Sebanyak 55 peserta yang terdiri dari warga RW 02 dan masyarakat Bandung mengikuti workshop yang bermaterikan presentasi dan peragaan latihan, pemutaran video, dan sharing pengalaman manfaat latihan Falun Dafa. Acara ini dibuka oleh Bapak Lurah Mekarmulya, serta dihadiri oleh Bapak Ketua RW 02, Ketua PKK dan perwakilan dari kecamatan setempat. Praktisi Falun Dafa di Bandung juga turut mengundang perwakilan Polda Jabar, Polrestabes Bandung dan Polsek Panyileukan.
(Minghui.org) Pada hari Minggu, 23 Agustus 2015, praktisi Falun Dafa di Bandung mengisi sebuah acara PKK Warga RW 02 Panghegar Permai, Bandung yang bertema “Bagaimana Meningkatkan Kesehatan Jiwa dan Raga Untuk Semua Usia”. Acara ini digelar di lingkungan warga RW 02 di Panghegar Permai, Bandung.
Bapak Lurah turut mendorong
kegiatan yang memberi manfaat pada kesehatan warga
Dalam presentasinya, seorang praktisi menjelaskan tentang perbedaan
latihan Falun Dafa dengan olahraga pada umumnya. Menurut
pendapatnya, seorang praktisi Falun Dafa perlu menekankan pada
watak dan kualitas moral. Praktisi berusaha secara terus-menerus
membuang sifat-sifat yang tidak baik seperti ego, marah, benci,
irihati serta segala emosi yang negatif.
Dalam sesi berbagi pengalaman, seorang ibu PKK berusia lanjut
bercerita tentang kondisi fisiknya yang banyak meningkat ketika
berlatih Falun Dafa. Beliau bercerita bahwa setelah beberapa kali
latihan, badannya menjadi lebih nyaman. Seorang Ibu PKK lain juga
merasakan perubahan di tubuh setelah mengikuti beberapa sesi
latihan yang diadakan di lingkungan warga RW 02 beberapa waktu yang
lalu.
Seorang Ibu PKK bercerita tentang pengalamannya berlatih Falun Dafa
Berbeda dengan pengalaman Ibu PKK yang hadir, Ibu Ratna, seorang
praktisi Falun Dafa yang juga berprofesi sebagai seorang dokter,
bercerita bahwa ketertarikannya pada latihan yang sudah
memasyarakat di lebih dari 100 negara ini, bukan karena manfaat
kesehatan. Dia turut berlatih karena melihat perubahan besar pada
suaminya yang telah terlebih dahulu berlatih Falun Dafa.
Dulu suaminya tidak bisa lepas dari rokok. Berbagai cara sudah
ditempuh, namun kebiasaan buruk ini tidak bisa hilang. Setelah
berlatih Falun Dafa, Ibu Ratna melihat suaminya langsung mampu
menghilangkan kecanduannya pada rokok. Ketika ditanya, suaminya
menjelaskan bahwa setelah berlatih Falun Dafa, rokok tidak terasa
nikmat lagi di lidah. Selain itu, Ibu Ratna melihat perubahan watak
suaminya ke arah yang lebih baik. Hal ini membuat kondisi keluarga
menjadi semakin harmonis.
Antusiasme masyarakat Bandung terhadap kesehatan jiwa dan raga
membuat latihan yang berprinsip pada Sejati-Baik-Sabar ini
berpotensi untuk dikenal lebih luas lagi di kota Bandung. Setelah
menerima undangan mengikuti kegiatan ini, banyak warga Bandung
menelepon dan menanyakan tempat-tempat latihan di Bandung.