Situs web Minghui menerima
salinan tuntutan pidana terhadap Jiang dari banyak praktisi setiap
hari. Dalam laporan ini, kami menampilkan potret dari dari beberapa
praktisi yang salinan tuntutan hukumnya diterima oleh Minghui pada
3 Juli 2015.
Tuntutan hukum ini dikirim ke Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung,
yang memproses semua tuntutan hukum yang diajukan oleh warga,
sebagai sebuah keputusan terbaru oleh Mahkamah Agung.
Ringkasan Fakta Penganiayaan
Praktisi yang mengajukan tuntutan hukum termasuk seorang dokter,
seorang pensiunan militer, mantan seorang petugas propaganda, dan
istri seorang praktisi yang meninggal akibat penganiayaan.
Dr Ling Dan dilahirkan dalam sebuah keluarga terhormat. Ayahnya
adalah seorang ahli geologi dan ibunya seorang dokter. Sejak awal
penganiayaan, Dr. Ling telah berulang kali dilecehkan dan ditahan.
Orang tuanya mengalami stres berat selama ini dan meninggal.
Yao Rongxuan memiliki karier militer yang menjanjikan. Dia dipaksa
untuk mengundurkan diri dari militer dan istrinya menceraikannya
karena dia tidak tahan stres akibat penganiayaan suaminya.
Han Yuejuan, seorang janda, ditahan secara rahasia, meninggalkan
anaknya yang masih sekolah tanpa ada yang merawatnya.
Setelah Song Youchun meninggal karena penyiksaan di pusat
penahanan, polisi menahan istrinya, anak perempuannya dan
saudaranya menjaga mereka dan menyelidiki kematiannya.
Ikhtisar Tuntutan Hukum
Kasus 1: Dr. Ling Dan (凌丹)
Profesi: dokter
Alamat: Chongqing
Tanggal Pengajuan: 24 Juni 2015
Fakta kunci
Dr Ling ditahan secara ilegal beberapa kali karena memberitahu
publik tentang penganiayaan Falun Gong. Ketika ia meninggalkan
rumah untuk menghindari penangkapan, polisi menyandera suaminya
selama lebih dari satu bulan dengan harapan menangkap dia.
Dia ditangkap pada tahun 2009 dan dijatuhi hukuman satu tahun dan
tiga bulan kerja paksa. Sementara dipenjara, ibunya Wang Yuanlan,
juga seorang praktisi Falun Gong, jatuh sakit dan meninggal pada 10
Maret 2010.
Ayah Dr. Ling, Ling Pengcheng, adalah seorang insinyur sipil dan
ahli geologi. Kesehatannya memburuk karena stres, dan ia meninggal
pada 23 Mei 2015.
Laporan terkait:
Mother
Died from Grief While Her Daughter in a Forced Labor Camp
Rincian dalam bahasa Mandarin
Kasus 2: Yao Rongxuan (尧 荣 宣)
Profesi: Pensiunan militer
Alamat: Chongqing
Tanggal Pengajuan: 10 Juni 2015
Fakta kunci
Yao dipaksa mengundurkan diri dari militer setelah rezim komunis
mulai menindas Falun Gong. Dia ditangkap dan dijatuhi hukuman 18
bulan kerja paksa karena memberitahu masyarakat tentang
penganiayaan. Sementara dipenjara, ia disengat oleh penjaga dengan
tongkat listrik dan hampir mati beberapa kali.
Yao dijatuhi hukuman tujuh tahun kerja paksa karena mengekspos
pemerkosaan Wei Xingyan oleh polisi. Wei adalah seorang mahasiswa
di Universitas Chongqing pada tahun 2003.
Istri Yao, Xu Xiaoqin, juga seorang praktisi Falun Gong. Dia
ditahan tiga kali pada tahun 2012.
Polisi masuk ke rumah mereka dan menangkap Xu pada April 2013. Xu
dijatuhi hukuman tiga tahun kerja paksa.
