Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Mengatasi Kesengsaraan dengan Tekad Kuat

9 Juli 2015 |   Oleh: praktisi dari Provinsi Liaoning, Tiongkok


(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1996, namun meningkat perlahan-lahan karena saya tidak belajar Fa sepenuh hati. Karena mempunyai kualitas kesadaran rendah, saya berjuang untuk waktu yang lama mengatasi kesengsaraan saya.

Suatu malam saya merasa sakit gigi di sisi kanan mulut. Ketika bangun pada keesokan harinya, setengah wajah saya bengkak dan hampir tidak bisa makan. Sumber pencaharian saya adalah berkeliling menjual barang dengan gerobak, dan sewaktu bekerja, saya memberitahukan orang-orang mengenai penganiayaan terhadap Falun Gong. Pagi ini, saya mengenakan masker mulut untuk menutupi pembengkakan.

Sekitar tengah hari saya merasakan ada sesuatu di dalam mulut yang menusuk-nusuk pipi. Ternyata beberapa gigi saya patah dan gusi membusuk. Saya meludahkan gigi yang rusak, namun tidak merasa sakit. Salah satu pelanggan saya melihat ini dan menyarankan saya pergi ke rumah sakit. Saya mengatakan padanya saya baik-baik saja. Saya kembali menjadi normal empat hari kemudian.

Saya kemudian mulai merasa sakit di sisi lain dari mulut, dan gusi bahkan lebih sakit lagi. Saya masih tidak banyak menaruh perhatian. Saya tetap seperti biasa keluar menjual barang. Mulut terasa kembali normal lagi dalam tiga hari.

Saya sangat senang telah mengatasi kesengsaraan ini, yang membuat saya menjadi terlalu gembira. Hal ini menyebabkan saya menemui kesengsaraan lain. Saya tidak bisa menggigit menggunakan gigi bawah – mereka terus bergeser ketika saya menggigitnya. Suami membawa saya ke dokter gigi, yang mengatakan bahwa gusi saya terinfeksi sangat parah, dan semua gigi harus dicabut. Saat itu saya teringat dengan kata-kata Guru:

“Bagaimana dapat seorang Dewa diobati penyakitnya oleh manusia biasa? Bagaimana manusia biasa dapat mengobati penyakit Dewa? Ini adalah prinsip hukum. Tetapi acap kali termanifestasi anda benar-benar tidak memiliki pikiran lurus yang begitu kuat, tidak dapat menguasai dengan baik, saat demikian maka anda pergi saja berobat. Dalam hati tidak stabil dengan sendirinya berarti belum mencapai standar, diulur waktu juga tidak akan terjadi perubahan. Demi menjaga muka berupaya menahan, ini lebih-lebih merupakan keterikatan ditambah keterikatan. Saat ini hanya ada dua pilihan, kalau bukan pergi ke rumah sakit lepas dari menjalani cobaan, maka lepaskan hati secara tuntas layaknya seorang pengikut Dafa yang penuh martabat, tanpa memohon tanpa keterikatan, serahkan semuanya pada pengaturan Shifu, sanggup berbuat demikian niscaya adalah Dewa.” (“Ceramah Fa di Los Angeles, 25 Februari 2006)

Jadi saya memutuskan untuk pulang. Saya mengatakan pada keluarga, “Saya tidak akan mendapatkan bantuan dari mana pun. Saya hanya akan mendengarkan Guru.”

Guru berkata,

“Dapat berkultivasi atau tidak, sepenuhnya tergantung pada anda sendiri dapat atau tidak untuk menahan diri, dapat atau tidak untuk mencurahkan pengorbanan, dapat atau tidak menanggung penderitaan. Jika dapat membulatkan tekad, kesulitan apa pun juga tidak akan dapat menghalangi, saya katakan itu tidak menjadi masalah.” (Zhuan Falun)

Kata-kata Guru memperkuat pikiran lurus saya.

Saya percaya bahwa gigi juga hidup dan saya harus berkomunikasi dengan mereka. Jadi saya berbicara dengan mereka. Saya berterima kasih kepada mereka telah melakukan pekerjaan yang lebih baik bagi saya setelah saya berlatih Dafa, karena gigi saya jauh lebih buruk sebelumnya. Saya juga meminta mereka untuk bekerja sama dengan saya karena saya sedang melalui tahap akhir dari Pelurusan Fa, sehingga mereka akan memiliki masa depan yang cerah.

Sejak saat itu, saya tidak lagi memperhatikan keadaan gigi saya, dan hanya terus melakukan apa yang seharusnya saya lakukan setiap hari. Sejak saat itu gigi saya telah melakukan dengan baik.

Kesengsaraan besar lain yang saya punya adalah rasa sakit yang parah selama meditasi duduk. Saya tidak bisa menjelaskan betapa satkitnya kaki saya. Rasa sakit menyerang secara bergelombang. Setelah saya mengalami satu serangan, yang lain datang menyusul. Tapi saya sangat bertekad dan selalu melafal kata-kata Guru, "Ketika sulit bersabar anda mampu bersabar. Ketika sulit dilakukan anda harus mampu melakukan.” (Zhuan Falun) Saya sekarang telah berhasil mengatasi penderitaan ini.

Saya memahami bahwa pengalaman-pengalaman ini adalah bagian dari proses menjaga keyakinan teguh terhadap Dafa dan Guru, serta menahan penderitaan. Kita dapat mengatasi kesulitan atau kesusahan dengan melakukan demikian.

Chinese version click here
English version click here