(Minghui.org)
A. Peranan Jiang Zemin dalam Penganiayaan
Mantan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok Jiang Zemin
secara pribadi mencetuskan, merencanakan, melaksanakan dan
mengendalikan penindasan berdarah “douzheng” terhadap Falun Gong.
Dia mencetuskan penindasan ini bukan sebagai program penegakan
hukum dalam konteks hukum pidana atau perdata, tetapi sebagai
kampanye politik ekstra legal dengan memanfaatkan, terutama Partai
Komunis Tiongkok – bukan negara – baik personel maupun sumber daya
lainnya.
Jiang Zemin adalah pejabat
tertinggi di Tiongkok selama dimulainya penganiayaan berdarah
terhadap Falun Gong. Jiang melakukan dua peran utama yang relevan
dalam kasus ini: pertama, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal
PKT antara tahun 1989 dan 2002; dan kedua, ia menjabat sebagai
Presiden Tiongkok antara tahun 1989 dan 2003. Dia juga menjabat
sebagai Ketua Komisi Militer Pusat antara tahun 1989 dan 2005,
sebuah peran yang memperkokoh kekuasaannya di Tiongkok sebagai
figur yang terkoneksi secara ekstrem baik untuk mempertahankan
pengaruh informal terhadap para penerusnya.
Sebagai Sekretaris Jenderal PKT, Jiang adalah otoritas pengendali
di jajaran tujuh anggota Komite Tetap Politbiro, yang memiliki
kontrol atas Politbiro PKT, yang memiliki kontrol atas Komite Pusat
PKT, yang memiliki kontrol atas setiap komite tingkat daerah PKT.
Di bawah sistem otoriter, sistem satu partai di pemerintahan di
Tiongkok, Komite-Komite PKT ini mempraktekkan kontrol ketat secara
paralel terhadap badan-badan pemerintahan dalam berbagai tingkat,
terutama dalam hirarki keamanan.
Pada bulan Juni 1999, Jiang Zemin memerintahkan pembentukan sebuah
kelompok ekstra legal kepemimpinan PKT yang baru, "Tim Kepemimpinan
untuk Penanganan Falun Gong,” dan kantor-kantor operasionalnya
disebut sebagai “Kantor 610,” untuk melaksanakan penganiayaan. [1]
Setelah pembentukannya, "Kantor 610" adalah gugus pelaksana utama
dan alat bagi Jiang Zemin untuk secara pribadi mengawasi
penganiayaan terhadap Falun Gong. Pada bulan Desember 2013,
keberadaan "Tim Kepemimpinan" dan Kantor 610 secara publik
dikonfirmasikan oleh Komisi Inspeksi Disiplin PKT, dalam sebuah
pernyataan terkait penyelidikan resmi disipliner terhadap Wakil
Direktur Tim Kepemimpinan dan Kantor 610, Li Dongsheng. [2]
Jiang Zemin merencanakan, mengarahkan, dan mengawasi pelaksanaan
penganiayaan brutal terhadap Falun Gong yang dimulai pada bulan
Juli 1999. Surat-surat dan pidatonya bagi para pemimpin teras PKT
diubah menjadi dokumen resmi internal Komite Pusat PKT,
memerintahkan persiapan dan pedoman bagi penganiayaan. Dia
membentuk rantai komando bagi penganiayaan, terutama dengan
menciptakan “Tim Kepemimpinan” dan “Kantor 610” sebagai otoriter
dalam badan PKT yang dapat secara langsung mengarahkan
pejabat-pejabat PKT tingkat lebih rendah (dan tingkat rendah) untuk
melakukan penganiayaan terhadap para pengikut Falun Gong.
Jiang pensiun dari posisi Sekretaris Jenderal PKT dan Presiden
Tiongkok pada tahun 2002 dan 2003. Tapi dia terus menjabat posisi
sebagai Ketua Komisi Militer Pusat PKT dan Negara hingga November
2004 dan Maret 2005. Dengan demikian, ia masih mampu menekan
penggantinya Hu Jintao untuk tidak mengakhiri penganiayaan. [3]
Bahkan setelah pensiun penuh pada tahun 2005, Jiang Zemin terus
mengawasi penganiayaan melalui sebuah perubahan besar terhadap
anggota Komisi Tetap PKT tingkat atas. Jiang mengubah aturan
kepemimpinan dengan memperluas kekuasaan Komisi Tetap Politbiro
dari 7 menjadi 9 anggota, dengan penambahan dua anggota baru: Luo
Gan (yang bertanggung jawab atas pasukan keamanan sebagai kepala
dari Komite Urusan Hukum dan Politik (KUHP) dan Li Changchun
(bertanggung jawab atas propaganda). Jiang Zemin terus
berkolaborasi dengan Luo Gan, Li Changchun, dan sekutu dekat
lainnya, seperti Zhou Yongkang, untuk mengatur penganiayaan setelah
pensiun resminya. [4]
1. Persiapan Jiang Zemin Memulai
Penganiayaan
Pada 25 April 1999, beberapa ribu praktisi Falun Gong secara damai
dan sesuai hukum berkumpul di kantor pengajuan petisi pemerintah,
meminta jaminan resmi hak hukum mereka untuk berlatih Falun Gong
(setelah beberapa insiden lokal di mana beberapa pengikut Falun
Gong telah diperlakukan semena-mena oleh petugas keamanan tingkat
rendah). Pertama-tama, otoritas penerima petisi pemerintah
meyakinkan para pengikut Falun Gong yang berkumpul secara damai itu
bahwa keyakinan mereka sama sekali tidak dilarang. Tiga bulan
kemudian, pada 20 Juli 1999 dimulai penganiayaan PKT yang
bertentangan dengan hukum.
