(Minghui.org) Pada tanggal 6 Agustus 2015, peringatan bom atom di Hiroshima ke-70 tahun, orang-orang dari seluruh negeri berkumpul di Hiroshima Peace Memorial Park untuk memberikan penghormatan dan menyerukan perdamaian.
Praktisi Falun Gong juga hadir untuk memberitahu para pejalan kaki tentang penganiayaan brutal terhadap latihan Falun Gong di Tiongkok yang telah berlangsung selama 16 tahun.
Seorang pejalan kaki menandatangani petisi untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan
“Saya bertemu dengan kalian para praktisi di taman ini setiap tahun, dan saya mengetahui kenapa kalian ada di sini,” kata seorang warga Jepang, “Namun, hampir tidak ada pemberitaan tentang ini. Apa yang sedang terjadi sekarang? Berapa banyak orang yang masih berlatih Falun Gong?”
Seorang praktisi menjawab, “Semakin banyak orang telah mengetahui fakta kebenaran tentang penganiayaan. Tidak hanya itu, tiga bulan yang lalu, lebih dari 134.000 orang di Tiongkok telah mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan pemimpin Tiongkok, Jiang Zemin karena menganiaya Falun Gong.”
“Ada sekitar 100 juta praktisi di seluruh dunia, dan orang baru bergabung dari waktu ke waktu,” kata praktisi tersebut, menunjuk beberapa praktisi baru Jepang mengenakan T-shirt kuning sedang memperagakan latihan.
“Bagaimana dengan komunis Tiongkok? Di sana banyak terjadi pelanggaran HAM di Tiongkok,” pria itu bertanya saat menandatangani petisi untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan.
“Ada perubahan. Kenyataannya, sebanyak 210 juta orang telah menyatakan pengunduran dirinya dari organisasi Partai Komunis Tiongkok (PKT),” kata praktisi.
Membaca informasi penganiayaan. Salah satu poster berbunyi, “Hentikan PKT Menganiaya Falun Gong”
Seorang turis Tiongkok mendekat dan berkata, “Ketika saya masih kecil, seluruh buku pelajaran mengatakan Falun Gong buruk. Kemudian saya mengetahui bahwa itu [apa yang tertulis di buku pelajaran] adalah bohong. Jika seseorang ingin berlatih Falun Gong, bagaimana memulainya?”
“Anda dapat mempelajari latihannya, kemudian membaca buku Zhuan Falun,” kata praktisi. “Kami mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dan berusaha menjadi orang yang lebih baik.”
Turis itu berterima kasih kepada praktisi, menandatangani petisi, dan mengambil beberapa brosur dan DVD.
Menandatangani petisi untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan brutal
Saat praktisi mengadakan nyala lilin di malam hari, para pejalan kaki mendekat untuk mempelajari tentang latihan ini sampai kegiatan berakhir.