(Minghui.org) Pameran Seni Internasional Zhen Shan Ren (Sejati, Baik, Sabar) diadakan di James R. Thompson Center, kompleks gedung-gedung kantor pemerintahan negara bagian Illinois, dari 8 hingga 14 Juli 2015
Dengan lebih dari 30 lukisan minyak yang diciptakan oleh para seniman yang menjadi praktisi Falun Gong, warga Illinois menjadi mengerti cerita tentang Falun Gong lewat lukisan yang realistis dan hidup itu, yang menggambarkan sesuatu yang sangat kontras antara keindahan meditasi kuno dan kebrutalan penganiayaan.
Lebih dari seratus warga menandatangani petisi kepada wakil mereka para anggota kongres agar mendukung Resolusi 343, suatu resolusi yang baru diajukan, yang menuntut agar rezim Tiongkok menghentikan pengambilan organ tubuh dari para praktisi Falun Gong dan donor lainnya dengan paksa.
Pameran Seni Internasional Zhen, Shan, Ren (Sejati, Baik, Sabar) yang sedang digelar di Thompson Center dari 8 hingga 14 Juli 2015
Para pengunjung memandangi karya seni dan membaca cerita latar belakangnya dari lukisan itu
Banyak yang memberi komentar di buku tamu, yang menunjukkan dukungannya kepada Falun Gong dan penghentian penganiayaan.
“Indah sekali, karya seni yang benar-benar spiritual dan memberikan inspirasi! Mereka menyentuh perasaan saya, rahmat dari Tuhan.” Begitu yang ditulis Pati Marting, salah seorang pendukung yang menuliskan kata-katanya dalam buku tamu.
Seorang seniman yang menandatangani buku tamu menulis, “Lukisan-lukisan itu sangat indah dan hidup. Saya tak pernah tersentuh begitu dalam oleh estetika dan spiritual. Sebagai seorang seniman, saya sangat kagum pada emosi dan detail yang tergambarkan pada lukisan. Sebagai manusia, saya tergerak oleh aksi-aksi mereka. Saya bisa melihat harapan pada mereka yang berada dalam kesengsaraan berkepanjangan. Semoga Tuhan memberkatimu! Bertahanlah!”
Banyak pengunjung yang bertukar pikiran dengan para staf relawan di pameran itu.
Kothyn Alexander, seorang pensiunan kepala sekolah, mengatakan bahwa dia “sedih dan tergugah” oleh pameran itu. Dia sedih karena seharusnya tidak ada penganiayaan di dunia ini. Dia merasa tergugah karena banyak dari lukisan itu menggambarkan keberanian dan kesetiaan yang bergetar dalam hatinya.
Dia berharap akan memperoleh kesempatan untuk memperkenalkan pameran itu kepada para siswanya, karena ini adalah pelajaran yang penting untuk memahami Tiongkok yang sebenarnya.
James, warga dari Chicago, mengatakan bahwa pameran ini mengilhami ketertarikan dia pada Falun Gong dan dia akan membeli buku-buku Falun Gong untuk dibaca selama musim panas ini.
Roberta Valdes bekerja di Departemen Pelayanan Anak dan Keluarga. Dia terperanjat mengetahui bahwa rezim Tiongkok menyetujui tindakan mengambil organ tubuh dari para praktisi Falun Gong yang masih hidup untuk dijual pada industri transplantasi. “Ini mengerikan, Bagaimana bisa mereka memperlakukan rakyat mereka sendiri seperti itu!” kata Valdes. “Kejahatan ini harus segera dihentikan!”