(Minghui.org) Sebelum masuk sekolah dasar, saya
dicap “bodoh.”
Orang tua saya adalah intelektual, jadi ibu saya tidak tahan jika
orang-orang menganggap saya bodoh. Ia juga membenci saya karena
gagal memenuhi harapannya, dan mendapat julukan “sangat bodoh”
darinya. Saudari saya juga menyebut saya “sangat bodoh.”
Untuk menghindari hubungan dengan orang lain, saya lebih suka
membaca buku-buku. Ayah merasa cemas atas kondisi saya. Ia
mengatakan saya begitu putus asa hingga menghindari orang dan
berusaha hidup menyendiri.
Setelah mulai bekerja, saya menyadari bahwa saya tidak terbiasa
dengan masyarakat. Saya tidak tahu bagaimana bersosialisasi dengan
orang lain. Saya hanya mampu melakukan pekerjaan dengan baik,
sementara untuk hal-hal lain saya merasa seperti orang luar.
Pada musim gugur tahun 1996, saya membaca sebuah buku ajaib, yang
menampakkan dunia luar biasa kepada saya. Setelah membaca buku itu,
saya mengetahui semua jawaban atas pertanyaan kehidupan di dalam
buku itu. Saya melihat kembali kehidupan saya dan semuanya menjadi
jernih bagi saya.
Buku ini,
Zhuan Falun, membimbing orang berkultivasi ke
tingkat lebih tinggi. Saya mengetahui bagaimana berhubungan dengan
orang lain dari membaca buku tersebut. Sekarang saya tahu bahwa
makhluk hidup menjalani kehidupan demi nama, kepentingan pribadi,
dan sentimental. Apalagi, saya tidak menghindari orang lagi. Saya
tahu mereka hidup dalam kehidupan yang pahit, berjuang demi nama
dan kepentingan pribadi. Kebanyakan orang hidup dalam kesehatan dan
moral yang buruk.
Persepsi keluarga dan teman-teman berubah sejak saya berlatih Falun
Gong. Sekarang mereka suka berbagi masalah mereka dengan saya
karena saya dapat memecahkan banyak masalah sulit mereka.
Sekarang orang-orang mengatakan saya bijak. Tetapi, saya
memberitahu mereka, “Saya bukan bijak. Saya bisa membantu Anda
karena saya mempelajari Falun Gong, yang membuka kebijaksanaan
seseorang.”
Chinese version click here
English
version click here