(Minghui.org)
Beberapa tahun lalu, ada tetangga dari seorang praktisi wanita yang
mengatakan kepadanya bahwa seorang praktisi bernama Jiao dirawat di
rumah sakit karena menderita kanker usus besar. Tetangga itu
mengatakan agar kami para praktisi menjenguknya.
Saya rasa Guru menggunakan
praktisi wanita itu agar dia mengatakan kepada kami untuk membantu
Jiao
Meskipun rumah sakit itu berjarak 200 mil (320 km) dari kediaman
kami, ada seorang praktisi dan saya memutuskan untuk menjenguknya
pada esok hari.
Jiao pernah menjabat sebagai asisten manager di sebuah perusahaan
farmasi. Setelah pensiun dia tinggal di rumah merawat cucu
laki-lakinya sambil berkultivasi. Namun dia memelihara banyak
keterikatan dan menemui banyak masalah. Dia hampir kehilangan
nyawanya akibat gangguan kekuatan lama.
Jiao pernah tinggal di wilayah kami. Ketika penganiayaan dimulai
dia merasa ketakutan dan berhenti menjadi praktisi Falun Dafa.
Penyakit yang telah sembuh karena berlatih Dafa kambuh lagi. Dia
tampak tua dan lemah.
Setiap kali saya bertemu, dia selalu mengatakan bahwa Guru dan Dafa
itu bagus namun dia merasa takut. Saya selalu menyemangatinya,
“Jangan takut. Polisi tidak akan tinggal di rumah anda selamanya
untuk mengawasi anda. Di samping itu Guru dan Fa selalu di sini.
Siapa yang berani menganiaya anda!”
Pada tahun 2004 Jiao berkultivasi lagi. Pada waktu itu kami selalu
bersama setiap hari, karena rumah saya adalah tempat belajar
bersama. Kami belajar Fa, berbagai pengalaman, dan pergi bersama
untuk memacarkan pikiran lurus dan membantu orang lain agar
mengerti Falun Dafa. Semangatnya pulih dengan cepat dan
kesehatannya membaik. Dia sangat energik dan setiap hari merasa
gembira.
Kami belajar Fa bersama selama delapan tahun. Kami memancarkan
pikiran lurus di dekat tempat penganiayaan selama hampir sembilan
tahun. Kami sungguh tak dapat dihentikan! Kami membentuk satu tubuh
di lingkungan ini, dan setiap hari kami melakukan tiga hal.
Namun Jiao terikat pada rasa sentimental dan reputasi. Anak
perempuannya memaksa dia agar menjauhi kami. Hal ini mengakibatkan
dia kehilangan lingkungan berkultivasi. Dia tertinggal dan pada
akhirnya berhenti berkultivasi. Seluruh tenaganya dicurahkan untuk
membesarkan cucunya. Dia menjadi tidak sehat lagi.
Kekuatan lama sering menggunakan keterikatan para praktisi Dafa
untuk memisahkan diri dari tubuh utama para praktisi. Para praktisi
itu mulai mencari kenyamanan, dan sedikit demi sedikit menjauh dari
kultivasi, dan akhirnya jatuh kembali ke tingkatan manusia biasa.
Mereka kehilangan pikiran lurusnya dan melupakan kultivasi.
Jiao mengerti bahwa dia sudah di ambang kematian, maka dia ingin
tinggal di Hainan, suatu pulau yang indah di pantai selatan
Tiongkok. Setelah tiba di Hainan, sebelum sempat menikmati suatu
apapun, dia terpaksa harus dibawa ke rumah sakit, dan di diagnosis
menderita kanker usus besar. Dan para dokter menemukan bahwa kanker
itu sudah sangat parah, sulit diobati.
Lalu mereka mengirimnya ke sebuah rumah sakit di kota tempat
tinggalnya. Para dokter di tempat itu mengatakan bahwa kanker itu
sudah stadium akhir dan tak bisa disembuhkan, maka rumah sakit
tidak dapat menerimanya.
Anak perempuannya berusaha dengan segala cara agar bisa diterima di
rumah sakit provinsi khusus menangani tumor. Dokter memberi tahu
mereka, “Kami akan merawatnya seolah-olah kami dapat
menyelamatkannya.”
Dalam waktu yang hampir bersamaan rumah sakit menerima tiga orang
pasien yang penyakitnya mirip, namun penyakit Jiao yang paling
serius. Seluruh anusnya ditutupi tumor. Ketika dilakukan
pembedahan, dokter memeriksa usus besarnya dan mereka mendapati
bahwa jaringannya sangat menipis sehingga cairan dapat merembes
keluar. Mereka hanya bisa menangani seperempat usus besarnya dengan
susah payah, dan akhirnya mereka menyerah dan luka pembedahan
ditutup lagi.
Ketika kami sampai di rumah sakit, kami melihat berbagai macam
botol dikaitkan pada tubuh Jiao. Pertama kali saya berbicara dengan
suami Jiao. Dia mengatakan: “Dia belum bisa mengeluarkan angin.
Kata dokter dia tidak akan hidup bila tidak bisa mengeluarkan
angin. Namun bila bisa, hidupnya pun tidak akan lebih dari
seminggu. Dia tak dapat diselamatkan!”
