(Minghui.org) Selama hampir satu dekade, pengacara HAM terkenal dari Kanada, David Matas telah berperan penting dalam menyoroti kejahatan kemanusiaan partai komunis di Tiongkok terhadap para praktisi Falun Gong.
Pada tahun 2010, penerima bintang jasa tertinggi untuk warga sipil di Kanada beserta rekannya, mantan Sekretaris Negara Kanada untuk Asia Pasifik, David Kilgour, dinominasikan sebagai penerima Nobel Perdamaian atas usaha mereka dalam melakukan penelitian dan mengekspos pengambilan organ paksa dari praktisi Falun Gong. Mereka telah terlibat dalam penyelidikan tersebut sejak awal tahun 2006, ketika kabar mengerikan tentang pengambilan organ secara paksa pertama kali tersiar.Matas menaruh perhatian pada rentetan tuntutan hukum yang diajukan oleh para praktisi Falun Gong di Tiongkok terhadap mantan pemimpin Tiongkok Jiang Zemin dalam beberapa minggu terakhir ini, mengatakan bahwa hal ini adalah perkembangan positif.
Dia juga melihat penangkapan dan penuntutan terhadap pejabat tinggi kaki tangan Jiang yang terlibat dalam penganiayaan Falun Gong, seperti Bo Xilai dan Zhou Yongkang sebagai perkembangan yang memberi harapan.
Namun dia yakin bahwa para mantan pejabat tingkat tinggi ini juga harus dituntut atas kejahatan mengerikan yang mereka lakukan yaitu mendalangi pengambilan organ secara hidup-hidup dari tahanan tak bersalah yaitu praktisi Falun Gong, di mana terjadi di seluruh negeri. Dia yakin dengan menuntut para mantan pejabat ini secara khusus untuk kejahatan pengambilan organ akan dengan efektif menghentikan penganiayaan Falun Gong di Tiongkok, termasuk kejahatan pengambilan organ.
Di Tiongkok, sedikitnya 3.946 praktisi Falun Gong dan anggota keluarga mereka telah mengajukan tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin antara akhir Mei sampai 11 Juni 2015, menurut data statistik dari Minghui. Di Tiongkok, seorang penuntut berhak untuk menulis surat tuntutan kejahatan dan mengirimkannya ke pengadilan serta meminta diadakannya persidangan.
Jiang menjadi sasaran tuntutan hukum karena, sebagai pemimpin Partai Komunis Tiongkok, dia secara pribadi telah memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada tahun 1999, tanpa mengindahkan keberatan dari anggota komite tetap politbiro.
Sebuah memorandum yang dikeluarkan oleh pengadilan di Tiongkok pada bulan Mei juga bisa memberi hak yang lebih kuat serta perlindungan kepada penuntut untuk melakukan tuntutannya, maka itu mendorong para praktisi Falun Gong untuk mengajukan tuntutan hukum.
Gelombang pengajuan tuntutan hukum ini bertepatan dengan vonis seumur hidup kepada mantan kepala keamanan Tiongkok Zhou Yongkang pada tanggal 11 Juni 2015 atas kasus penyuapan, penyalahgunaan kekuasaan, dan membocorkan rahasia negara. Zhou juga adalah kepala pelaksana penganiayaan terhadap Falun Gong.
David Matas (kanan) dan pembacanya di sebuah konferensi pers buku barunya Why Did You Do That?” – Otobiografi tentang seorang Pengacara HAM
Penganiayaan Falun Gong Dihilangkan dari Tuduhan
Matas berkata bahwa menuntut Zhou Yongkang dan Bo Xilai atas kejahatan mereka terhadap Falun Gong mengirim pesan yang jelas kepada orang-orang lain yang masih terlibat dalam penganiayaan.
“Sangat sedikit standar HAM yang dijunjung dalam hubungannya dengan Falun Gong, ataupun yang belum dilanggar,” katanya. “Yang menjadi masalah dengan kelompok Jiang Zemin bukanlah untuk menemukan kejahatan, pasal, atau standar yang telah mereka langgar. Namun masalahnya adalah menentukan penjahat yang sesungguhnya.”
Matas berkata bahwa penindasan terhadap Falun Gong di Tiongkok telah berjalan dengan sangat cermat, sangat sistematik, dan sangat luas, “Pelaku kriminal bukan hanya Bo Xilai dan Zhou Yongkang. Penganiayaan ini adalah jaringan yang sangat luas di mana melibatkan para petugas rumah sakit, penjaga penjara, serta personel medis.”
