Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Bagaimana Menanggapi Perkataan Orang Lain

3 Juni 2015 |   Oleh seorang praktisi Barat

(Minghui.org) Guru baru-baru ini berkata di Ceramah Fa pada Konferensi Fa San Francisco 2014":

“Saling tidak percaya satu sama lain, semua tidak berkata jujur, antara satu sama lain tidak boleh disentuh, semua tidak mencari ke dalam, jika demikian tentu jadi kompleks. Coba katakan media apa yang anda kelola? Katakan apa yang sedang dilakukan oleh kalian sekelompok orang ini? Apakah Xiulian? Dengan keterikatan yang begitu kuat! Kalian dari stasiun televisi, maupun dari Koran Dajiyuan, atau media lainnya, mulai sekarang ubahlah kondisi kalian, sudah tidak seperti orang Xiulian! Hal ini sejak dini sudah saya katakan, kalian masih mau tunggu sampai kapan? Kalian masih mau tunggu sampai kapan?! Sudah tidak ada waktu lagi.”

Beberapa hari yang lalu, setelah mengunjungi seorang kerabat yang sudah tua, beberapa prinsip Fa menjadi lebih jelas bagi saya, pada tingkatan saya.

Seorang kerabat saya (wanita) berusia lebih dari 90 tahun, dan menderita demensia (pikun). Misalnya, ia mungkin mengatakan bahwa ia berbicara dengan seseorang kemarin, sementara itu sebenarnya telah terjadi setahun yang lalu. Dia mungkin menceritakan kisah yang sama setiap kunjungan saya, atau bahkan beberapa kali selama kunjungan yang sama. Dia cenderung menggabungkan dua hal yang berbeda menjadi satu, dan dia mungkin berpikir seseorang melakukan sesuatu, sebetulnya orang lain yang melakukan, dan lain-lain.

Meskipun menyadari bahwa ingatannya tidak seperti dulu, dia tidak menyadari parahnya daya ingatannya, dan setiap kali dia memberitahu saya sesuatu, ia yakin demikian adanya, dan itu adalah pertama kalinya dia mengatakan kepada saya.

Saat kunjungan terakhir, dia bertanya pada saya, seperti biasa, "Bagaimana perkembangan bisnis kamu?" (meskipun pada kunjungan terakhir menanyakan pertanyaan yang sama dan telah dijawab). Dia kemudian mulai berbicara sendiri selama sepuluh menit untuk menyebutkan semua kesalahan yang saya lakukan selama sepuluh tahun terakhir, dan tidak ada yang dapat menghentikannya.

Bahkan ketika dia berpikiran jernih, orangnya keras kepala, apalagi saat sekarang ini. Jadi saya hanya duduk dengan diam dan mendengarkan. Ketika ia meminta jawaban saya, saya hanya mengatakan bahwa saya mendengarkan dengan penuh perhatian dan benar-benar akan memikirkannya – di mana saya benar-benar serius. Setelah dia selesai berbicara, dia rileks dan kami berbicara hal lain.

Di permukaan, tidak ada alasan untuk menanggapi perkataannya dengan serius. Dia hidup dalam "dunianya sendiri," di mana semuanya tercampur aduk, dan tidak sepenuhnya berhubungan dengan kenyataan.

Tapi, ketika saya dengan diam mendengarkannya, tanpa menaruh perhatian terhadap siapa yang berbicara, motifnya apa, atau apakah dia tahu apa yang dia sedang bicarakan, saya berhasil melihat dengan jelas beberapa hal yang benar-benar menunjukkan kekurangan saya, sementara yang lain tidak relevan dan hanyalah kata-kata saja.

Guru berkata dalam “Ceramah Fa di Los Angeles (2006)”:

“Harus dapat mewujudkan dikritik oleh siapa pun juga boleh, bila ada kesalahan seyogianya diubah, bila tidak ada seyogianya diperhatikan, jika anda dapat tidak terusik hatinya dalam menghadapi kritik dan celaan, berarti anda sedang meningkat.”