Selama tiga bulan tersebut, Jiang Zemin mendirikan rantai komando
ekstra legal (di luar kerangka hukum) untuk menganiaya Falun Gong.
Dia memberikan pidato atau menulis surat setidaknya empat kali,
menggunakan pengaruh pribadinya dan otoritas internal PKT untuk
menyerukan penganiayaan berdarah “douzheng” terhadap Falun Gong dan
berusaha membangun konsensus PKT atas keputusan ini. (Catatan:
Bagian II dari artikel ini akan membahas sejarah dan sifat politik
yang melanggar hukum (ultra vires) dari kampanye douzheng di
Tiongkok.)
Setidaknya tiga laporan internal PKT oleh Jiang Zemin menjadi
resmi, dokumen instruksi internal pimpinan pusat PKT, memerintahkan
cabang-cabang PKT di bawahnya untuk menjalankan penganiayaan ini.
Perintah Jiang yang diedarkan paling meluas untuk memulai
penganiayaan dijelaskan di bawah ini.
a. DOKUMEN I (Surat 25 April 1999)
Pada tanggal 27 April 1999, Kantor Komite Pusat PKT mengeluarkan
"Pemberitahuan tentang Menyalin dan Mendistribusikan ‘Surat dari
Jiang Zemin kepada Anggota Komite Tetap Politbiro dan Pemimpin
Terkait.’” [5] Pemberitahuan ini memerintahkan para pemimpin PKT
untuk mempelajari surat yang ditulis oleh Jiang Zemin pada malam 25
April 1999. Ini juga memerintahkan para pemimpin PKT untuk
melaksanakan arahan yang terkandung dalam surat itu dan melaporkan
kemajuan mereka dalam memenuhi perintah-perintah Komite Pusat PKT.
Menurut pemberitahuan ini, adalah Jiang Zemin yang secara pribadi
memutuskan untuk menyikapi permohonan damai pengikut Falun Gong
dengan penganiayaan berdarah. Surat dan pemberitahuan Jiang Zemin
menunjukkan bahwa ia berusaha untuk memaksakan pandangannya kepada
para pimpinan teras PKT. (Pemberitahuan itu memerintahkan pemimpin
PKT untuk mempelajari dan melaksanakan surat, bukannya meminta
saran dan nasihat.)
Jiang Zemin mengirimkan beberapa sinyal penting dalam suratnya
kepada para pemimpin PKT:
- "Apakah ini
[peristiwa permohonan damai 25 April] berkaitan dengan
negara-negara Barat dan luar negeri? Apakah ada ‘Tangan Pengendali’
yang merencanakan dan mengarahkan di belakang layar?” Penggunaan
bahasa agresif dan militeristik ini terhadap pengikut Falun Gong
adalah sinyal untuk meluncurkan tindak kekerasan, bahkan sebelum
penyelidikan apa pun terhadap peristiwa permohonan damai
dilakukan.
- "Dapatkah Marxisme, Materialisme, dan Ateisme yang kita, orang
Komunis miliki benar-benar tidak mengungguli teori yang diusung
oleh Falun Gong? Jika itu benar, maka akan menjadi lelucon
sesungguhnya!”
- "Insiden ini menunjukkan betapa lemahnya ideologi, politik dan
pekerjaan massal kita di beberapa daerah dan bagian. Kita harus
berupaya keras mendidik para kader dan masyarakat umum dengan
pandangan dunia, filsafat, dan nilai yang benar... Para pemimpin
kita di semua tingkat, terutama di tingkat tinggi, harus berpikiran
jernih sekarang!” Ini menunjukkan bahwa para pemimpin tingkat
tinggi dalam PKT masih tidak menyetujui tindakan keras. Itu adalah
perintah pribadi oleh Jiang Zemin. Dengan demikian, menjadi perlu
untuk “mendidik para kader dan masyarakat umum” dan untuk
memastikan para pemimpin tingkat tinggi “berpikiran jernih” atas
tuntutan Jiang Zemin atas kepatuhan mereka dalam
penganiayaan.
b. Surat 29 April 1999
(Dokumen saat ini tidak tersedia)
Sayangnya, kami tidak memiliki salinan surat ini. Kami hanya tahu
bahwa surat kedua ini oleh Jiang Zemin ditujukan kepada 25 anggota
PKT di Politbiro. Isinya tentang bagaimana PKT harus “berurusan
dengan” apa yang digambarkan surat itu sebagai “pertemuan para
praktisi Falun Gong 1, 2, dan 3 Mei.” [6] Tidak pernah ada laporan
media Tiongkok atau Barat dari sumber apa pun tentang "pertemuan"
ini dan tampaknya Jiang Zemin hanya menggunakan ini sebagai alasan
lebih lanjut untuk memobilisasi rencana penganiayaannya.
