(Minghui.org)
Para praktisi menuntut mantan
diktator Tiongkok yang memulai penindasan brutal terhadap Falun
Gong dan menuntut dia agar bertanggung jawab atas penderitaan yang
luar biasa yang mereka derita karena kampanyenya. Tuntutan hukum
dikirimkan ke Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung.
Banyak dari para praktisi ini menceritakan bagaimana Falun
Gong mengembalikan kesehatan mereka dan memberi mereka
pandangan baru pada kehidupan. Impian mereka untuk hidup sehat dan
bahagia, hancur ketika Jiang Zemin meluncurkan kampanye nasional
untuk membasmi Falun Gong pada tahun 1999.
Karena menolak untuk melepaskan keyakinan, mereka ditangkap,
ditahan, disiksa, dan rumah digeledah dan barang-barang pribadi
disita oleh otoritas komunis. Banyak keluarga yang mendapatkan
masalah karena keyakinan mereka, sementara beberapa keluarga juga
dipaksa untuk membayar denda yang besar.
Para praktisi Cangzhou yang mengajukan tuntutan hukum termasuk
orang-orang dari semua lapisan masyarakat, termasuk guru, dokter,
dan petani.
Di bawah ini, profil beberapa praktisi ini:
Ge Huaiqing (葛怀强)
Ge Huaiqiang adalah seorang dokter dari sebuah rumah sakit di
Cangzhou. Selama penahanannya di Pusat Penahanan Pertama Kota
Cangzhou pada tahun 2003, ia melanjutkan mogok makan beberapa kali.
Narapidana yang memantaunya, menyiksanya dengan memukul perutnya
berkali-kali, membakar jari-jari kakinya dengan api, dan
memborgolnya, yang menyebabkan pergelangan tangannya berdarah.
Mereka memukuli praktisi Ge dengan ikat pinggang. Setelah itu
mereka memukul kepalanya, yang menyebabkan gendang telinganya
pecah. Dia dilarang tidur selama sekitar lima hari. Dia dipaksa
untuk melakukan kerja yang tidak dibayar, dan harus bekerja
kadang-kadang sampai pukul 2 dini hari.
Ge dihukum empat tahun penjara pada 15 Maret 2004. Dia dibawa ke
Penjara Jidong, di mana dia disiksa. Dia dilarang tidur selama lima
hari lima malam. Kadang-kadang ia dipaksa duduk di bangku kecil
menghadap dinding atau berdiri untuk waktu yang lama. Penjaga dan
narapidana memukuli kepalanya dan punggung dengan tongkat listrik.
Para penjaga melarang keluarganya berkunjung.
Wang Xiaohua (王孝华)
Wang Xiaohua dipukuli beberapa kali oleh suaminya, yang ditekan
oleh pihak berwenang. Dipaksa oleh polisi, ia memberikan wawancara
televisi untuk memfitnah Falun Gong. Dia meninggal di usia
muda.
Wang ditangkap di pagi hari pada 18 Januari 2008 dan ditahan di
Pusat Penahanan Nanpi. Polisi memukuli dan memborgolnya di lantai
selama sekitar empat hari. Dia melanjutkan mogok makan selama lebih
dari 10 hari dan menjadi sangat lemah. Dia sering pingsan.
Dia dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Wanita Shijiazhuang dan dipaksa
untuk melakukan kerja yang tidak dibayar selama 17 jam setiap
hari.
Cheng Guijun (程桂君)
Cheng Guijun dari Kabupaten Dongguang. Pejabat memeras 20.000 yuan
darinya. Dia dihukum kerja paksa selama dua kali, dan dibawa ke
Kamp Kerja Paksa Kaiping di Tangshan dan Kamp Kerja Paksa
Gaoyang.
Dia dibawa ke Kamp Kerja Paksa Kaiping pada 11 April 2001. Dia
dipaksa untuk berdiri selama berjam-jam, dilarang tidur, terkunci
dalam sel isolasi, tidak diperbolehkan menggunakan kamar kecil dan
dilarang berbicara dengan orang lain.
Kemudian, dia dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Gaoyang pada bulan
Juni 2001. Praktisi dilucuti dan digeledah. Dia dibawa ke sel,
sepatu dan kaus kaki dilepas dan penjaga mendorongnya ke tanah dan
memborgolnya. Dia tidak bisa bergerak. Penjaga menyengat kaki dan
jari kakinya dengan tongkat listrik.
Sepuluh praktisi dan Cheng dicuci otak di sebuah gedung perkantoran
di awal Juli 2001. Ruangan itu dingin dan basah. Mereka dipaksa
untuk duduk di bangku-bangku kecil dan tidak bisa bergerak.
Kemudian, mereka dipaksa untuk menonton video yang memfitnah Falun
Gong dan pendiri Falun Gong. Jika mereka bergerak, mereka dipukuli
secara brutal.
Cheng ditangkap lagi pada 1 November 2002. Dia diikat ke sebuah
kursi besi. Empat sampai lima orang bergantian mengawasinya. Mereka
tidak mengizinkannya untuk tidur. Setelah lima hari dan empat
malam, ia dipindahkan ke pusat penahanan.
Dia dijatuhi hukuman dua tahun kerja paksa pada bulan Desember 2002
dan dibawa ke Kamp Kerja Paksa Tangshan. Dia dibebaskan pada 1
November 2004.
Sementara Cheng ditahan, anaknya dianiaya. Gurunya menampar
wajahnya, yang menyebabkan mengalami kejang. Dia meninggal pada
Juni 2011. Suaminya tidak bisa menahan tekanan dan
menceraikannya.
Latar belakang
Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok,
mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan
penindasan berdarah terhadap Falun Gong.
Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga
keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada 10 Juni 1999.
Organisasi tersebut berada di atas kepolisian dan
sistem yudisial dalam melaksanakan perintah Jiang terkait Falun
Gong: hancurkan reputasi mereka, bangkrut kan secara finansial, dan
hancurkan mereka secara fisik.
Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun
Gong selama 16 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa
karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ
tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah
memulai dan melanjutkan penganiayaan brutal tersebut.
Konstitusi Tiongkok mengizinkan warga untuk menjadi penuntut dalam
kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak
tersebut untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan diktator
itu
Chinese version click here
English
version click here