bagaimana mungkin timbul masalah seperti ini? Pada awalnya dan sumber akarnya dikarenakan ada keraguan terhadap Fa, bawaan dasarnya tidak kokoh, setelah timbul masalah juga tidak meluruskan diri sendiri dengan Fa, lambat laun jadi percaya pada ilusi tidak percaya pada Fa. Ada sebagian orang mengira dirinya adalah tokoh ternama dalam sejarah, tidak heran kalau dirinya memiliki kecerdasan yang lebih. Padahal yang terlihat acapkali tidaklah benar, kecerdasan berasal dari Xiulian pelurusan Fa, bukan dari tokoh sejarah, lebih-lebih bukan dari ilusi jelmaan iblis. Sekali keterikatan akan puas diri muncul, maka akan mengundang kerunyaman besar. Akhirnya timbul gangguan iblis oleh pikiran sendiri, kian berlangsung kian hebat, terus hingga diri sendiri tidak dapat melepaskan diri dari cengkramannya.

Saya menyadari ini adalah Shifu memanfaatkan mulutnya untuk menunjukkan kekurangan di antara kita. Pada awalnya saya memang tidak yakin sepenuhnya pada Fa, namun telah timbul sedikit kemampuan Gong; dengan kata lain setelah saya timbul sedikit kemampuan Gong, saya barulah yakin pada Guru dan yakin pada Fa,  dengan demikian barulah memungkinkan saya berhasil dalam kultivasi, dibandingkan mereka yang tanpa kemampuan Gong namun dapat mencapai kesempurnaan mengandalkan keyakinan teguh dan kesadaran penuh, maka ditinjau dari hal yang paling fundamental menyangkut keyakinan pada Guru dan keyakinan pada Fa, saya terpaut sangat jauh dengan mereka, sungguh tidak ada sesuatu yang patut digembirakan, lebih-lebih tidak boleh membanggakan diri. Dengan adanya Tianmu, saya telah melenyapkan keterikatan akan rasa ingin tahu dan rasa kegembiraan yang timbul di saat awal, serta yakin teguh pada Dafa, dengan demikian saya barulah berhasil melewati banyak godaan ilusi. Sedangkan saya melihat ada rekan praktisi yang Tianmu-nya terbuka, asalkan dia masih menyisakan sedikit rasa kegembiraan, maka ilusi tak akan tersingkirkan. Ada rekan praktisi telah menulis peristiwa sejarah yang terlihat olehnya, alur ceritanya sesuai dengan fiksi dalam cerita, namun bertolak belakang dengan sejarah realitas, ini sesungguhnya sudah berbahaya. Artikel yang mengandung unsur “timbul gangguan iblis oleh pikiran sendiri” semacam ini apakah tidak memengaruhi para pembaca? Siapa yang akan senang? Jika diri sendiri juga ada perasaan puas diri dan gembira, yang senang justru adalah ilusi iblis yang mengganggu itu. Ada rekan praktisi telah melihat suatu pemandangan namun tidak mengukurnya dengan Fa, dia menjauhkan realita lebih percaya pada ilusi, akhirnya membuat dia tidak yakin lagi pada Dafa. Sifat menggembungkan diri seperti ini adalah diperbesar sedikit demi sedikit oleh sanjungan, orang yang suka menyanjung orang lain, dia sendiri sudah bermasalah. Oleh karena itu rasa ingin tahu, rasa kegembiraan, sifat aku pribadi harus dilenyapkan.

Shifu mengatakan dalam “Zhuan Falun”: “bagaimana sebenarnya hal-ihwal diri sendiri, sekalipun dalam agama Buddha juga sangat menabukan hal ini“. Sepotong Fa ini harus dipelajari secara mendalam, dan mampu mewujudkannya, itu barulah memenuhi syarat

Dia berpendapat (secara garis besar) demikian: ada sejumlah praktisi hanya percaya sebagian dari Dafa, bagian mana yang dia tidak percaya? Yaitu bagian yang tidak dapat dia lakukan. Sekalipun percaya pada Dafa juga aku pribadinya yang dijadikan sebagai subyek. Kebanyakan dari mereka tidak percaya pada bagian yang berkaitan dengan “penyakit”, maka Fa niscaya tidak dapat menampakkan keampuhan baginya dalam hal ini, membuat dia semakin tidak percaya. Orang-orang seperti ini umumnya adalah orang unggul di tengah manusia biasa, mereka tergolong orang dengan kualitas kesadaran rendah di tengah Xiulian, namun malah merasa dirinya hebat.Penampilan mereka dalam mengorganisir pekerjaan terlihat betapa gigih dan teguh, bahkan sibuknya tiada waktu untuk belajar Fa dan berlatih Gong, sedangkan di saat tiada rekan praktisi di sampingnya, dia tidak benar-benar berkultivasi walau waktu mencukupi, melainkan menjalani kehidupan seperti manusia biasa. Orang lain tidak bisa mengomentari dan menyentuh dia, keterikatan pribadinya yang melekat erat tetap dipertahankan. Membuat Dewa memandang rendah pada orang tersebut.