“Pertanyaannya adalah, apakah mungkin menghentikan transplantasi organ ilegal hari ini? Jika Anda menyeret para pelaku kejahatan ke pengadilan atas kasus penyalahgunaan transplantasi organ, itu akan sangat efektif dalam menghentikan transplantasi organ ilegal itu sendiri, karena orang-orang akan berkata, ‘Lihat, kita melakukan sesuatu yang berisiko dituntut jika terus-menerus melakukan ini.’ Jika mereka tidak menuntut atas kejahatan ini, maka ada risiko nyata di mana transplantasi organ ilegal akan terus berlanjut,” kata Matas.
“Sulit untuk memikirkan sesuatu yang mereka [Zhou dan Bo] tidak melakukan kesalahan dalam kaitannya dengan Falun Gong, karena kebrutalan mereka terhadap Falun Gong sangat luas dengan berbagai macam cara. Pelanggaran yang mereka lakukan adalah sangat brutal dan kejam.”
“Untuk mencegah suatu kejahatan terulang, Anda harus tahu bahwa kejahatan itu terjadi, dan Anda harus membawa pelaku kejahatannya ke pengadilan,” katanya. “Kekebalan hukum dapat menyebabkan terjadinya pengulangan kejahatan.”
Tiongkok Memerlukan Sebuah Sistem Peradilan yang Lebih Layak
Mengenai sistem peradilan di Tiongkok, komentar Matas, “Idealnya, Jiang seharusnya dibawa ke pengadilan atas kejahatan yang dia lakukan di dalam persidangan yang adil bersama haknya untuk membela diri. Apa yang dilakukan pada Zhou Yongkang adalah baik, tapi itu bukan untuk kejahatan yang tepat dan bukan dengan cara yang benar”.
“Saya ingin melihat sistem peradilan yang layak, karena masalah ini bukan hanya membawa Jiang Zemin ke pengadilan. Namun juga akan tercatat dalam sejarah, dan berusaha untuk mencegah terjadi kembali, mencegah terciptanya sistem kekebalan hukum, juga mengirim pesan kepada pelaku kejahatan lainnya.”
“Jiang Zemin jelas tidak sendirian. Dia berada pada bagian puncak dari sistem, dimana ada banyak orang yang terlibat. Penuntutan apa pun yang melibatkan Jiang Zemin seharusnya juga melibatkan keseluruhan sistem... Kita perlu sebuah bentuk keadilan yang akan sampai pada kebenaran dari suatu persoalan.”
“Saya lebih setuju jika dia dibawa ke pengadilan karena pembunuhan terhadap praktisi Falun Gong, daripada dituntut karena hal lain, karena keadilan berperan mendidik. Hal itu akan membantu mencatat apa yang telah terjadi pada Falun Gong, dan akan membantu mengakhiri penganiayaan terhadap Falun Gong,” kata Matas.
Jiang Menganiaya Falun Gong untuk Mendapatkan Kekuasaan
Matas berkata bahwa tuntutan terhadap Jiang Zemin sejauh ini sepertinya efektif: “Ada tanda-tanda harapan. Pertama-tama, pengaduan diperbolehkan. Orang-orang tidak ditangkap karena mengajukan pengaduan. Para pemimpin penganiaya Falun Gong sedang dituntut, seperti Zhou Yongkang dan Bo Xilai. Ini terlihat seperti sebuah gerakan yang melawan Jiang Zemin, sang pemimpin penganiayaan.
“Jiang Zemin adalah seorang pembunuh,” kata Matas. “”Dia menggunakan pembunuhan sebagai jalan untuk mendapatkan kekuasaan dan tetap berada dalam kekuasaan. Apa yang telah dia lakukan adalah, dia mencoba mengenali musuh khayalannya. Falun Gong adalah sasaran nomor satu ... Baginya, penganiayaan Falun Gong adalah kendaraan untuk tetap berada dalam kekuasaan. Melalui Kantor 610, dia membangun keseluruhan struktur paralel yang mencakup seluruh masyarakat yang dia kendalikan. Hal itu menjadi dasar kekuasaan baginya. Zhou Yongkang dan Bo Xilai adalah pengikutnya.”