(Minghui.org) Lebih dari 300 praktisi Falun Gong dan anggota keluarga mereka dari Kota Ningyuan Kabupaten Bin, Provinsi Heilongjiang, telah mengajukan tuntutan pidana terhadap Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), sejak akhir Mei 2015.
Para praktisi ini mendesak Kejaksaan Agung dan Mahkamah Agung untuk membawa Jiang ke pengadilan karena mendalangi penindasan kejam terhadap Falun Gong di Tiongkok.Penangkapan Praktisi Berlanjut Sampai September
Seperti yang diperintahkan oleh Departemen Keamanan Publik Provinsi Heilongjiang, Song Yi, wakil direktur Departemen Kepolisian Kabupaten Bin dan petugas dari kota-kota yang berbeda melakukan penangkapan besar-besaran praktisi pada 28 Juli 2015 karena menuntut Jiang.
Menurut informasi orang dalam, polisi akan terus menangkap praktisi sampai setidaknya September.
Lebih dari 100 petugas dan 20 mobil polisi dengan pelat palsu berkumpul di Kantor Polisi Kota Ningyuan sekitar pukul 02.00 pagi 28 Juli. Mereka masuk ke rumah praktisi dan menangkap 17 praktisi dan 1 anggota keluarga yang tidak berlatih Falun Gong.
Mereka yang ditangkap termasuk praktisi laki-laki dan wanita. Yang laki-laki adalah: Zhao Hongrong, Zhang Shirong, Wen Hai, Xiu Cai, Xiu Hongjun, dan Li Jie.
Yang wanita adalah: Wen Jinglin, Lan Bo, Ji Chunxia, Xiu Hongyan, Xu Jinhua, Qu Xueying, Liu Shuhua, Man Lifen, Qiao Zhuhua, Chen Jian, dan praktisi yang namanya tidak diketahui.
Xiu Gui juga ditangkap, meskipun ia bukan seorang praktisi.
Dihukum dan Didenda
6 orang praktisi pria dibawa ke Pusat Penahanan No.1 Kabupaten Bin, dengan 5 orang dijatuhi hukuman tahanan 15 hari. Xiu Gui dijatuhi hukuman 10 hari.
Para praktisi wanita dibawa ke Yaziquan di Harbin selama 15 hari penahanan. Keluarga Beberapa praktisi didenda 1.000 yuan.
Praktisi Sun Yan dan Zhou Shuqin dari Kota Binzhou juga ditangkap pada 28 Juli. Sun dibawa ke Yaziquan, dan Zhou dibebaskan pada hari yang sama. Praktisi lain, juga yang panggil Sun terhindar penangkapan karena dia tidak di rumah. Namun, buku-buku Falun Gong disita.
Yu dari Kabupaten Bin ditangkap dan dibebaskan malam itu.
Semua praktisi didakwa dengan tuduhan yang dikarang, yaitu " mengganggu tatanan sosial."