Berkaitan dengan pendapat dia itu saya teringat pada artikel “Berdialog dengan waktu” dalam “Petunjuk Penting untuk Gigih Maju” yang isinya: “Dewa : Di antara mereka juga ada yang datang mencari Fa dari sisi yang mereka anggap baik bagi dirinya, namun tidak dapat melepaskan sisi lain yang menyebabkan mereka sendiri tidak dapat memahami Fa secara keseluruhan“. Dahulu saat mempelajari Fa ini berlalu begitu saja tanpa ada perhatian, ternyata masalah dapat saja timbul dalam hal ini.

Kemudian saya teringat pula pada kisah Xiulian Milerepa, dia punya sejumlah keraguan namun tak pernah ragu terhadap Gurunya, sekalipun Gurunya terus-menerus mempersulit dia, dia sedikitpun juga tidak timbul pikiran menyimpang terhadap Guru dan terhadap Fa aliran dia itu, dia semata-mata mencari apakah dirinya masih ada sesuatu yang belum memenuhi tuntutan Guru, yang diragukan kebanyakan adalah dirinya sendiri yang tidak memenuhi syarat, cara demikian yang yakin pada Guru dan yakin pada Fa, merupakan jaminan baginya untuk berhasil kultivasi menjadi Buddha dalam satu siklus kehidupan.

Sedangkan ada sebagian rekan praktisi, menjadikan aku pribadi sebagai subyek, sekali terjadi masalah lalu ragu terhadap Dafa. Ada seorang rekan praktisi yang sangat beken, belakangan dilanda karma penyakit tak dapat dilewati, lalu masuk rumah sakit. Dalam rumah sakit dia berkata secara diam-diam: “Fa ini benar atau palsu? Saya selalu ada keraguan, dilihat dari keadaan sekarang, benar-benar tidak dapat diandalkan!” sedangkan yang terlihat oleh saya adalah Dafa telah memperpanjang jiwanya. Namun sekarang dia dalam hati penuh dengan keraguan, sampai-sampai tak tahan mengucapkan kata-kata tersebut. Sekalipun menasehatinya lebih banyak lagi juga tidak dapat diterima, dia merasa dirinya telah menanggung penderitaan besar bagi Dafa, telah begitu banyak berkontribusi, maka Shifu sudah seharusnya memedulikan dia secara ekstra, walau dia tidak sungguh-sungguh berkultivasi penyakitnya juga harus disingkirkan. Ini adalah ingin bertransaksi dengan Shifu, ingin mendapatkan perolehan khusus tanpa kultivasi. Dia mendekap keterikatan dan keraguan manusia biasa tidak mau dilepas, di satu sisi minta bantuan rekan praktisi memancarkan Zheng Nian, coba sekali lagi akan hasilnya; di sisi lain minta penyelamatan jiwa di rumah sakit. Akhirnya keesokan harinya dia sudah meninggal. Barang siapa yang punya niat berobat ke rumah sakit, walau hanya secuil niat pikiran, semua itu adalah mengharapkan benda manusia biasa, maka akan dikekang oleh hukum dari tingkat manusia ini.

Tao senior itu masih mengungkapkan sebuah keadaan lain, maksudnya kira-kira adalah: sebagian pengikut Dafa sangat teguh keyakinannya, mereka menunaikan janjinya dengan sungguh-sungguh, demi Dafa rela berkorban segalanya, tapi menempuh cara-cara manusia dengan membanting tulang, menguras tenaga, bahkan belajar Fa dan berlatih Gong juga tak kebagian waktu, semata-mata berkontribusi untuk Dafa, ini sesungguhnya juga adalah tidak percaya bahwa dengan belajar Fa dapat memberi dia kecerdasan, dengan kultivasi sungguh-sungguh dapat mengurangi jalan liku-liku yang dia tempuh. Dia semata-mata melakukan pekerjaan dengan cara manusia, berarti sedang berharap pada hukum yang berlaku di tingkat manusia ini, maka gejala “tua lebih awal” dan “meninggal karena kelelahan” yang merupakan hukum di tengah manusia ini akan mengekang dia. Ada juga yang merasa dengan melakukan pekerjaan Dafa berarti mendapat jaminan, yakin sekali Shifu akan membantu dia melewati cobaan, namun dia tidak mengultivasi diri sendiri dalam jangka panjang, apakah ini tidak berbahaya? Semua orang juga tahu.

