(Minghui.org)
Guru berkata:
“Ada orang
bila anda mengaturnya melakukan sesuatu, dia justru tidak mau
melakukannya, dia hanya suka melakukan apa yang ingin dia lakukan,
masing-masing memerintah sendiri, bagaimana itu dapat dibenarkan?
Ibarat kepalan tangan dijulurkan, semua menggenggam jadi satu baru
ada tenaga. (Memperagakan gaya kepalan tangan) Jika yang satu ingin
melakukan ini, yang satu ingin melakukan itu, yang satu ingin
melakukan yang lainnya, (memperagakan gaya lima jari tangan
berpisahan, sambil menunjuk pada setiap jari tangan) ini tentu
tidak punya tenaga, sekali dijulurkan akan gagal, bukankah
demikian? Kalian harus punya sebuah rancangan, harus punya sebuah
pengaturan, berkoordinasi dengan baik, antarpraktisi bekerja sama
dengan baik." ("Ceramah Fa Pada Konferensi Fa Internasional
di New York 2009 ")
Setelah belajar Fa ini, saya
menyadari bahwa Guru mengharuskan kami untuk membentuk satu tubuh
dan bekerjasama satu sama lain sehingga dapat mengklarifikasi fakta
kebenaran dengan lebih kuat.
Untuk waktu yang lama saya tidak
bisa bekerja sama sebagai satu tubuh seperti yang diminta oleh
Guru. Setelah belajar Fa, saya menyadari bahwa ini disebabkan oleh
keegoisan dan keterikatan terhadap diri sendiri.
Saya ingin berbagi dengan anda pengalaman saya bagaimana
melenyapkan keegoisan dan harmonis dengan satu tubuh
praktisi.
1. Menyingkirkan Keegoisan Saat Bekerjasama
Saya telah mengklarifikasi fakta di tempat wisata yang indah. Saya
pikir proyek ini sangat penting. Kami hanya memiliki beberapa
praktisi di sana, dan kadang-kadang hanya saya sendiri. Jadi saya
jarang berpartisipasi mengerjakan proyek-proyek lainnya.
Salah satu koordinator meminta saya untuk membantu mendistribusikan
koran The Epoch Times. Saya tidak setuju membantunya. Saya berkata
kepadanya: "Proyek saya sangat penting. Anda harus bertanya pada
praktisi lainnya. Hal ini lebih mudah menemukan praktisi untuk
mendistribusikan koran daripada mengklarifikasi fakta di tempat
wisata yang indah."
Karena saya pikir proyek saya begitu penting, saya tidak
berpartisipasi dalam latihan bersama bulanan yang diselenggarakan.
Saya pikir proyek saya adalah lebih penting daripada kegiatan
kelompok. Pemikiran saya saat itu adalah bahwa praktisi yang tidak
terlibat dalam setiap proyek harus menghadiri latihan
bersama.
Guru berkata:
"Sebenarnya
kalian masih belum mengetahui, egois tersebut menjelujuri tingkatan
amat tinggi. Orang Xiulian dahulu mengatakan: "Saya sedang
melakukan apa," "Saya hendak melakukan apa," "Saya hendak
memperoleh apa," "Saya sedang Xiulian," "Saya mau jadi Buddha,"
"Saya ingin mencapai apa," sebenarnya semua juga tidak terpisah
dari keegoisan tersebut. Tetapi yang saya minta kalian harus capai
ialah kesempurnaan yang sungguh murni, tanpa egois, Fa lurus dan
kesadaran lurus yang sesungguhnya. Barulah bisa mencapai
selama-lamanya tidak musnah," (Ceramah Fa pada Konferensi di Swiss
1998)
Hati saya tersentuh. Saya hanya
memikirkan diri sendiri, bukan satu kesatuan tubuh. Sebagai
pengikut Dafa, saya hanya melakukan apa yang ingin saya lakukan,
saya harus melakukan apa yang praktisi Dafa harus lakukan. Praktisi
di tempat wisata yang indah membuat beberapa perjanjian dengan saya
sehingga saya bisa menghadiri latihan dan kegiatan kelompok sebulan
sekali.
Suatu hari di bulan Agustus 2014 salah satu praktisi bertanya
apakah saya ingin menghadiri Parade Festival Lampion. Saya tidak
mau karena mengganggu makan malam saya. Sekali lagi, saya berpikir
bahwa praktisi yang tidak terlibat dalam proyek-proyek Dafa harus
hadir. Namun, praktisi lain mendorong saya untuk pergi. Setelah
berpikir lebih lanjut, saya berpikir bahwa saya tidak harus
membedakan proyek Dafa. Selama proyek bisa menyelamatkan makhluk
hidup, saya harus hadir.
Ketika saya berjalan di parade mengenakan T-shirt kuning dengan
pesan tentang Falun Dafa dan disertai dengan musik Dafa, saya
sangat bangga telah membiarkan banyak orang menyaksikan keindahan
Falun Dafa.
Namun, hanya lebih dari 20 praktisi yang menghadiri parade. Kami
memiliki ratusan praktisi di Singapura. Mengapa hanya sekitar 20
praktisi yang hadir? Alasan bervariasi, tetapi alasan utama adalah
praktisi tidak peduli.
Saya seperti itu sebelumnya. Saya merasa sedikit menyesal karena
kami tidak melakukan dengan baik dalam parade ini. Jika setiap
praktisi sibuk dengan proyeknya sendiri dan tidak menghadiri
kegiatan yang diselenggarakan, bagaimana praktisi Singapura bisa
membentuk satu tubuh?