Sebagai contoh, memang benar bahwa banyak keputusan yang saya buat selama lebih dari satu dekade terakhir adalah salah, dan saya perlu memeriksa bahwa saya telah belajar dari pelajaran yang benar dan positif, dan sekarang saya sedang menerapkannya. Bahkan makin benar bahwa saya tidak menghargai waktu di sini di Bumi ini.

Melihat ke belakang, ada saat-saat ketika saya tidak yakin atas efektivitas apa yang saya lakukan, dan itu membuat saya putus asa serta membuang-buang waktu. Meskipun merasa menyesal terhadap hal itu, saya masih buang-buang waktu hari ini. Kedua hal ini berhubungan langsung dengan apa yang saya kultivasikan pada saat itu.

Melihat Ke Dalam Lebih Lanjut dan Menerima Pembelajaran

1) Sebagai cerminan, bagi saya semua orang seperti kerabat saya, bahkan jika mereka tidak menderita demensia. Mereka tidak tahu-menahu tentang kehidupan mereka, mereka hidup dalam khayalan, menghubungkan hal-hal yang tidak berkaitan, dan membuat kesimpulan yang salah, dan lain-lain. Saya seharusnya tidak terlalu memikirkan perkataan mereka, dan harus memiliki lebih banyak belas kasih.

Guru berkata dalam “Ceramah Fa di San Francisco 2005”:

“Anda harus ingat, pikiran lurus anda dapat mengubah manusia biasa, bukan manusia biasa yang menggerakkan anda. Manusia biasa mengatakan sesuatu, atau mengganggu anda, anda jangan menjadikan beban dalam hati, anda lakukan saja hal-hal yang ingin anda lakukan. Sumber pikiran manusia sangat rumit, lagi pula ada banyak orang adalah konsepnya yang berbicara, bukan pikiran sejatinya, bukan dia orang yang sebenarnya yang sedang berbicara. Maka kata-kata yang diucapkan acap kali terdengar benar namun salah, berbicara lain di mulut lain di hati, apa yang telah dikatakan segera sudah dilupakan oleh dia sendiri. Dia sendiri tidak memperhatikan kata-kata yang diucapkan, mengapa anda mau memperhatikan? Tak usah peduli apa yang dia katakan, perkataan anda bagi dia setiap kalimat juga berupa ledakan petir yang berbunyi nyaring.”

2) Selaku kultivator, kita menyadari kebenaran dan alam yang lebih tinggi. Tapi ini juga terbatas. Jadi tidak peduli berapa banyak rekan kultivator yang yakin akan sesuatu, Fa adalah satu-satunya kriteria. Lebih penting lagi, tidak peduli seberapa yakin atau bersikerasnya saya pada pemahaman, itu adalah terbatas. Pada akhirnya, saya juga hidup dalam khayalan.

Guru mengatakan dalam Zhuan Falun, Ceramah Enam, "Mentalitas Pamer":

“Praktisi Xiulian yang telah timbul Gong, maupun telah terbuka Gong, atau yang benar-benar telah terbuka kesadaran, juga tidak boleh memandang diri sebagai sudah bagaimana hebatnya, sesuatu yang terlihat olehnya, adalah hal yang dapat dia lihat pada tingkatan tersebut. Karena dengan Xiulian mencapai tahap itu, berarti kualitas kesadarannya mencapai tahap itu, kriteria Xinxing-nya mencapai tahap itu, kebijakannya juga telah mencapai tahap itu. Oleh karena itu terhadap hal yang lebih tinggi, mungkin dia tidak akan percaya. Justru karena dia tidak percaya, sehingga menyebabkan dia beranggapan bahwa yang dapat terlihat olehnya adalah yang absolut, beranggapan hanya semua inilah adanya. Itu masih selisih sangat jauh, karena tingkatnya memang adalah di sini.”

Dalam pemahaman saya, ini sebenarnya juga adalah kekurangan dari kekuatan lama, dan salah satu alasan yang menyebabkan mereka, tingkat demi tingkat, bertindak dengan sia-sia dan menyebabkan kerusakan yang luas terhadap makhluk hidup. Jika saya bertindak seperti mereka, bukankah saya sedang membantu mereka, bukannya membantu Guru meluruskan Fa?