c. DOKUMEN II: Memorandum 8 Mei 1999
Ini adalah dokumen kedua yang tersedia, "Pemberitahuan tentang
Pencetakan dan Distribusi Instruksi ‘Kamerad Jiang Zemin’ kepada
para anggota Politbiro, Kantor Sekretaris Partai Pusat, dan Komisi
Militer Pusat [PK] oleh Kantor Komite Partai Komunis Tiongkok
Pusat” (Dokumen #19 [1999] Kantor Komite Pusat PKT). Dokumen ini
secara resmi dikirim pada 23 Mei 1999, berdasarkan instruksi Jiang
Zemin mengenai Falun Gong yang dikeluarkan pada 8 Mei [7] Komite
PKT tingkat Provinsi mengadakan rapat untuk mempelajari dokumen ini
sekitar 28 Mei 1999. [8] Sejauh ini, kami tidak memiliki salinan
asli apa pun. Isi dokumen itu membahas bagaimana secara rahasia
mempersiapkan penganiayaan terhadap Falun Gong (yaitu, seberapa
berat menghukum para pengikut Falun Gong, sumber PKT apa yang
digunakan untuk tujuan ini, dan siapa yang harus bertanggung jawab
atas pelaksanaan perintah PKT secara keseluruhan atas tugas-tugas
ini.) Dokumen ini disediakan sebagai bukti karena itu dimasukkan ke
dalam dan direferensikan oleh dokumen resmi dari Komisi Provinsi
Hebei PKT: (Dokumen Resmi Hebei [1999] #21 “Secara serius Mengikuti
dan Melaksanakan Perintah dari ‘Dokumen Resmi Kantor Komite Pusat
PKT [1999] #19’” ). [9] Dokumen ini diekspos oleh Xu Xinmu, yang
bekerja untuk pemerintah provinsi Hebei. [10] Karena mengekspos
dokumen rahasia ini, Xu Xinmu [11] dan sejawatnya dalam kasus ini,
Duan Rongxin, [12] masing-masing dihukum empat dan delapan tahun
penjara. Media PKT melaporkan persidangan mereka. [13]”
d. DOKUMEN III: Pidato 7 Juni 1999
Dokumen ketiga yang tersedia juga dikeluarkan oleh Kantor Komite
Pusat PKT. Dokumen ini memerintahkan para pemimpin PKT untuk
mempelajari dan menerapkan "Pidato Jiang Zemin dalam Rapat
Politbiro tentang mencurahkan perhatian pada penanganan dan
penyelesaian Masalah Falun Gong." [14] Dokumen ini tertanggal 7
Juni 1999. Pidato 7 Juni dari Jiang Zemin secara langsung
memerintahkan pembentukan "Kantor 610" tiga hari kemudian pada
tanggal 10 Juni (demikianlah bagaimana “Kantor 610” diberi nama).
Dalam pidato tersebut, Jiang Zemin mengatakan, “masalah Falun Gong
secara mendalam melibatkan konteks politik dan sosial dan sebuah
latar belakang internasional yang kompleks. Ini adalah insiden yang
paling signifikan sejak gejolak politik di tahun 1989. Kita harus
menghadapinya dengan serius, melakukan penelitian menyeluruh, dan
mengambil tindakan pencegahan yang efektif.” Pidato itu menyamakan
para pengikut Falun Gong dengan para demonstran di Lapangan
Tiananmen pada tahun 1989, yang dibantai karena protes damai
mereka.
Ini adalah perintah lain oleh Jiang Zemin untuk memobilisasi PKT
menganiaya Falun Gong.
Dalam pidato ini, Jiang Zemin juga mengumumkan bahwa "Otoritas
[PKT] pusat telah memutuskan bahwa Li Lanqing akan memimpin upaya
untuk membangun ‘Tim Kepemimpinan’ yang secara khusus menghadapi
masalah Falun Gong. Li Lanqing akan menjadi kepala tim. Ding
Guangen dan Luo Gan akan menjadi wakil kepala. Anggota tim lainnya
akan menjadi pemimpin dari semua departemen [PKT] terkait. Ini akan
memusatkan semua upaya untuk membahas dan menerapkan
langkah-langkah secara terperinci, taktik, dan langkah-langkah
untuk menyelesaikan masalah Falun Gong. Komite Pusat [PKT], dan
semua departemen [PKT] di tingkat negara, provinsi, daerah otonom
kota, dan [kota-kota lain] harus bekerja sama dengan erat.” Tim
kepemimpinan yang disebutkan di sini kemudian disebut “Tim
Kepemimpinan untuk Penanganan Masalah Falun Gong.” Kantor
operasionalnya disebut “Kantor Tim Kepemimpinan untuk Penanganan
Masalah Falun Gong,” yang juga disebut “Kantor 610.”
Pidato ini menunjukkan dua fakta penting. Yang pertama adalah
pembentukan "Kantor 610" adalah keputusan pribadi Jiang Zemin.
Biasanya, "otoritas pusat" mengacu pada Komite Pusat PKT atau
Politbiro; itu adalah kepemimpinan PKT bukan pemerintah Tiongkok.
Tapi otoritas pusat dalam berpidato tidak bisa menjadi Komite Pusat
PKT, karena Komite Pusat tidak akan melakukan pertemuan untuk
membahas masalah sebelum Politbiro. Jadi "otoritas pusat" harus ada
dalam rapat Politbiro, yang mana masih sedang berlangsung ketika
pidato itu diberikan. Namun, pidato Jiang Zemin membentuk sebuah
‘Tim Kepemimpinan’ hanya untuk memberi tahu Politbiro sebuah
keputusan yang sudah ditetapkan, bukannya mengusulkan sebuah mosi.
Jika Politbiro telah mengadakan pertemuan mengenai hal ini sebelum
rapat ini, tidak akan terjadi di mana Jiang Zemin memberi tahu
Politbiro sebuah keputusan yang telah mereka buat. Jika tidak ada
pertemuan sebelum itu, itu pastilah atas perintah pribadi Jiang
Zemin.
Mengingat bahwa pidato Jiang Zemin memerintahkan "Komite Pusat
[PKT], dan semua departemen [PKT] di tingkat negara, provinsi,
daerah otonom kota, dan [kota-kota lain] harus bekerja sama dengan
erat," itu juga memberikan Tim Kepemimpinan kekuasaan ekstrem,
melebihi adminstratif PKT dan badan-badan negara. Karena Komite
Pusat PKT dan semua departemen tingkat negara harus mematuhi arahan
dan perintah Tim Kepemimpinan, yang akhirnya hanya akan bertanggung
jawab ke Jiang Zemin sendiri.