Laporan Terkait:
Retired
Military Officer Again Tortured to the Brink of Death; Wife
Detained for the Third Time
Rincian tuntutan dalam bahasa Mandarin
Kasus 3: Han Yuejuan (韩跃娟)
Profesi: Mantan petugas Departemen Propaganda di
provinsi Guangdong
Alamat: Guangzhou, Provinsi Guangdong
Tanggal Pengajuan: Tidak diketahui
Fakta kunci
"Setiap kalimat yang Anda teriakkan adalah satu tahun lagi di
penjara," hakim mengancam Han di pengadilan pada tahun 2002 ketika
dia berteriak "Falun Dafa Baik" di pengadilan. Dia dijatuhi hukuman
enam tahun penjara, tiga tahun lebih dari tuntutan aslinya.
Di penjara, ia diawasi oleh narapidana setiap waktu. Dia tidak bisa
menggunakan toilet tanpa seseorang mengawasinya. Dia tidak
diizinkan untuk berbicara dengan siapa pun, diancam, mengalami
pencucian otak, dan dipaksa untuk melakukan kerja berat.
Sebelum itu, Han telah ditahan secara ilegal beberapa kali dan
dipecat dari pekerjaannya karena ia menolak untuk melepaskan
keyakinannya terhadap Falun Gong.
Suami Han adalah seorang pengamat militer di pasukan penjaga
perdamaian PBB. Dia meninggal saat bertugas tahun lalu. Han dan
anak mereka hidup dari pensiun PBB.
Situasi saat ini: Han masih diawasi secara ketat oleh otoritas. Dia
tidak memungkinkan untuk bepergian ke luar negeri.
Laporan terkait
Practitioner
Han Yuejuan, the Widow of a Deceased UN Military Observer, is
Illegally Sentenced to Six-Year Prison Term
An
Appeal from the Family Member of a Deceased United Nation's
Military Observer
Rincian tuntutan dalam bahasa Mandarin
Kasus 4: Song Youchun (宋友春)
Profesi: petani
Alamat: Desa Tumenzi, kecamatan Tumenzi, kabupaten
Qinglong, Kota Qinhuangdao, provinsi Hebei
Tanggal Pengajuan: tidak diketahui
Fakta kunci
Ketika polisi masuk ke rumah Song di pagi hari 2 Desember 2003,
mereka menyita semua barang-barang berharga yang bisa mereka
temukan, termasuk televisi dan VCD player. Mereka membawa Song,
istrinya, dan putri mereka ke kantor polisi setempat, di mana
komandan polisi meminta suap untuk pembebasan mereka. Keluarga
tidak memiliki lebih banyak uang untuk diberikan setelah diperas
berulang kali oleh pejabat pemerintah daerah.
Song disiksa sampai mati di pusat penahanan pada 15 Desember 2003,
13 hari setelah penangkapannya. Ada memar ungu di kepalanya dan
sekitar telinga kirinya, coklat-ungu tanda gelap pada leher,
makanan dimasukkan dari hidungnya, dan memar di punggung dan
pantatnya.
Istri Song baru-baru ini mengajukan tuntutan Hukum terhadap Jiang
Zemin atas kematian suaminya yang tidak bersalah.
Laporan terkait
Dafa
Practitioner Mr. Song Youchun Tortured to Death in the Qinglong
County Detention Center, Qinhuangdao City, Hebei Province
More
Facts about the Torture Death of Falun Dafa Practitioner Mr. Song
Youchun
A Letter
to Officials from the Wife of Song Youchun, a Practitioner from
Hebei Province Who Died as a Result of Persecution
Rincian tuntutan dalam bahasa Mandarin
Latar belakang
Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok,
mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan
penindasan berdarah terhadap Falun Gong.
Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga
keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada 10 Juni 1999.
Organisasi tersebut berada di atas kepolisian dan
sistem yudisial dalam melaksanakan perintah Jiang terkait Falun
Gong: hancurkan reputasi mereka, bangkrut kan secara finansial, dan
hancurkan mereka secara fisik.
Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun
Gong selama 16 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa
karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ
tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah
memulai dan melanjutkan penganiayaan brutal tersebut.
Konstitusi Tiongkok mengizinkan warga untuk menjadi penuntut dalam
kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak
tersebut untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan diktator
itu