(Minghui.org)
Amato Akarana, seorang kepala suku Maori setempat di daerah
Auckland di North Island, Selandia Baru, baru-baru ini bergabung
dengan gelombang tuntutan hukum terhadap mantan pemimpin Tiongkok
Jiang Zemin karena menganiaya Falun Gong.
“Jiang Zemin telah menganiaya Falun Gong dan melakukan tindak
kejahatan serius. Jadi Partai Komunis Tiongkok mesti menyeretnya ke
pengadilan,” Ketua Amato berkata kepada koresponden Minghui pada
tanggal 30 Juli 2015.
“Saya tahu itu, di Tiongkok dan di seluruh dunia, lebih dari
100.000 orang berdiri dan melayangkan tuntutan pidana terhadap
orang ini yang memprakarsai penganiayaan,” kata Ketua Amato.
“Di Selandia Baru, di tanah Maori, lebih dari 70 orang telah
menuntut Jiang. Saya sangat terkesan dengan keberanian mereka dan
sepenuhnya mendukung upaya besar mereka.”
Ketua Amato sudah lama menjadi pendukung Falun Gong. Dia berkata,
“[ajaran Falun Gong] Sejati-Baik-Sabar adalah fondasi spiritual
yang baik bagi umat manusia. Di dalam keluarga saya, di suku saya,
ada banyak praktisi Falun Gong. Selama bertahun-tahun, saya
menganggap praktisi Falun Gong sebagai bagian dari keluarga
saya.”
Ketua Amato melakukan latihan
gerakan Falun Gong bersama praktisi di Aotea Square di Auckland
pada tahun 2007
Ketua Amato di dalam pawai Falun
Gong di Auckland pada tanggal 23 Februari 2009
Ketua Amato mengunjungi praktisi Falun Gong dalam kegiatan di
Mountain Eden pada tahun 2013
Ketua Amato mengunjungi praktisi Falun Gong dalam kegiatan di
Mission Bay, tempat wisata terkenal pada tahun 2015
“Suku Maori mengutuk keras mereka
yang menganiaya orang baik. Pengambilan organ secara hidup-hidup
dari praktisi Falun Gong adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.
Suku Maori tidak akan mentoleransi kejahatan ini. Saya juga
memahami bahwa Jiang Zemin telah memperluas penganiayaan terhadap
praktisi Falun Gong hingga ke Selandia Baru, dan kami tidak akan
membiarkannya terjadi,” katanya.
Ketua Amato sedang mengacu pada serangan yang terjadi pada tanggal
24 April dan 16 Juli tahun ini. Sebuah organisasi Tiongkok di
Selandia Baru yang berada di bawah pengaturan konsulat Tiongkok
mengganggu dan memaki praktisi Falun Gong di depan konsulat
Tiongkok.
Organisasi ini juga meminta sebuah koran berbahasa Mandarin
setempat, Chinese Times, untuk mempublikasikan sebuah artikel yang
memfitnah dan berbohong mengenai Falun Gong. Saat praktisi
berbicara kepada kepala editor mengenai koran ini, mereka
diberitahu bahwa semua laporan yang dipublikasikan di koran mereka
harus disensor oleh konsulat Tiongkok.
Ketua Amato sangat marah atas serangan itu. Dia berkata, “Konsulat
Partai Komunis Tiongkok di Auckland harus berhenti melakukan
hal-hal buruk terhadap praktisi Falun Gong di Aotearoa (Selandia
Baru) dan di pulau Maori. Jika mereka memfitnah Falun Gong, maka
mereka juga memfitnah orang Maori.”
Dia yakin bahwa serangan ini telah melanggar haknya dan rakyatnya,
jadi dia memutuskan untuk melayangkan tuntutan pidana terhadap
Jiang Zemin. Dia memasukkan serangan baru-baru ini sebagai
bukti.
Suku Maori, yang memiliki populasi 400.000 jiwa, adalah penduduk
asli Selandia Baru. Banyak dari mereka berlatih Falun Gong, dan
Sejati-Baik-Sabar dihormati secara luas oleh suku Maori.
Pada tanggal 8 Mei 2009, Ketua Amato mengeluarkan proklamasi kepada
Falun Gong, memproklamirkan hari minggu, 7 Mei sebagai “Minggu
Falun Dafa Selandia Baru” mengatasnamakan Aoteroa Tangata Whenua
Maori, Faa Samoa, Pacifica, Ketua Dewan Negara.
Tahun ini, 13 Mei 2015, adalah ulang tahun pencipta Falun Gong,
Guru Li Hongzhi, Ketua Amato bergabung dalam perayaan praktisi di
Mission Bay. “Selamat Ulang Tahun Guru Li! Dan terima kasih banyak
atas semua pemberkatan yang Guru berikan kepada kami,” katanya
dalam perayaan tersebut.
Chinese version click here
English
version click here