Pidato juga menyebutkan bahwa Kelompok Kepemimpinan harus
"mengumpulkan kasus-kasus luar biasa termasuk skizofrenia, bunuh
diri, dan menolak obat yang mengakibatkan penyakit memburuk atau
kematian dari kalangan praktisi Falun Gong di semua daerah.”
“Situasi korban” itu dinyatakan di sini bahkan sebelum penyelidikan
dimulai. Pidato itu juga mengatakan, “setelah pembentukan Tim
Kepemimpinan pusat untuk penanganan masalah Falun Gong, harus
segera mengatur sumber daya untuk menyelidiki struktur organisasi
nasional Falun Gong, menetapkan strategi pertempuran dan taktik,
dan sepenuhnya mempersiapkan diri untuk memecah belah dan
demoralisasi [Falun Gong]. Kita tidak seharusnya masuk dalam sebuah
pertempuran tanpa persiapan.” Itu menunjukkan bahwa penyelidikan
belum dimulai pada saat pidato itu. “Kasus 1.400 kematian karena
gangguan mental, bunuh diri, dan menolak untuk minum obat” yang
digunakan untuk memfitnah Falun Gong di kemudian hari - benar-benar
disesuaikan dengan kerangka yang diberikan oleh Jiang Zemin dalam
pidato ini bagi “Kantor 610,” menunjukkan semua “bukti” yang
disajikan kemudian itu direkayasa oleh “Kantor 610” berdasarkan
keinginan pribadi Jiang Zemin. Keberadaan pidato Jiang Zemin bisa
dibuktikan dengan laporan lokal oleh otoritas PKT yang mewajibkan
anggota PKT untuk mempelajari pidato ini. [15]
Yang penting, pada 14 Juni 1999, empat hari setelah pembentukan
“Kantor 610” oleh Jiang Zemin, media resmi utama Tiongkok
melaporkan “poin-poin pembicaraan Departemen Pengaduan Kantor
Komite Pusat dan Dewan Negara untuk para pengunjung praktisi Falun
Gong” (dua poin pembahasan kantor). [16] Dalam laporan ini, dua
kantor tersebut membantah “kabar angin” tentang kemungkinan
penindasan terhadap Falun Gong, dan kembali mengeluarkan poin
pembicaraan utama pertemuan mereka dengan perwakilan Falun Gong
pada tanggal 25 April 1999. Poin pembicaraan utama adalah:
“pemerintah dari semua tingkatan tidak pernah melarang keragaman
Qigong normal dan latihan tubuh lainnya; orang memiliki hak untuk
percaya atau tidak percaya terhadap latihan Qigong tertentu;
adalah normal untuk memiliki pendapat yang berbeda, yang dapat
disampaikan melalui jalur formal dan dipertimbangkan.” Aktivitas
Jiang Zemin selama periode waktu ini, terutama pidato 7 Juni,
menunjukkan bahwa ia tidak hanya mengabaikan laporan resmi dari PKT
dan juru bicara negara, perintah-perintahnya sebenarnya telah
mengesampingkan mereka: dokumen-dokumen rahasia Jiang Zemin
melampaui kewenangan kebijakan resmi PKT dan pemerintah.
e. DOKUMEN IV: Memerintahkan dilancarkannya penganiayaan
pada 19 Juli 1999
Meskipun media PKT mengumumkan penganiayaan secara resmi dimulai
pada tanggal 22 Juli 1999, ditandai dengan dua pengumuman
departemen dari Kementerian Urusan Sipil dan Departemen Keamanan
Publik, penangkapan massal dan penahanan sewenang-wenang terhadap
kontak lokal Falun Gong dimulai dua hari sebelumnya, pada 20 Juli
1999. Pada tanggal 19 Juli, sehari sebelum pengepungan massal,
Jiang Zemin memberikan pidato pada pertemuan para pemimpin PKT dari
komite tingkat provinsi PKT untuk memobilisasi perintah akhir untuk
memulai penganiayaan. [17] Pertemuan ini kemudian dikonfirmasi oleh
dokumen diplomatik internal AS yang dipublikasikan oleh kelompok
aktivis Wikileaks. [18]
2. Jiang Zemin secara pribadi bertindak untuk membangun
dukungan bagi penganiayaan terhadap Falun Gong, memfitnah
pengikutnya, dan memperluas penganiayaan terhadap mereka di luar
negeri.
1) Pada bulan September 1999, pada pertemuan APEC di Selandia Baru,
Jiang Zemin membuat langkah sangat tidak lazim yang belum pernah
terjadi sebelumnya pada pertemuan-pertemuan seperti ini. Dia
memberikan para pemimpin semua negara, termasuk Clinton yang
belakangan menjadi presiden, sebuah buku PKT yang penuh dengan
propaganda anti Falun Gong, [19] termasuk pencitraan para pengikut
Falun Gong sebagai orang-orang berbahaya dan/atau gila yang perlu
ditindas.
2) Pada tanggal 25 Oktober 1999, sebelum kunjungan kenegaraan Jiang
Zemin ke Perancis, ia menerima sebuah wawancara dalam format
tertulis oleh surat kabar Prancis Le Figaro. [20] Jiang Zemin
menyerang Falun Gong dan menyebut Falun Gong merupakan "aliran
sesat," sebelum dokumen dan media yang dikendalikan oleh PKT
menggunakan istilah itu. Itu lagi-lagi menunjukkan bahwa Jiang
Zemin-lah yang secara pribadi membuat keputusan bagi penindasan dan
terus mendorongnya. Tiga hari kemudian, corong resmi PKT, Harian
Rakyat, menerbitkan artikel opini khusus menggaungkan klaim Jiang:
Falun Gong adalah sebuah Sekte.” Lima hari setelah wawancara Jiang,
Komite Tetap Kongres Rakyat bergegas menyetujui “Keputusan untuk
Melarang Organisasi Sesat [menggunakan kata yang sama seperti
‘Aliran Sesat.’]”