Guru berkata:
"Cara-cara
yang dilakukan Singapura terhadap pengikut Dafa selama beberapa
tahun ini sudah mengekor partai jahat PKT terlampau dekat, dalam
hal menganiaya Falun Gong sudah hampir menjadi satu propinsi dari
negara Tiongkok." ("Ceramah Fa pada Konferensi Fa di San Francisco
2014")
Mengapa praktisi tidak menghargai
kesempatan pada parade Festival Lampion, di mana praktisi yang
seharusnya bisa berpartisipasi dan memakai kaos kuning dengan pesan
Falun Dafa? Jika lebih banyak praktisi yang hadir, medan energi
akan menjadi lebih kuat. Saya menyesal saya tidak melakukan dengan
baik di proyek satu tubuh sebelumnya dan banyak praktisi kehilangan
kesempatan baik untuk menampilkan keindahan Dafa kepada publik.
Kami tertinggal jauh di belakang dibandingkan praktisi negara lain
dalam hal ini.
Saya berbagi pengalaman saya dengan praktisi lain di kelompok besar
belajar Fa saat sesi berbagi pengalaman. Koordinator kami kebetulan
mengorganisir praktisi untuk menghadiri “ Latihan Berjalan" acara
yang digelar oleh orang-orang biasa pada waktu itu. Banyak praktisi
mendaftarkan nama mereka. Seorang praktisi muda berkata kepada
saya: "Bibi, saya tidak ingin hadir karena saya sudah ikut tahun
lalu. Tapi setelah mendengarkan pengalaman bibi, saya memutuskan
untuk menghadiri latihan berjalan tahun ini."
Lebih dari 100 praktisi berpartisipasi dalam acara ini. Kami
menarik perhatian banyak orang. Mereka sangat senang melihat kami.
Saya merasakan kekuatan dari satu tubuh dan menyadari mengapa Guru
meminta kami untuk bersama-sama.
Egois, Kordinasi dan Harmonis
Pada RTC Platform (platform di Internet digunakan untuk
mengklarifikasi fakta kepada orang-orang Tiongkok), beberapa
praktisi menunjukkan bahwa tim RTC tidak disiplin dan belum dapat
belajar untuk bekerja sama. Ketika saya mencari ke dalam, apa yang
mereka katakan itu benar. Karena kami menganggap diri kami yang
paling penting, kami melakukan apa pun yang kami inginkan. Kami
bahkan tidak bisa meluangkan waktu belajar Fa bersama. Saya adalah
salah satu dari mereka.
Saya tidak mau menjadi kordinator ketika kordinator sebelumnya
mengundurkan diri, karena dalam hati saya, saya tidak ingin
menghabiskan lebih banyak waktu pada proyek RTC. Seorang kordinator
harus berurusan dengan segala macam hal, jadi saya tidak akan
memiliki banyak waktu untuk mengklarifikasi fakta di tempat indah.
Saya tahu ini egois, tapi saya tidak ingin menjadi
kordinator.
Guru berkata:
“Hal ini
sejak dini sudah saya katakan, kalian masih mau tunggu sampai
kapan? Kalian masih mau tunggu sampai kapan?! Sudah tidak ada waktu
lagi." ("Ceramah Fa pada Konferensi Fa di San Francisco
2014")
Ketika saya sedang belajar
ceramah Guru, saya bertanya pada diri sendiri: "Kapan saya akan
melakukan sesuatu dengan baik? Kapan saya akan menyingkirkan sifat
egois saya? Dapatkah saya membawa hati egois ini naik ke
surga?"
Saya menyadari bahwa Guru memberi saya kesempatan untuk menjadi
koordinator tim RTC sehingga saya bisa menyingkirkan hati yang
egois ini dan meningkat dalam kultivasi.
Ketika berbagi dengan praktisi di tim RTC, muncul sifat egois saya
tapi saya berusaha untuk mengultivasi ketika saya menjadi
koordinator. Saya membantu praktisi baru belajar melakukan
panggilan telepon. Kami membuat panggilan telepon bersama-sama.
Meskipun itu lambat dan memakan waktu, saya membantu mereka. Guru
juga memberi saya petunjuk.
Saya mendorong teman praktisi ketika orang yang kami telepon
mencaci kami, dan saya memancarkan pikiran lurus untuk mereka.
Sambil membantu praktisi lain, saya merasa bahagia dan merasa
bermanfaat untuk orang lain. Sedikit pengorbanan saya untuk orang
lain, tapi sebenarnya saya berkultivasi dan meningkat.
Guru juga memberi saya petunjuk bahwa saya harus bersabar dalam
membantu praktisi yang baru untuk membuat panggilan telepon ke
Tiongkok, dan saya harus terus melakukan. Saya akan mengingat
petunjuk Guru dan secara bertahap menyingkirkan sifat keegoisan.
Kami akan melakukan yang terbaik dan bekerja sama dalam
menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup.
Guru berkata:
"Sebagai
pengikut Dafa, biar dalam lingkungan apapun, anda juga harus
melakukan dengan baik, melakukan dengan lebih baik, bergegaslah
singkirkan kekurangan-kekurangan, dan sesuatu yang tidak semestinya
eksis."(" Ceramah Fa pada Konferensi Fa di San Francisco
2014")
Saya akan ingat ajaran Guru dan
terus meningkatkan diri sesuai dengan Dafa. Saya akan berusaha
mengurangi ego dan bisa bekerja sama dengan praktisi lain, agar
layak memperoleh penyelamatan Guru yang belas kasih.
Mohon tunjukkan sesuatu yang tidak pantas
Chinese version click here
English
version click here