Seorang praktisi bernama Yuhua
mengoperasikan sebuah kedai teh populer di tempat wisata di
Taitung. Dia mengikuti prinsip-prinsip Falun Dafa,
Sejati-Baik-Sabar, ketika dia menjalankan bisnis dan berinteraksi
dengan staf. Kedai teh menarik banyak orang lokal dan wisatawan
dari Tiongkok daratan. Yuhua menggunakan setiap kesempatan untuk
memberitahu wisatawan Tiongkok Daratan tentang cerita yang
sebenarnya di balik penganiayaan Falun Dafa, dan membantu mereka
mundur dari organisasi komunis.
Pada tahun 2009 suami Yuhua mengalami kecelakaan tragis dan
meninggal. Hati Yuhua hancur dan berjuang untuk melewati
hari-harinya. Dia mengalami mimpi buruk dalam satu malam tentang
banyak orang sedang dihanyutkan oleh gelombang dan dia tidak bisa
menemukan rumahnya. Ketika ia terbangun, ia sadar akan dirinya
bahwa kultivasi itu adalah masalah serius, dan kehidupan akan dapat
dengan mudah hilang mengingat jumlah besar akumulasi karma yang
dimiliki setiap kehidupan. "Bagaimana bisa seorang praktisi Xiulian
mengendur?" Dia bertanya pada dirinya sendiri. Sejak mimpi itu, ia
menjadi rajin belajar Fa dan menempatkan banyak usaha dalam
meningkatkan Xinxing-nya. Dafa membantunya pulih dari kesedihan
akibat kehilangan suaminya. Dia mengatakan kepada rekan-rekan
praktisi, "Kita harus menghilangkan begitu banyak karma untuk
kembali ke asal kita. Betapa pun kerasnya ujian ini, kita harus
semakin rajin."
Dia memperkenalkan kultivasi Falun Dafa kepada semua enam
anak-anaknya. Meskipun beberapa dari mereka memberontak pada
awalnya, Yuhua mengikuti prinsip-prinsip Dafa dan memperlakukan
mereka dengan penuh belas kasih dan toleran. Anak-anaknya, satu
demi satu, menjadi praktisi Falun Dafa. Mereka sekarang semua
menikmati lingkungan yang positif hidup dalam keluarga
kultivator.
Yuhua mengatakan, "Setiap ujian dalam kultivasi kita secara cermat
diatur oleh Guru untuk mengajarkan kita bagaimana mencari ke dalam
dan memperbaiki diri." Setiap kali terjadi konflik di rumah atau di
tempat kerja, Yuhua belajar Fa, mencari kesalahan sendiri, dan
mencoba untuk melakukan perbaikan.
Dia ingat satu waktu ketika anak sulungnya marah karena beberapa
tantangan yang dia hadapi. Dia tidak sopan padanya. Yuhua lupa
berbelas kasih, dan mengoreksi dengan tegas. Mereka mulai
bertengkar dan anaknya meninggalkan rumah dengan sepeda motor.
Seorang anaknya yang lain mengatakan, "Ibu, kami bisa mengatakan
bahwa sifat ke-iblis-an lebih besar daripada sifat ke-Buddha-an
anda sekarang. Saudara kami sedih, seharusnya penuh belas kasih
kepadanya." Yuhua setuju. Apa yang anaknya katakan benar. Dia
mencari ke dalam dan menemukan bahwa ia telah terbawa oleh
sentimen. Setelah dia menyadari di mana dia telah terjatuh, anaknya
pulang dan meminta maaf padanya.
Lain waktu kaki Yuhua mulai mengalami sakit yang sangat parah. Dia
tidak bisa duduk sila ganda. Dia mulai merenungkan kesalahan apa
yang telah dia lakukan. Sebuah ingatan tentang membunuh ayam ketika
ia tinggal di pedesaan muncul dalam benaknya. Dia menyadari karma
telah menyebabkan rasa sakit. Dia merasa beruntung berlatih Falun
Dafa dan bertekad untuk menyingkirkan karma dengan menahan rasa
sakit. Dia cepat merasa lebih baik dan bisa duduk sila ganda.
Kanker yang Sudah Delapan Tahun Sembuh
Praktisi Falun Dafa, Cai memiliki kerabat berusia 80 tahun
dipanggil Acheng, yang menderita kanker prostat. Kondisinya tidak
membaik setelah operasi. Dia tidak bisa tidur, bahkan dengan pil
tidur. Dan ia harus menggunakan popok.
Cai dan istrinya mengatakan kepada Acheng bagaimana Falun Dafa
telah memberikan manfaat kepada orang-orang yang dengan penyakit
serius. Karena Acheng buta huruf, Cai memutarkan musik Falun Dafa
kepadanya. Acheng merasa sangat nyaman mendengarkan musik. Insomnia
hilang. Acheng mengatakan kepada Cai bahwa ia ingin mempelajari
latihan Falun Dafa. Cai dan istrinya memutarkan rekaman ceramah
Guru, dan mendorong Acheng untuk bergabung dengan latihan
kelompok.
Sebulan setelah operasi Acheng, dokter menyarankan kemoterapi.
Acheng tahu bahwa ia tidak akan bertahan hidup dengan kemoterapi
karena usianya. Dia memutuskan untuk tidak melakukannya. Dia banyak
menginvestasikan waktunya untuk melakukan latihan Falun Dafa dan
mendengarkan rekaman ceramah Guru. Meskipun itu sulit baginya untuk
duduk dengan kaki disilangkan selama meditasi, Acheng dengan tekad
besar berhasil menyelesaikan latihan setiap hari. Gejala kanker
secara bertahap lenyap.
Selain Cai dan istrinya, penanggung jawab dari dua lokasi latihan
kelompok terdekat juga mengunjungi Acheng di rumah. Mereka belajar
Fa dan melakukan latihan dengan dia. Mereka juga mengajarinya cara
membaca huruf dari
Zhuan Falun.
Setelah beberapa bulan Acheng mampu membaca buku sendiri. Setelah
satu tahun, ia mampu membaca seluruh rangkaian buku Falun Dafa. Dia
sangat sehat, dan seminggu sekali ia pergi ke Pegunungan Alishan
untuk memberitahu wisatawan Tiongkok tentang manfaat berlatih Falun
Dafa.
Acheng berterima kasih kepada Dafa dan Guru karena menyelamatkan
nyawanya. Dia selalu yang pertama tiba di lokasi latihan kelompok.
Dia membersihkan daerah sekitarnya sehingga para praktisi dapat
menikmati tempat latihan yang bagus. Dia merasa bahwa salah satu
cara yang dia bisa katakan "terima kasih" kepada Guru dan
rekan-rekan praktisi.
Chinese version click here
English
version click here