3) Pada September 2000, Jiang Zemin diwawancarai oleh CBS TV dan
membuat pernyataan berikut: "Setelah mempertimbangkan secara
hati-hati, kami menyimpulkan bahwa Falun Gong adalah sebuah aliran
sesat.” [21]
4) Pemberitahuan (Dewan Negara Nomor 8 Tahun 2003) yang diterbitkan
oleh Dewan Negara Tiongkok pada tanggal 21 Maret 2003, tentang
struktur organisasi Kantor 610, secara jelas menyatakan bahwa
“Kantor Pencegahan dan Penanganan Masalah Aliran Sesat di Dewan
Negara, dan Kantor Tim Kepemimpinan Pusat PKT untuk Penanganan
Masalah Falun Gong adalah satu organisasi dengan dua nama.
Terdaftar sebagai organisasi yang langsung berada di bawah Komite
Pusat Partai Komunis Tiongkok.” [22] Ini menunjukkan meskipun Dewan
Negara mendirikan sebuah organisasi berdasarkan korespondensi
dengan ‘Kantor 610’, Dewan Negara tidak benar-benar memiliki
otoritas memerintah organisasi ini. Selain itu, dalam database
"People.com.cn," corong resmi PKT, tidak ada nama resmi "Tim
Kepemimpinan untuk Penanganan Masalah Falun Gong” atau “Kantor
Pencegahan dan Penanganan Masalah Aliran Sesat” pada daftar-daftar
organisasi yang secara langsung di bawah Komite Pusat PKT. [23]
Dengan demikian, ini hanya dapat dianggap sebagai organisasi
rahasia, mirip dengan "Tim Kepemimpinan Komite Pusat PKT untuk
Revolusi Kebudayaan,” yang bertanggung jawab hanya pada Mao Zedong
di tahun 60-an dan juga mempraktekkan kekuasaan di luar kerangka
hukum.
3. Penerima Langsung dan Tidak Langsung Instruksi Jiang
Zemin
Ada dua kelompok pejabat yang menerima instruksi Jiang untuk
menganiaya Falun Gong. Kelompok pertama adalah audiens langsung
atau penerima surat-surat dan pidato-pidato Jiang Zemin; Kelompok
kedua terdiri dari pejabat dan petugas tingkat rendah yang menerima
instruksi untuk menganiaya Falun Gong melalui dokumen internal PKT
yang menerbitkan surat-surat dan pidato-pidato Jiang Zemin, dan
memerintahkan para petugas untuk mempelajari dan
menerapkannya.
a. Penerima langsung
Dokumen I: Anggota Komite Tetap Politbiro dan para
pemimpin lainnya. Para pemimpin lainnya umumnya para pejabat di
berbagai tingkat PKT dan hierarki negara yang memiliki tugas
terkait langsung dengan isu-isu tersebut. Misalnya, ketua Komite
Urusan Hukum dan Politik atau kepala koordinasi propaganda PKT,
atau pejabat yang bertanggung jawab atas isu-isu agama pada saat
itu, jika mereka masih belum menjadi anggota Komite Tetap Politbiro
PKT pada tingkat mereka.
Dokumen II: Anggota Politbiro (termasuk anggota
Komite Tetap), Sekretariat CCPCC (Komite Sentral PKT), anggota
Komisi Militer Pusat.
Dokumen III: Rapat Politbiro (termasuk anggota dan
anggota Komite Tetap Politbiro)
Dokumen IV: Para Kepala Komite Provinsi PKT
(Daerah Otonom, dan Kota Langsung di bawah Sentral).
b. Penerima tidak langsung
Dokumen I: Dokumen ini dikeluarkan oleh Kantor
Umum CCPCC. Diterbitkan 720 salinan. Ini berarti bahwa semua
anggota Komite Pusat PKT, Menteri dan pejabat tingkat provinsi, dan
kepala departemen Komite Pusat PKT di berbagai tingkatan adalah
penerima tidak langsung, jika mereka belum termasuk penerima
langsung. [24]
Dokumen II: Dokumen ini juga dikeluarkan oleh
Kantor Umum CCPCC. Kami tidak tahu berapa banyak salinan dicetak,
tetapi kami tahu bahwa itu diterima oleh Komite Provinsi PKT.
Karena ini adalah tipikal cara kerja rantai komando, akan dibahas
secara rinci di bawah.
Dokumen III: Ini adalah sangat mirip dengan
Dokumen I. Dikeluarkan oleh Kantor Umum CCPCC. Para penerima tidak
langsung adalah sama dengan Dokumen I.
Dokumen IV: Karena pidato ini adalah perintah yang
akhirnya memobilisasi penganiayaan, jadi tergantung pada dokumen
sebelumnya dan tidak diterbitkan sebagai dokumen resmi Partai. Kami
tidak tahu apakah mempunyai penerima tidak langsung.
Perpanjangan lebih lanjut dari penerima: Komite Provinsi PKT di
seluruh Tiongkok kembali mengeluarkan versi mereka sendiri dari
dokumen internal ke tingkat kota. Perintah-perintah itu akhirnya
akan mencapai tingkat daerah dan kabupaten, atau bahkan lebih
rendah. Lihat analisa kasus di bawah ini.
