Situs web Minghui menerima
salinan tuntutan pidana terhadap Jiang dari banyak praktisi setiap
hari. Dalam laporan ini, kami menyajikan potret dari beberapa
salinan tuntutan praktisi yang telah diterima oleh Minghui 26-27
Juni 2015.
Tuntutan hukum ini dikirim ke Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung,
yang akan memproses semua tuntutan kriminal oleh warga,
sebuah keputusan terbaru oleh Mahkamah Agung.
Praktisi yang mengajukan tuntutan hukum ini termasuk perawat, guru
sekolah, seorang profesor universitas, mantan kepala biro
administrasi, dan dua praktisi atas nama keluarga mereka yang
meninggal akibat penganiayaan.
Sebagian besar dari mereka menyebutkan bahwa mereka mendapat
manfaat dari latihan Falun Gong baik secara fisik dan mental.
Mereka menjadi bebas dari penyakit, mendapatkan penampilan yang
lebih muda dan bertemperamen ramah.
Namun, mereka kehilangan lingkungan yang damai untuk berlatih dan
mengalami penyiksaan setelah Jiang Zemin meluncurkan penganiayaan
pada tahun 1999.
Zhou Xianhe mengatakan dalam tuntutannya, "Suami saya dianiaya
hingga meninggal pada usia 49 tahun. Ini adalah kasus pembunuhan
yang tidak bisa ditoleransi! Itu terjadi di bawah arahan dan
perintah dari Jiang Zemin."
Han Xiaosheng, berusia 97 tahun, menyatakan, "Saya telah melihat
penjajah dari Jepang. Namun, mereka masih belum sebanding dengan
para pejabat jahat dari Kantor 610 dan Divisi Keamanan
Domestik."
Ikhtisar tuntutan pidana yang dipilih:
Kasus 1: Jin Lihong (金 力 红)
Profesi: Perawat
Alamat: Kota Qitaihe, Provinsi Heilongjiang
Tanggal diajukan: 26 Juni 2015
Fakta kunci:
Jin Lihong telah dihukum dua tahun kerja paksa, dan tiga setengah
tahun penjara.
Dia menderita berbagai jenis penyiksaan saat ditahan. Polisi
menarik rambutnya, menutup kepalanya dengan kantong plastik
sehingga dia tercekik, meniupkan asap rokok ke dalam hidung dan
matanya, membuatnya berlutut, dan mencekok paksa makan.
Setelah di diagnosis dengan stroke dan anemia, penjaga dan dokter
melarang perawatan medis. Selain itu, dia disidangkan ketika masih
dirawat di rumah sakit.
Ketika dia di penjara, dokter menyuntik dengan obat yang tidak
diketahui yang menyebabkan kerusakan fisik dan mental.
Keadaan saat ini:
Jin Lihong dibebaskan pada tahun 2008, namun telah kehilangan
pekerjaannya karena ia menolak untuk melepaskan keyakinannya pada
Falun Gong.
Laporan terkait:
Falun
Gong Practitioners Force-Fed and Tortured in Heilongjiang Women's
Prison
Ms.
Jin Lihong from Heilongjiang Province Recounts the Torture that
Caused Her Paralysis
Practitioner
Jin Lihong Injected with Unknown Drug in Heilongjiang Province
Women's Prison
Rincian tuntutan dalam bahasa Mandarin
Kasus 2: Lu Jinquan, Lu Jinfen, Geng Jianhua (陆锦 全, 陆锦芬,
耿建华)
Profesi: Wakil Kepala Biro Administrasi
Alamat: Shanghai
Tanggal diajukan: 27 Juni 2015
Fakta kunci:
Lu Jinquan dan adiknya Lu Jinfen telah lama diawasi dan dilecehkan
semenjak penganiayaan dimulai. Mereka berdua dihukum kerja
paksa.
Lu dijatuhi hukuman kerja paksa dua kali. Dia dipukuli, disengat
dengan tongkat listrik dan dilarang tidur.
Istrinya Geng Jianhua diborgol dan digantung dari belakang
punggungnya selama sekitar 17 jam, yang menyebabkan sakit yang luar
biasa.
Lu Jinfen dua kali ditahan dan dikirim ke kamp kerja paksa.
Rumahnya telah digeledah empat kali oleh polisi.
Selama masa hukuman kerja paksa yang kedua, Lu ditahan di sel
isolasi selama dua tahun, kurang tidur, dan dipaksa untuk duduk di
"bangku kecil" sangat lama.
Keadaan saat ini:
Mereka saat telah dibebaskan.
Laporan terkait:
Shanghai
610 Office Agents Persecute Mr. Lu Jinquan's Family
Rincian tuntutan dalam bahasa Mandarin
Kasus 3: Dong Yongwei (董永伟)
Profesi: Direktur Pabrik
Alamat: lushun, Kota Dalian, Provinsi
Liaoning
Tanggal diajukan: 27 Juni 2015
Fakta kunci:
Dong Yongwei dianiaya hingga meninggal pada tahun 2000. Istrinya
baru-baru ini mengajukan tuntutan pidana terhadap Jiang
Zemin.