Di sekitar saya justru ada rekan praktisi seperti ini yang teguh dan berkontribusi dengan segenap upaya. Sekarang saya menemukan dia sendiri juga terdapat sedikit masalah, dia mengira dirinya yakin teguh pada Fa, padahal masih ada jarak kesenjangan, minimal tidak yakin sepenuhnya.

Shifu mengatakan:

“Sesungguhnya saya senantiasa berkata, Xiulian tidak memengaruhi seseorang melakukan pekerjaan Dafa, pasti demikian. Karena berlatih Gong dapat secara paling baik menghilangkan keletihan, adalah cara terbaik agar tubuh secepatnya pulih kembali“. (Ceramah Fa pada konferensi Fa Atlanta, 29 Nov 2003)

Misalnya sering kali setelah letih melakukan pekerjaan Dafa, dia malas tidak mau berlatih Gong, mengandalkan tidur untuk memulihkan tenaganya, ini dikarenakan kurang yakin diri sendiri dapat mewujudkan kondisi tersebut, kurang yakin Dafa dalam aspek ini juga dapat menampakkan keampuhannya bagi dia, maka tidak dilakukannya, ini sama dengan tidak berkultivasi dalam aspek tersebut. Akibatnya akan ada gejala manusia biasa seperti lelah dan letih. Hanya di saat konsisten berlatih Gong, maka benar-benar tidak akan letih. Namun dia tidak merenungkan kembali dari kejadian ini, tidak mengorek dalam-dalam sumber akarnya. Sumber akarnya justru terletak pada belajar Fa yang tidak menyentuh intinya, tidak yakin teguh dalam hal ini.

Ada dua rekan praktisi, ketika keluar dari penjara sama-sama teraniaya hingga berada dalam kondisi karma penyakit yang berat, mereka tidak menghiraukan kondisi tersebut, namun kesudahan mereka sama sekali berbeda. Yang satu menderita penyakit kanker tahap akhir, instansi terkait bahkan sudah memberikan uang kompensasi pemakaman kepada keluarga praktisi tersebut, mohon pihak keluarga jangan menuntut mereka. Namun praktisi tersebut konsisten belajar Fa dan berlatih Gong, dalam waktu satu bulan ia sudah pulih kesehatannya secara total, selama beberapa tahun baik-baik saja, melakukan tiga hal dengan terbuka dan penuh martabat. Instansi terkait melihat keajaiban ini, tidak berani lagi menganiaya dia. Sedangkan rekan praktisi yang satu lagi, tidak peduli diri sendiri berada dalam bahaya penyakit, tetap mengklarifikasi fakta secara konsisten, namun jarang belajar Fa dan berlatih Gong, saya tahu dia ada sedikit kurang yakin akan fungsi berlatih Gong bagi dirinya, menganggap dengan melakukan klarifikasi fakta Shifu lebih dapat melindungi dia, sesungguhnya ini masih berupa sedikit kekhawatiran pada karma penyakitnya, ada sedikit pemikiran ingin dengan “gigih maju” semacam ini mohon Shifu mengatasi karma penyakitnya; lagi pula selalu bertemperamen tinggi, rekan praktisi lain sudah banyak kali mengingatkan dia “jangan sering dikendalikan oleh sifat keiblisan”, dia berusaha menutupi. Akhirnya berlarut selama tiga tahun dia meninggal. Penyakit berat tak diobati bertahan selama tiga tahun, ini sudah merupakan keajaiban, tapi selama tiga tahun dia tidak meluruskan diri sendiri, kepergiannya sangat disayangkan.