Guru berkata di artikel “Apa yang Disebut Membantu Shifu Meluruskan Fa?"dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju Vol 3:

“Sekalipun pemikiran anda tampak lebih bagus lagi, juga hanyalah diperbandingkan pada tingkat ini, pada aspek ini, pada satu hal ini, bagaimana anda tahu apa fungsi dari hal-hal yang ingin Shifu lakukan pada tingkat-tingkat yang tak terhitung tak terukur dalam badan langit raksasa? Sebagai praktisi, bila ingin membantu Shifu meluruskan Fa, hanya dapat bagaimana menyempurnakan dan mengharmoniskan apa yang Shifu inginkan, itu barulah yang seharusnya anda lakukan, bagaimana bisa menyuruh Shifu membantu anda? Bagaimana boleh menggunakan Dafa menyempurnakan dan mengharmoniskan pemikiran manusia anda itu di tengah pelurusan Fa?”

3) Kita seharusnya selalu menaruh perhatian pada inti sebenarnya dari perkataan orang, mengukur segala sesuatu dengan Fa, dan mengunakannya sebaik mungkin di setiap kesempatan. Dengan demikian, bahkan "musuh" saya mungkin dapat membantu saya, sementara "teman" saya mungkin tidak, tanpa sengaja menuntun saya berbelok dari haluan.

Guru berkata dalam “Ceramah Fa pada Simposium NTDTV”:

“Saya ingat setelah penganiayaan berlangsung, di daratan Tiongkok ada seseorang mengatasnamakan praktisi menyurati saya, mengatakan ada suatu hal harus dilakukan secara demikian agar dapat mencapai hasil yang lebih baik, dia memberi cara yang begini dan begitu, tetapi saya tahu orang ini adalah mata-mata. Dia demi menutupi jati dirinya, telah mengemukakan pandangannya yang bermanfaat, maka saya telah menggunakan pandangannya. Apa maksud perkataan saya ini? Segala sesuatu yang saya kerjakan adalah demi menyelamatkan makhluk hidup, tak peduli anda siapa, asalkan dapat memerankan fungsi yang positif dalam penyelamatan makhluk hidup, saya akan gunakan.”

Diskusi Kelompok

Saya memperhatikan bahwa fenomena berikut kadang-kadang terjadi saat diskusi di antara praktisi:

Seseorang membahas masalah tertentu, mendiskusikan manfaat yang didapat dan introspeksi. Tapi dia melakukannya dengan tidak sempurna - dengan keterikatan bercampur aduk, secara provokatif ataupun ofensif, termotivasi oleh kepentingan diri sendiri, dan lain-lain.

Kemudian orang lain menunjukkan kekurangan tersebut. Anggap dia benar dan mereka memang salah, namun tidak benar-benar membahas masalah yang sebenarnya. Maka orang itu merespons dengan menunjukkan kekurangan dari orang-orang yang menunjukkan kekurangannya. Dan sebagainya ...

Saya pikir ada kelemahan yang jelas dalam hal ini:

1) Sulit untuk melakukan diskusi yang bermanfaat dengan hasil yang positif jika kita terus menerus melompat dari satu topik ke topik berikutnya bukannya fokus.

2) Kita tidak pernah bisa membahas permasalahan yang sebenarnya, di mana mungkin memerlukan perhatian serius.

3) Hal ini tidak sopan dan kurang belas kasih terhadap praktisi yang mengangkat permasalahan tersebut.

Kita juga kadang-kadang memiliki persepsi bahwa seorang praktisi "belum berkultivasi dengan baik," sehingga kita kehilangan hal-hal penting yang dia katakan. Kita kadang-kadang memiliki persepsi bahwa praktisi yang lain "berkultivasi dengan baik," atau adalah seorang koordinator penting, jadi kita menerima apa yang dia katakan tanpa mengukurnya dengan Fa.

Bukankah tindakan ini bertentangan dengan apa yang Guru minta?

