Pekerjaan saya ini memberi
kebebasan untuk mengklarifikasi fakta, membagikan DVD, mengirim
pesan suara melalui telepon dan membagikan brosur, sambil
menyelesaikan pekerjaan. Karena tujuan utama saya adalah membantu
Guru dalam membuktikan kebenaran Fa dan menyelamatkan makhluk
hidup, saya tidak keberatan atas rendahnya upah saya.
Kecelakaan Sepeda
Saya sedang melakukan pemeriksaan rutin dengan bersepeda pada 2
September 2012. Kemudian saya bertemu lereng curam dan panjang, dan
kecepatan sepeda bisa dipercepat secara bertahap saat meluncur
menuruni bukit. Di tengah perjalanan, sepeda lain muncul di kanan
dan hampir menabrak saya. Waspada atas bahaya ini, saya
memperingatkannya. Saat yang bersamaan, sebuah sepeda motor muncul
di sisi kiri dan membanting setir ke roda ban depan saya, akibatnya
tabrakan tak terhindarkan.
Saya sadar kembali setelah beberapa waktu. Saat membuka mata, saya
dikelilingi sekelompok orang asing, di lingkungan yang saya kenal.
Saya mengenali wilayah ini sebagai rute inspeksi rutin saya dan
mengatakan, ”Saya baik-baik saja.” Orang yang memegangi saya
menjadi lega dan berkata, ”Kamu sudah sadar.”
Saya menyentuh wajahku dan menyadari tangan saya berlumuran darah.
Saya menemukan topi putihku terdapat bercak darah bersamaan
genangan darah di jalan. Saat itu saya baru tahu telah terjadi
kecelakaan.
Saya sadar sepenuhnya saat mobil ambulans tiba. Pengendara yang
menabrak sepeda saya ingin membawa saya ke rumah sakit untuk
dirawat. Akan tetapi, saya menolaknya. Pengendara itu kemudian
meminta saya untuk menelepon keluarga saya. Saya menelepon putra
saya dan memberi penjelasan singkat. Pengendara motor itu kemudian
berbicara kepada putra saya dan memberi alamat rumah sakit. Meski
saya protes, saya tetap dibawa ke rumah sakit.
Keajaiban di
Rumah Sakit
Putra saya tiba di rumah sakit bersamaan dengan saya dan saya
didudukkan di kursi. Meski wajah saya berdarah dan memerlukan
bantuan untuk duduk tegak, saya dengan tegas memberitahu putra saya
bahwa saya baik-baik saja dan ingin pulang. Putra saya menjawab,
”Saya akan mengurus semuanya. Ibu istirahatlah dengan tenang! Saya
tahu ibu mau pulang.”
Putra saya berkonsultasi dengan staf rumah sakit dan mereka
memutuskan untuk melakukan CT scan untuk memeriksa kondisi
saya.
Rumah sakit memeriksa kepala dan tubuh bagian atas. Tiba-tiba
dokter yang mengawasi ini berseru dengan terkejut, ”Sepertinya
tidak ada yang salah. Saya tidak pernah melihat hal seperti ini.”
Pengemudi motor yang menabrak saya dengan cepat bertanya, ”Perlukah
ia dirawat?” Dokter menjawab, ”Ia sangat sehat. Mengapa harus
diopname di rumah sakit? Ia tidak membutuhkan pengobatan atau
perawatan. Hanya ada enam atau tujuh luka kecil di kepalanya, yang
pasti sembuh tidak lama kemudian!”
Saat itu, pengemudi memegang tangan saya dan berulang kali berusaha
meyakinkan saya akan kesulitan kondisi keuangannya. Saya tahu
sebagai praktisi, kita punya tugas untuk membuktikan kebenaran Fa.
Maka saya mengatakan padanya, ”Jangan khawatir. Sebagai praktisi
Falun Dafa, saya tidak menyalahkan kamu atas kecelakaan ini.”
Saya segera dikirim ke rumah sakit khusus untuk telinga, hidung,
dan tenggorokan untuk konsultasi. Meski hanya menderita luka kecil,
hidung saya mimisan terus setelah kecelakaan. Setelah pemeriksaan,
dokter melihat adanya retak di tulang hidung, yang menyebabkan
darah mengucur keluar dan menyebabkan mimisan. Karena saya bisa
bernapas biasa, tidak perlu ada perawatan lebih lanjut.
Pulih dengan Cepat
Akhirnya, putra saya membawa saya pulang. Di rumah, saya
menyibukkan diri dengan melakukan tiga hal dengan baik dan
luka-luka saya dengan cepat sembuh. Pada hari ketiga, saat
melakukan latihan berdiri, tiba-tiba saya mengalami suatu tenaga
menangkap kepala saya dan mendorongnya ke samping. Tenaga ini
berlanjut sampai tekanan internal hilang. Setelah itu, pikiran saya
terasa ringan. Kondisi ini muncul dua atau tiga kali lagi beberapa
hari berikutnya. Saya tahu ini bahwa Shifu sedang menyelaraskan
tubuh saya.
Setelah beristirahat di rumah selama delapan hari, saya kembali
bekerja lagi. Terima kasih Shifu!