Polisi memaksa Dong untuk memilih antara Partai Komunis dan Falun
Gong. Setelah ia mengungkapkan keyakinan pada Falun Gong, polisi
menggeledah rumahnya, menangkapnya, dan membawanya ke pusat
penahanan. Ia disiksa sampai mati 12 hari kemudian.
Keadaan saat ini:
Meninggal dunia
Laporan terkait:
Three
Practitioners Were Persecuted to Death in Dalian,
Liaoning
Rincian tuntutan dalam bahasa Mandarin
Kasus 4: Ma Xinhong, Wang Chunying, Fan Caiyun, Hou
Jinghui, dan Liao Xianghe (马 新 红, 王春 迎, 范彩云, 侯景辉, 廖 祥
叶)
Profesi: guru sekolah menengah (Ma), yang lainnya
tidak diketahui
Alamat: Kota Yuzhou, Provinsi Henan
Tanggal diajukan: 27 Juni 2015
Fakta kunci:
Ma Xinhong, Wang Chunying, Fan Caiyun, Hou Jinghui dan Liao Xianghe
semua berlatih Falun Gong sebelum 1999. Mereka menderita kerugian
yang luar biasa baik secara fisik dan mental setelah penganiayaan
dimulai pada tahun 1999.
Ma adalah seorang guru di Sekolah Pengembangan Profesional Guru
Kota Yuzhou. Dia telah ditahan tiga kali, dibawa ke pusat pencucian
otak, dihukum kerja paksa, dan terus diawasi selama 16 tahun
terakhir.
Keadaan saat ini:
Mereka telah dibebaskan.
Rincian Tuntutan dalam bahasa Mandarin
Kasus 5: Cao Shufen (曹淑芬)
Profesi: Profesor di universitas
Alamat: Beijing
Tanggal diajukan: 27 Juni 2015
Fakta kunci: Cao Shufen, berusia 87 tahun, seorang profesor dari
Universitas Normal Beijing, menulis tentang perubahan fisik dan
mental setelah berlatih Falun Gong. Penglihatannya pulih
sepenuhnya, keriput lenyap, dan dia menjadi lebih murah hati dan
berpikiran terbuka.
Petugas keamanan domestik setempat menangkapnya dua kali, pada
Agustus dan November 1999. pejabat PKT menginterogasi di tempat
kerjanya selama satu minggu pada Desember.
Polisi Distrik Xicheng menggeledah rumahnya pada 13 Mei 2011.
Polisi lokal memaksanya untuk menulis pernyataan untuk melepaskan
Falun Gong pada Juli 2011.
Keadaan saat ini:
Cao Shufen dibebaskan.
Rincian tuntutan dalam bahasa Mandarin
Kasus 6: Han Xiaosheng (韩小胜)
Profesi: Pensiunan
Alamat: Kabupaten Li, Provinsi Hebei
Tanggal diajukan: 27 Juni 2015
Fakta kunci:
Han Xiaosheng, berusia 97 tahun, mengajukan tuntutan pidana atas
nama dirinya serta menantu dan cucunya, yang meninggal dalam
penganiayaan.
Polisi menggeledah rumahnya dua hari setelah Jiang Zemin
meluncurkan penganiayaan terhadap Falun Gong. Menantunya terpaksa
meninggalkan rumah untuk menghindari penganiayaan. Anaknya jatuh
sakit. Cucunya tidak bisa menahan pelecehan dan intimidasi, dan
juga jatuh sakit. Tanpa ada yang merawatnya, ia meninggal tak lama
setelah itu.
Pada 29 Maret 2001, lebih dari 30 petugas polisi menggeledah
rumahnya lagi dan menghancurkan foto pendiri Falun Gong.
Keadaan saat ini:
Walaupun Han saat ini sudah dibebaskan, dia telah mengembangkan
paranoia berat dan takut untuk membuka pintu.
Rincian tuntuta dalam bahasa Mandarin
Latar belakang
Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok,
mengabaikan anggota komite tetap Politbiro lainnya dan melancarkan
penindasan berdarah terhadap Falun Gong.
Penganiayaan telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun
Gong selama 16 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa
karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ
tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah
memulai dan melanjutkan penganiayaan brutal tersebut.
Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga
keamanan di luar kerangka hukum, "Kantor 610," pada 10 Juni 1999.
Organisasi meliputi berada di atas kepolisian dan sistem yudisial
dalam melaksanakan perintah Jiang terkait Falun Gong: hancurkan
reputasi mereka, bangkrut kan secara finansial, dan hancurkan
mereka secara fisik.
Konstitusi Tiongkok mengizinkan warga untuk menjadi penuntut dalam
kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak
tersebut mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan diktator
itu.