Selama periode itu, para Tergugat, Luo Gan, Jia Qinglin, dan Wu
Guanzheng, semua adalah anggota Politbiro, [25] dan dengan demikian
semua adalah penerima langsung atau tidak langsung dari seluruh
empat dokumen. Bo Xilai adalah walikota Kota Dalian dan wakil
sekretaris Komite PKT Kota Dalian. Ia juga adalah penerima.
4. Analisis Kasus: Bagaimana Rantai Komando Bekerja untuk
Mengatur Penganiayaan di Sebuah Kota
Dokumen II di atas adalah contoh yang sangat baik terkait bagaimana
kerja rantai komando:
a. Latar belakang
Dengan dua surat sebelumnya dari Jiang Zemin (25 dan 29 April),
militer sudah mulai persiapannya sendiri untuk menganiaya Falun
Gong. Pada tanggal 5 Mei, Zhang Wannian, mantan Wakil Ketua Komisi
Militer CCPCC, melihat sebuah artikel yang ditulis oleh pensiunan
jenderal, mantan Presiden Rumah Sakit Umum Tentara Pembebasan
Rakyat (PLA), Li Qihua. Li Qihua adalah seorang praktisi Falun
Gong. Dia menulis beberapa surat yang beredar di jajaran tinggi
pejabat PKT dan negara, untuk menjelaskan pandangan positifnya
sendiri terhadap Falun Gong. [26] Zhang Wannian menambahkan
komentarnya sendiri yang sangat kritis dan menyerahkan artikel ini
kepada Jiang Zemin.
b. Memorandum Jiang Zemin
Pada tanggal 8 Mei 1999, Jiang Zemin menulis memorandum kepada
kamerad dari Politbiro, Kantor Sekretariat, dan Komisi Militer
Pusat Komite Pusat PKT mengenai laporan Zhang Wannian ini. [27]
Memorandum ini tidak pernah diterbitkan, tetapi dari dokumen resmi
tingkat Provinsi PKT dan situs resmi Harian Rakyat, kita dapat
melihat keberadaan dan bagian dari isi Memorandum tersebut.
[28]
c. Memorandum Jiang Zemin menjadi dokumen resmi
CCPCC
Pertama, otoritas PKT memaksa pensiunan Jenderal Li Qihua untuk
menulis surat "kritik diri" (mengakui telah membuat kesalahan
politik dan memohon pengampunan PKT), disetujui oleh Jiang Zemin.
Kemudian, Kantor Umum Komite Pusat PKT mengeluarkan sebuah
Pemberitahuan tentang Memorandum Jiang Zemin pada semua tingkat
organisasi PKT. [29]
Pemberitahuan ini tidak tersedia, tapi setidaknya satu dokumen
tingkat Provinsi PKT dan satu pertemuan Komite Tetap Tingkat
Provinsi PKT didasarkan pada Pemberitahuan ini.
d. Dokumen CCPCC mencapai Komite Tingkat Provinsi PKT, yang
kemudian menerbitkan dokumen mereka sendiri untuk organisasi PKT
tingkat yang lebih rendah.
Pada tanggal 28 Mei 1999, anggota Komite Tetap Tingkat Provinsi PKT
mempelajari "Pemberitahuan dari Kantor Komite Dokumen Resmi Pusat
PKT [1999] # 19." Di poin ini, dokumen mencapai tingkat Komite
Tetap Tingkat Provinsi PKT. [30]
Pada tanggal 3 Juni 1999, Kantor Komite PKT Provinsi Hebei
mengeluarkan Pemberitahuan sendiri, mendistribusikan dan mendukung
Pemberitahuan Kantor Pusat Komite Pusat PKT. [31]
Versi teks dokumen ini diekspos oleh praktisi Falun Gong, Xu Xinmu,
yang adalah seorang pegawai pemerintah provinsi Hebei. Dia dan
praktisi lain yang juga terlibat dalam pengungkapan isi dokumen ini
masing-masing dijatuhi hukuman empat dan delapan tahun penjara.
[32]
e. Dokumen tingkat provinsi mencapai tingkat kota, dan
komite kota PKT mengeluarkan dokumen mereka sendiri.
Pada tanggal 11 Juni 1999, Komite PKT dari Kota Langfang (salah
satu kota di provinsi Hebei) mengeluarkan Pemberitahuan sendiri,
mendistribusikan dan mendukung Dokumen Resmi Komite Provinsi Hebei
[1999] # 21. [33]
Sampai saat ini, perintah untuk menganiaya Falun Gong dari Jiang
Zemin mencapai ke semua tingkat kota melalui saluran PKT, tidak
melalui organ Negara. Rantai komando yang sama ini telah digunakan
sejak saat itu. Setelah pembentukan institusi “Tim Kepemimpinan
untuk Penanganan Masalah Falun Gong” yang ekstra legal dan “Kantor
610”-nya, pelaksanaan penganiayaan terhadap Falun Gong di semua
tingkat diawasi dan dilakukan oleh petugas dari Tim Kepemimpinan
dan “Kantor 610” di semua tingkatan. Secara khusus, "Kantor 610"
memberikan perintah yang diterimanya dari atas ke aparat keamanan
untuk melaksanakan zhuanhua (merubah ideologi sasaran melalui
penyiksaan), douzheng (penindasan berdarah), maupun beragam bentuk
penyiksaan, cuci otak, dan pelanggaran lain terhadap para pengikut
Falun Gong.
Sementara perintah untuk menganiaya pengikut Falun Gong di Tiongkok
melewati berbagai saluran, seperti yang dijelaskan di atas,
pengaturan di bawah rantai komando dituangkan dalam bentuk
ringkasan operasionalnya di Tiongkok.