Guru berkata dalam Zhuan Falun, Ceramah Enam, "Mentalitas Pamer":

“Padahal kita tidak peduli bagaimana tingkah laku seseorang, hanya ada satu Fa, hanya dengan taat berbuat mengikuti Dafa ini, itu barulah merupakan kriteria sejati.“

Bagaimana Melakukan Lebih Baik Ketika Saya Berbicara

Apa yang saya bahas di atas adalah yang saya sadari, tentang bagaimana melakukan lebih baik ketika sebagai pendengar. Saya ingin mengutarakan beberapa kata dari perspektif lain.

Jika saya melihat ada orang lain tidak mendengarkan apa yang saya katakan, dari pada menunjukkan kekurangan saya, maka mungkin sudah waktunya untuk melihat ke dalam atas motif dan kekurangan saya.

Mungkin saya juga harus berpikir tentang bagaimana membuat praktisi lain lebih mudah  menaruh perhatian pada isi aktual dari perkataan saya, dan mereka dapat mengevaluasinya dengan sesedikit mungkin konsep manusia mereka berperan, serta tidak sengaja memicu sisi manusia mereka.

Dalam istilah manusia, ini mungkin disebut "membangun kredibilitas," tetapi sebagai praktisi, cukup hanya dengan lebih mempertimbangkan orang lain.

Yang saya maksudkan di atas adalah bahwa tindakan permukaan serupa bisa dilakukan dari dua pola pikir yang sangat berbeda: satu manusia - secara licik ingin menjadi lebih diterima dan berpengaruh dengan memperoleh kepercayaan dari orang lain; lainnya, tanpa ego - ingin sebisa mungkin mempertimbangkan orang lain, bertindak hanya untuk kepentingan orang lain, dan menjaga serta membuktikan kebenaran Fa.

Sebenarnya, ketika bertindak dengan pola pikir yang terakhir, seseorang secara alami "membangun kredibilitasnya." Itulah hubungan antara keduanya, seperti yang saya lihat sekarang.

Saya menyadari beberapa tahun yang lalu, bahwa cara saya menyampaikan sesuatu sebenarnya penting ketika kita membuktikan kebenaran Fa bersama-sama. Pada awalnya, saya punya pemikiran bahwa saya sedang bersikap seperti politikus, dan perasaan saya berkecamuk dalam hal ini. Tapi kemudian, dengan bantuan rekan-rekan praktisi dan belajar Fa lebih lanjut, saya menyadari bahwa ini bukanlah demikian kasusnya - sebenarnya hanya sebuah pertanyaan “hati” yang muncul.

Berkenaan dengan campur aduk konsep manusia, pemahaman saya adalah bahwa hal itu memang tidak dapat dihindari di mana konsep dan keterikatan manusia tercampur ketika kita berkultivasi, termasuk saat berinteraksi dengan kultivator lain, dan ini sebenarnya baik untuk kita bahwa hal ini terungkap keluar.

Guru berkata dalam Zhuan Falun, Ceramah Empat, “Transformasi Karma”:

“Seandainya anda baik, saya juga baik, dengan duduk rukun di sana lalu tumbuh Gong, mana ada hal seperti itu? Justru karena dia telah menciptakan bagi anda satu konflik ini, maka terbentuklah sebuah kesempatan untuk meningkatkan Xinxing, dalam kesempatan itu anda dapat meningkatkan Xinxing anda sendiri.“

Saya tidak berpikir bahwa kita memerlukan ini, atau kemampuan, mengambil peran Guru dan menggunakan pemahaman kita yang terbatas dengan sengaja 'merencanakan' jalur kultivasi dan penderitaan orang lain untuk 'membantu' mereka. Kita malah seharusnya mengikuti bimbingan Guru.

Guru berkata dalam “Ceramah Fa di Hari Falun Dafa Dunia”:

“Saya sering mengatakan, jika hati anda benar-benar demi kebaikan orang lain, tidak ada sedikit pun sifat egois, kata-kata yang anda ucapkan dapat membuat orang lain meneteskan air mata. Cobalah.”

Di atas adalah pemahaman pribadi, mohon tunjukkan jika ada yang tidak sesuai dengan Fa.

English version click here