(Minghui.org)
Catatan editor: Dalam budaya Barat dan Tiongkok, prinsip
pembalasan karma, yaitu, makhluk hidup pada akhirnya bertanggung
jawab atas tindakannya sendiri, diterima secara luas. Dengan kata
lain, kebaikan mendapat balasan yang baik, sementara kejahatan
mendapat ganjaran buruk. Artikel ini berfungsi sebagai pengingat
bagi mereka yang melakukan kesalahan bahwa konsep "kejahatan
mendapatkan ganjaran buruk" adalah salah satu yang abadi yang
berakar jauh di dalam perjalanan sejarah. Sementara banyak dari
mereka yang menganiaya Falun Gong hanya "mengikuti perintah," hukum
universal yang juga mengharuskan mereka bertanggung jawab atas
tindakan mereka, dan bahwa hanya dengan memperbaiki kesalahan
mereka mungkin mereka bisa membebaskan diri dari pembalasan.
Artikel ini melaporkan 18 kasus kematian petugas polisi atau
pejabat pemerintah yang menganiaya praktisi Falun Gong di Kota
Dandong, Provinsi Liaoning. Selain ini, ada lebih banyak kasus
penganiaya yang telah menjadi sakit, terluka atau dijatuhi hukuman
penjara karena korupsi atau pertarungan politik
internal.
Kematian karena Kanker
Jiang Zuoyong (姜作勇) sangat aktif dalam penganiayaan Falun Gong
sejak menjadi Walikota Kota Dandong pada tahun 2000. Jiang
meninggal karena kanker pankreas pada tahun 2011, di usia 59
tahun.
Lu Zhusheng (卢祖生), kepala Desa
Tucheng, aktif menganiaya praktisi Falun Gong sejak penindasan
dimulai pada tahun 1999. Ia meninggal karena kanker otak pada tahun
2004 ketika ia berusia sekitar 50 tahun.
Zhu Wenjie (朱文杰) menjebloskan banyak praktisi Falun Gong di tahanan
ketika dia menjabat sebagai kepala polisi dari Departemen
Kepolisian Kota Dandong dari tahun 1999 hingga 2003. Ia meninggal
karena kanker usus pada tahun 2013 di usia 64 tahun.
Wang Yuanjun (王元军) adalah seorang polisi Departemen Kepolisian
Donggang pada tahun 2001. Dia sering menangkap dan menyiksa
praktisi Falun Gong. Dia secara terbuka menyatakan bahwa ia tidak
akan menyesal melakukannya bahkan jika pihak berwenang menyatakan
mengakhiri penganiayaan. Pada tahun 2013, Wang Yuanjun meninggal
karena kanker laring ketika ia berusia 50 tahun.
Wei Diandong (魏殿东), sebagai presiden Pengadilan Dadong, menghukum
empat praktisi Falun Gong ke penjara pada tahun 2008 berdasarkan
bukti palsu. Ketika ditanya oleh keluarga praktisi mengapa ia tidak
memberitahu keluarga orang yang mereka cintai tentang persidangan
dan tidak mengadakan sidang terbuka, Wei berteriak, "Silahkan
tuntut saya. Kalian tidak akan menang kemana pun kalian pergi!"
Pada Bulan Maret 2009, Wei Diandong meninggal karena kanker usus
besar.
Kematian Akibat Penyakit Lain
Song Xiaohe (宋 小河) menyebabkan kematian dan cedera dari banyak
praktisi Falun Gong antara tahun 2000 dan 2014, ketika ia menjabat
sebagai kepala Departemen Kepolisian Kota Donggang dan Komite
Politik dan Hukum. Pada awal tahun 2013, Song tiba-tiba menjadi
lumpuh. Dia meninggal pada tanggal 4 Januari 2015 di usianya yang
ke-60.
Han Quanlin (韩全林) dan Guan Wenchao (关 文 超) menangkap dan mengirim
banyak praktisi Falun Gong ke kamp kerja paksa ketika mereka
menjabat sebagai direktur dan wakil direktur Departemen Kepolisian
Fengcheng. Han Quanlin meninggal karena demam berdarah pada tahun
2008, pada usianya yang ke-52. Guan Wenchao meninggal karena stroke
pada tahun 2010 pada usia 55 tahun.