Komite Pusat PKT dan Sekjen PKT, yaitu: Jiang Zemin, memberikan
perintah kepada: Tim Kepemimpinan untuk Penanganan Masalah Falun
Gong di Komite Pusat PKT, memberikan perintah kepada: “Kantor 610”
pusat yang secara langsung atau melalui Kantor Komite Pusat PKT,
memberikan perintah kepada: Komite Tetap PKT dan Sekretaris PKT
tingkat provinsi dan kota, memberikan perintah kepada: Tim
Kepemimpinan untuk Penanganan Masalah Falun Gong di Komite Tingkat
Provinsi dan Kota PKT, memberikan perintah kepada: “Kantor 610”
tingkat provinsi dan kota, memberikan perintah kepada: Petugas kamp
kerja paksa dan pusat penahanan, memberikan perintah kepada:
Petugas keamanan untuk menyiksa dan mencuci otak para praktisi
Falun Gong.
Demikianlah, bagian berikutnya dari rangkaian artikel ini akan
menunjukkan, meskipun Jiang Zemin tidak secara fisik melakukan
"zhuanhua," "douzheng," atau kejahatan penganiayaan lainnya
terhadap Falun Gong, ia bertanggung jawab atas arahan yang
mengakibatkan terjadinya kejahatan yang sesungguhnya.
Catatan kaki
[1] Organisasi Dunia bagi Penyelidikan Penganiayaan terhadap Falun
Gong (WOIPFG), Laporan Investigasi terhadap "Kantor 610" -
http://www.upholdjustice.org/node/197
[2] Xinhuanet, 20 Desember 2013, "Li Dongsheng diselidiki atas
pelanggaran serius kedisiplinan dan hukum,"
http://news.xinhuanet.com/legal/2013-12/20/c_118648544.htm
[3] Xinhuanet, Biografi Jiang Zemin
http://news.xinhuanet.com/ziliao/2002-01/15/content_238452.htm
[4] WOIPFG, Peran Luo Gan dalam Penganiayaan Falun Gong,
http://www.upholdjustice.org/node/87 ; WOIPFG, Laporan Investigasi
atas Keterlibatan Mantan Kepala Partai Provinsi Guangdong Li
Changchun dalam Penganiayaan Falun Gong,
http://www.upholdjustice.org/node/223
[5] Beijing musim semi 2001 (6), "Surat kepada anggota tetap dari
Politbiro dan pemimpin teras lainnya oleh Jiang Zemin (25 April
1999)," http://beijingspring.com/bj2/2001/60/ 2003727210907.htm
l
[6] , PLA Publishing House 2011.
[7] , PLA Publishing House, 2011. Pada tanggal 5 Mei, setelah
membaca sebuah artikel berjudul "Seorang Veteran PLA dan Senior PKT
secara kasar dan dangkal memahami Falun Gong,” Zhang Wannian
(mantan Wakil Kepala Komisi Militer Pusat) menulis kata-kata yang
sangat serius berikut ini: "Ini adalah contoh pendidikan yang
sangat jelas. Ini menunjukkan betapa beberapa anggota dan pejabat
PKT kita telah dipengaruhi oleh Falun Gong. Jika kita tidak
menguasai medan pertempuran pikiran dengan Marxisme dan Leninisme,
takhayul feodal yang akan menguasainya." Larut malam tanggal 8 Mei,
Jiang Zemin membaca tulisan Zhang Wannian dalam artikel tercetak.
Jiang menulis surat panjang, untuk ketiga kalinya, kepada "Kamerad
di Politbiro, Sekretariat dan Komisi Militer."
http://blog.kaiwind.com/users/17110/archives/2011/2011117223255.html
[8] Qinghai Chronicle. "Pada tanggal 28 Mei, Komite Tingkat
Provinsi (PKT Qinghai) mengadakan rapat Komite Tetap, dan
mendengarkan “Pemberitahuan Kantor Pusat dan Komite Pusat PKT di
atas cetakan dan distribusi ‘Instruksi Kamerad Jiang Zemin ke
Kawan-kawan dalam Komite Tetap Politbiro, Departemen Sekretaris
Jenderal, dan Komite Militer Pusat.’”
[9] Dokumen Resmi Hebei [1999] #21 oleh kantor Komite PKT Provinsi
Hebei, "Secara Serius Mengikuti dan Melaksanakan Perintah dari
‘Dokumen Resmi Kantor Komite Pusat PKT [1999] # 19'"
[10 ]Harian Rakyat, 26 Oktober 1999.
[11] Laporan VOA, 4 Januari 2000: Xu Xinmu dihukum 4 tahun penjara
karena "membocorkan rahasia negara.”
[12] Harian Shijiazhuang, 17 Oktober 2000, Duan Rongxin dijatuhi
hukuman delapan tahun penjara.
[13] Harian Rakyat, 9 Juli 2000
[14] Musim Semi Beijing 2001 (6), "Pidato oleh Jiang Zemin di rapat
Politbiro PKT tentang bagaimana secara cepat menangani dan
memecahkan ‘masalah Falun Gong’ (7 Juni 1999)"
[15] Pemberitahuan Fujian Economy Management College: 26 Juli,
Semua anggota Partai kembali ke sekolah, Dengarkan "Pemberitahuan
Kantor Pusat dan Komite Pusat PKT di atas cetakan dan distribusi
‘Pidato kamerad Jiang Zemin di rapat Politbiro CCCCP mengenai
percepatan penanganan dan penyelesaian masalah ‘FLG’”
[16] Harian Rakyat, "Poin Utama yang Dibahas di Percakapan Antara
Pejabat yang Mewakili Kantor Pengaduan Komite Pusat Partai dan
Dewan Negara dan Beberapa Praktisi Falun Gong", 14 Juni 1999.