Saya tanya padanya apakah Jiao mengerti ramalan dokter itu, dan
jawabnya dia tahu. Saya menanyakannya lagi apakah mungkin masih ada
harapan. Jawab dia, “Tidak ada. Kami hanya tinggal menunggu. Kami
telah berusaha ke mana-mana. Kami telah menghabiskan ratusan ribu
yuan.” Dia tampak sedih dan putus asa.
Lalu saya mengatakan kepadanya, “Jangan khawatir. Kami punya jalan
lain. Kami akan menggunakan jalan dewa karena jalan manusia tidak
berhasil. Izinkan Jiao berlatih. Hanya Guru kami yang bisa
menyelamatkannya. Tinggal inilah satu-satunya cara yang kita
punya.”
Suami Jiao berkata, “Dia sudah tidak belajar Fa atau berlatih lebih
dari setahun. Kami tidak menentang dia melakukan latihan. Sekali
dia bisa buang angin kami langsung pulang. Kami tidak ingin tinggal
di rumah sakit.”
Anak perempuannya mengatakan kepada kami, “Sudah tiga tahun ibu
tidak berkultivasi dengan sungguh-sungguh. Waktu berkumpul dengan
kalian, dia baik-baik saja. Setelah meninggalkan kalian dia tidak
melakukannya dengan sungguh-sungguh.”
Jiao sangat kurus dan tak punya tenaga untuk berbicara. Ketika dia
melihat kami, langsung dia meraih tangan kami dan menangis.
Tampaknya dia merasa sangat pedih.
Saya mengatakan kepadanya, “Jangan menangis. Bukankah kita punya
Guru? Mohonlah kepada Guru agar anda diberi kesempatan lagi. Waktu
lalu anda tidak berkultivasi dengan baik, tetapi sekarang anda
pasti akan melakukan dengan baik. Hati anda harus tulus dan yakin.
Dengan pasti Guru akan menolong anda. Anda harus benar-benar
menghargai kesempatan berkultivasi ini! Tidak ada pilihan lain
kecuali anda harus berkultivasi dengan baik!”
Jiao mengangguk-anggukkan kepala ketika saya berbicara. Saya
berikan kepadanya MP3 player dan sebuah buku Zhuan Falun.
Jiao tersadarkan ketika maut mendekat. Dia benar-benar ingin
berkultivasi, maka dia memohon pertolongan kepada Guru. Dia lalu
melantunkan “Pikiran Lurus dan Perbuatan Lurus” dari Hong Yin II.
Guru langsung memerhatikan dia begitu diri sejatinya muncul
Setelah bisa buang angin dia pulang. Guru memberikan kesempatan
lagi. Beliau sungguh maha belas kasih dan murah hati. Jiao telah
dikaruniai harapan untuk hidup oleh Guru dengan menanggung
pengorbanan besar. Kita harus berkultivasi dengan gigih agar Guru
tidak merasa khawatir.
Jiao pindah tempat tinggal dekat dengan kami. Teman-teman praktisi
selalu berbagi dengannya. Mereka membantu mencarikan buku-buku Dafa
dan juga mencarikan tempat belajar bersama. Sekarang Jiao mengerti
bahwa dulu dia tidak belajar Fa dengan baik, dan dia tidak
berkultivasi dengan benar. Dia tidak mencari ke dalam dan tidak
mengultivasikan dirinya sesuai dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar.
Dia tidak tahu bagaimana seharusnya berkultivasi yang benar. Hanya
permukaan tubuhnya yang berubah, tetapi bukan pribadinya.
Bila menghadapi kesulitan, dia tidak melihat situasi itu dengan
pikiran lurus. Akibatnya dia tidak dapat melewati percobaan. Ini
sangatlah berbahaya, menyimpang dari Fa! Bila tidak ada Guru, dia
mungkin sudah kehilangan hidupnya. Di samping itu, dengan adanya
lingkungan kultivasi yang baik juga sangat penting
Dia menceritakan kepada kami, ketika mulai membaca Zhuan Falun
setelah sampai di rumah, dia merasa khawatir, takut kalau tidak
dapat berlanjut. Dia menyadari bahwa makhluk jahat menginginkan dia
mati. Hanya Guru yang bisa menyelamatkan. Lalu dia memutuskan akan
tetap belajar Fa, meski dia masih merasa khawatir. Dia tetap
melakukan latihan sepanjang masih bisa bergerak.
Setelah berlangsung dua bulan Jiao dapat memasak dan melakukan
pekerjaan harian di rumah. Dan akhirnya dia bisa naik sepeda. Dan
sekarang dia sudah kuat membawa tas besar di kedua tangannya ketika
berbelanja. Dia kuat membawa barang lebih berat dibandingkan orang
lain.
Dia telah sembuh sempurna! Kedua orang pasien yang dulu bersama
tinggal di rumah sakit dan menderita sakit yang hampir sama,
keduanya telah meninggal. Salah seorang kerabatnya mengatakan, “Ini
pasti Guru yang memberinya hidup yang kedua.”
Dia mengunjungi tetangganya menyatakan terima kasihnya atas semua
bantuannya. Mereka semua sangat kagum. Salah seorang mengatakan,
“Falun Gong sangat luar biasa. Lihatlah Jiao! Kami tidak akan
percaya bila ada orang yang mengatakan sesuatu yang buruk terhadap
Falun Gong.”
Chinese version click here
English
version click here