Zeng Xianggui (曾祥贵) adalah Sekretaris Partai Komunis Tiongkok (PKT)
Desa Xueli. Pada tahun 2003, ia melaporkan tiga praktisi Falun Gong
kepada polisi, yang mengakibatkan hukuman penjara untuk ketiganya.
Pada tahun 2006, ia memimpin polisi untuk menangkap delapan
praktisi di desa. Para praktisi menjadi sasaran pendidikan ulang
kerja paksa. Zeng mengumumkan, "Saya tidak takut pembalasan!" Pada
tahun 2007, saat berusia 46 tahun Zeng Xianggui mati mendadak di
rumahnya, dari penyebab yang tidak diketahui.
Jiang Ligui (蒋立贵) adalah direktur keamanan Desa Lishu. Dia memantau
dan melaporkan praktisi Falun Gong ke polisi, dan juga
menghancurkan spanduk Falun Gong dan brosur. Pada tanggal 13
Januari 2009, pada usia 58 tahun, Jiang Ligui mengalami demam. Dia
kehilangan kesadaran saat menerima suntikan di klinik desa dan
meninggal beberapa jam kemudian.
Kematian Akibat Kecelakaan
Sebagai Sekretaris PKT dari Kota Dandong, pada tahun 2000 Cai Zhefu
(蔡哲夫) menganiaya hampir 1.000 praktisi Falun Gong. Cai meninggal
karena kecelakaan pada tahun 2014, meskipun pihak berwenang menolak
mengungkapkan penyebab sebenarnya dari kematiannya.
Zhang Wei (张伟) adalah direktur keamanan Desa Tucheng. Bekerja
dengan Lu Zhusheng (卢祖生), kepala Desa Tucheng (lihat di atas), ia
selalu mengganggu dan mencoba untuk memaksa praktisi Wang Xuezhong
untuk melepaskan keyakinannya, akhirnya menyebabkan kematian Wang.
Dua tahun setelah Wang Xuezhong meninggal akibat penganiayaan, di
usia 40 tahun Zhang Wei tenggelam ketika ia sedang mandi di
sungai.
Shi Guiping (石桂萍) adalah direktur departemen penerangan dari Kota
Fengcheng. Dia menjadi tuan rumah dua sesi cuci otak untuk
"mengubah" praktisi Falun Gong. Dia juga memfitnah Falun Gong di
TV. Pada Bulan April 2001, Shi Guiping meninggal dalam kecelakaan
mobil dalam perjalanan ke pusat pencucian otak. Tidak ada lagi sesi
lokal untuk waktu yang lama.
Polisi Chen Fucai (陈福 才) dengan aktif menangkap praktisi Falun Gong
setempat. Dia bertanggung jawab untuk penangkapan dan hukuman
penjara tiga tahun dari praktisi Liu Meirong. Pada Bulan November
2003, ketika Chen Fucai mengendarai sepeda motor, ia ditabrak oleh
sepeda motor lain. Dia terjatuh ke tanah, kemudian ditabrak oleh
truk dan meninggal.
Polisi Sun Wenge (孙文革) menangkap banyak praktisi Falun Gong. Pada
Bulan Agustus 2004, sepeda motor Sun menabrak traktor, menyebabkan
kematiannya.
Polisi Wang Chunyu (王春玉) juga menangkap banyak praktisi Falun Gong.
Pada Bulan Agustus 2002, ia menabrak sepeda saat mengendarai sepeda
motornya, kehilangan kendali dan menabrak pohon. Sun tewas
seketika. Pengendara sepeda tidak terluka serius.
Jiao Guidong (焦贵栋), kepala Desa Wujia, berulang kali memfitnah
Falun Dafa di depan umum. Pada tahun 2004, seorang praktisi Falun
Gong di desanya ditangkap oleh polisi. Jiao Guidong menolak untuk
melindungi warga, bersikeras sebaliknya bahwa praktisi harus dibawa
ke kamp kerja paksa. Pada tahun 2005, Jiao Guidong tewas dalam
kebakaran rumah.
Chinese version click here
English
version click here