[17] Pidato di depan Pimpinan Komite Partai Komunis Provinsi,
Daerah Otonom, dan Kota Langsung di bawah Sentral.
[18]
http://www.aftenposten.no/spesial/wikileaksdokumenter/article4075684.ece#.UrXiLYaA36U
[19] Associated Press, 12 September 1999, "Clinton Given Falun Gong
Book."
[20] Kedutaan RRT di Amerika Serikat. 25 Oktober 1999. Komentar
Presiden Jiang Zemin tentang Bahaya Falun Gong.
[21] Wawancara CBS dengan Jiang Zemin,
http://www.cbsnews.com/stories/2000/08/31/60minutes/main229663.shtml
[22] Pemberitahuan tentang Struktur Pemerintahan (Dewan Negara
[2003] #8)
[23] Komite Pusat Organisasi Bawahan PKT,
http://cpc.people.com.cn/GB/64114/
[24] Southern Weekend, "Berapa banyak ‘tingkat unit Kementerian'
yang dimiliki Tiongkok?" http://www.infzm.com/content/70110.
Menurut artikel ini, Tiongkok memiliki kurang dari 400 menteri dan
pejabat tingkat provinsi. Para anggota CCPCC 190 lebih, dengan
beberapa individu yang tumpang tindih dalam kedua kelompok,
ditambah pensiunan pejabat di tingkat yang sama.
[25] Xinhuanet 15 th Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok,
http://news.xinhuanet.com/ziliao/2002-01/22/content_629535.htm
[26] The New York Times, "Mantan Jenderal, Anggota Sekte Terlarang,
Mengaku 'Bersalah,' kata Tiongkok," 31 Juli 1999.
[27] , PLA Publishing House 2011.
[28] People.com.cn. Memorandum kepada Kamerad dari Politbiro,
Kantor Sekretariat, dan Komisi Militer Pusat Komite Pusat Partai
Komunis Tiongkok (8 Mei 1999),
http://www.people.com.cn/item/ldhd/Jiangzm/1999/jianghua/jh0009.html
("Secara historis, perjuangan dan pertempuran di wilayah ideologi
sering cukup sengit dan panas ketika masyarakat itu di tengah
saat-saat kritis. Kita sekarang dalam periode penting transformasi
dari 'Sistem Perencanaan Ekonomi’ menuju ke ‘Sistem Ekonomi Sosial
Berorientasi Pasar,’ kita harus mengibarkan bendera ‘Dialektis
Materialisme’ dan ‘Sejarah Materialisme’ di atas kita, sangat
berwaspada dan waspada terhadap erosi anggota dan kader Partai oleh
Idealisme dan tren ideologi-ideologi menyimpang lainnya yang
menentang ideologi Marxis. Kita tidak boleh membiarkan gangguan dan
pengaruhnya untuk menentang teori, sikap, dan kebijakan fundamental
Partai kita.”)
[29] "Pemberitahuan tentang pencetakan dan pendistribusian
'Memorandum Kamerad Jiang Zemin untuk kawan-kawan dari Politbiro,
Kantor Sekretariat, dan Komisi Militer Pusat Komite Pusat Partai
Komunis Tiongkok' oleh Kantor Umum Komite Pusat Partai Komunis
Tiongkok." (Kantor Umum Komite Pusat Dokumen Resmi PKT [1999] #
19)
[30] Pada 28 Mei, Komite Partai Komunis Tiongkok Provinsi Qinghai
mengadakan rapat Komite Tetap, menyampaikan Pemberitahuan oleh
Kantor Umum Komite Pusat PKT atas penerbitan dan distribusi
'Memorandum kepada Kamerad dari Politbiro, Kantor Sekretariat, dan
Komisi Militer Pusat Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok, dan
mengkaji, membahas pandangan kami dari tingkat Provinsi atas
pelaksanaannya.
[31] Pada tanggal 3 Juni 1999, Dokumen Resmi Hebei [1999] #21 oleh
kantor Komite PKT Provinsi Hebei: "Secara Serius Mengikuti dan
Melaksanakan Perintah 'Terbitan Kantor Komite Pusat PKT [1999]
#19'" Pada titik ini, dokumen mencapai tingkat Komite PKT
Kota.
[32] Harian Shijiazhuang (17 Oktober 2000, wartawan Li
Yunping) "Duan Rongxin menginstruksikan wakil pembimbing Xu Xinmu
dari Pusat Bimbingan Falun Gong Qiaoxi, Shijiazhuang, untuk
mengumpulkan isi dari Terbitan Kantor Komite Provinsi Hebei (Ji)
(1999) #21 Dokumen Sangat Rahasia. Di bawah instruksi dan arahan
terdakwa Duan Rongxin, ‘Surat Terbuka,’ ‘Dokumen Permohonan’ ini
dan sebagian isi Terbitan Kantor Komite Provinsi Hebei (Ji) #21
Dokumen Sangat Rahasia ditransmisikan ke internet, menyerang
kebijakan Komite Pusat PKT terhadap Falun Gong, membocorkan dan
membahayakan rahasia negara.”
[33] Pada 11 Juni 1999, Dokumen Resmi Langfang [1999] #38 oleh
Komite PKT Kota Langfang: "Pemberitahuan untuk Mengikuti dan
Melaksanakan Dokumen Resmi Hebei [1999] #21" . Pada titik ini,
dokumen mencapai Komite PKT tingkat Departemen Kota. (Kami memiliki
dokumen ini dengan satu halaman yang hilang)
English
version click here