Shifu mengatakan:

“sekalipun di dalam sejarah pernah menandatangani suatu perjanjian, jika anda hari ini pikiran lurusnya kuat, tidak mengakui dia, tidak mau dengan dia, anda niscaya dapat menyangkalnya. Namun, bagi siapa pun yang berstatus demikian niscaya lebih sulit sedikit diatasi. Kesulitannya terletak pada kekuatan lama tidak akan begitu gampang melepaskan anda, dia ingin menyusupi kekosongan anda, jika anda ada sedikit kelengahan dia segera akan menyusup“. Ceramah Fa pada konferensi Fa Philadelphia, 30 Nov 2002)

Jika tidak mempelajari Fa ini dengan menyentuh intinya, belum dapat memahami keseriusan Xiulian, maka akan sering menyangkal kesalahan sendiri padahal dikarenakan tidak mengultivasi diri sendiri. Celah kekosongan disusupi unsur kejahatan, contoh yang tipikal adalah bertemperamen tinggi. Dia juga tidak tahu akan tingkat bahayanya, padahal sudah berada di tengah bahaya.

Akhirnya Tao senior ini berkata: seandainya dia punya satu saja dari keterikatan hati yang dia kemukakan, maka dia sudah meninggal 1700 tahun yang lampau; jika selama masa hidup sekarang dia timbul satu keterikatan hati yang serupa, dia sejak dini sudah jatuh ke bawah, juga akan meninggal. Menurut dia semua ini akibat tercemar. Saya menganggap tidak rugi mendengar apa yang dia ucapkan.

Saya pernah bertemu dengan tidak sedikit rekan praktisi yang tidak dapat melewati cobaan karma penyakit, lalu pergi ke rumah sakit untuk menyelamatkan jiwa, akhirnya tak terselamatkan. Hidup mati dan usia manusia biasa semua adalah takdir, ketika ada perwujudan karma penyakit yang tak terobati, kemungkinan besar adalah usia diri sendiri dari sisi manusia biasa sudah hampir berakhir, saat demikian apakah rumah sakit dapat menyelamatkan jiwanya?

Di sekitar saya ada cukup banyak rekan praktisi dalam jangka panjang belajar Fa dan berlatih Gong secara formalitas, tidak dengan sungguh-sungguh mengubah diri sendiri, belajar Fa juga tidak dapat menguraikan simpul hatinya dengan Dafa, kebiasaan dan sifat buruk di tengah manusia biasa dipendam dalam hati, begitu menghadapi masalah terefleksi ke luar, tidak mengurainya dengan Fa, malah diperkuat dengan hati manusia, mengintrospeksi diri hanya di permukaan, dengan terpaksa menutupi kesalahan; kultivasi juga di permukaan, saat belajar Fa kondisi hatinya sangat baik, usai belajar meletakkan buku, tutur kata dan perbuatan mulai dipenuhi keterikatan manusia biasa. Melihat penampilan orang lain, sebaliknya juga harus mengorek dalam-dalam diri sendiri. Dengan demikian saya memahami: ternyata setiap keterikatan adalah pembunuh nyawa di tengah Xiulian, jika tidak dapat mematut diri dengan ketat sesuai kriteria Dafa, tidak secepatnya memenggal satu-persatu keterikatan, setelah tertumpuk banyak akan menjadi lintasan besar ujian hidup dan mati yang sulit dilewati.

Sesungguhnya banyak kerugian dapat dihindari, ada banyak rekan praktisi, jiwa mereka semestinya dapat diselamatkan. Di tengah Xiulian ada keraguan adalah wajar, jangan ditumpuk sampai terakhir, di tengah Xiulian lapangkan hati, keraguan harus diselesaikan di dalam Fa, melalui tukar pendapat pasti akan ada peningkatan. Dengan melepaskan aku pribadi yang terikat, baru dapat mendekati aku pribadi yang sejati bawaan lahir, taraf kondisi yang hakiki dari aku pribadi tersebut, tak lain tak bukan adalah tanpa ego tanpa aku.

Tulisan di atas adalah penghayatan pribadi, jika ada bagian yang tidak layak mohon rekan-rekan menunjukkan dan memperbaikinya. Di sini saya juga ingin mengingatkan rekan praktisi yang Tianmu-nya telah terbuka, apabila di tengah samadhi (semedhi) bertemu dengan Tao bumi atau Dewa apapun, jangan sekali-kali timbul rasa ingin tahu dan rasa kegembiraan, harus berbuat menuruti permintaan Dafa, jangan sekali-kali meladeni mereka. Begitu anda merasa ingin tahu dan meladeni, maka anda akan terganggu, Gong anda jadi kacau. Kalau bukan bertemu Tao bumi ini di tengah kehidupan nyata, saya juga tidak akan menanggapi perkataan apapun yang dia ucapkan, harus camkan keseriusan perihal aliran Fa tidak mendua. Segala sesuatu harus diluruskan di dalam Dafa, dengan demikian baru akan memiliki masa depan.

Chinese version click here
English version click here