(Minghui.org)
Tahun 2015 berakhir dengan 501 kasus baru dilaporkan mengenai
praktisi Falun Gong yang disidangkan karena menolak untuk
meninggalkan keyakinan mereka.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, persidangan praktisi yang
dilaporkan pada tahun 2015 telah kembali menunjukkan bahwa rezim
Tiongkok menggunakan sistem peradilan hanya sebagai stempel karet
dalam penganiayaan terhadap Falun Gong.
Pada tahun 1999, Jiang Zemin,
mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok, mendirikan "Kantor 610"
(di luar kerangka hukum) melaksanakan kampanye memberantas Falun
Gong, dan memberi kekuatan mengendalikan seluruh penegak hukum dan
sistem peradilan.
Di bawah tekanan dan arahan dari Kantor 610, berbagai instansi
dalam kerja sistem peradilan bekerja-sama untuk menjebloskan
praktisi di balik jeruji: penangkapan praktisi oleh polisi tanpa
alasan yang sah, para jaksa mendakwa mereka dengan tuduhan palsu,
dan pengadilan menjatuhkan hukuman berat di acara
persidangan.
Ada juga tanda-tanda menggembirakan di tengah pelanggaran hukum tak
berujung yang dilakukan oleh sistem peradilan terhadap praktisi.
Dengan gelombang baru tuntutan hukum yang diajukan terhadap Jiang
Zemin, banyak polisi, jaksa, dan hakim mulai berhenti sejenak dan
merenungkan keterlibatan mereka dalam penganiayaan.
Dalam beberapa kasus yang dilaporkan, hakim terbukti lebih menerima
argumen pembelaan bahwa praktisi tidak melanggar hukum dengan
melakukan kegiatan mereka karena hak konstitusional kebebasan
berkeyakinan. Seorang hakim bahkan membebaskan praktisi selama
sidang.
Dalam laporan tahunan ini, kami memberikan gambaran tentang
persidangan praktisi yang dilaporkan pada tahun 2015. Untuk
memudahkan membaca, di bawah ini adalah daftar isinya:
- Ulasan Persidangan yang dilaporkan pada tahun 2015
- Sebaran Provinsi
- Keterlibatan Pengacara Pembela
- Persidangan Rahasia
- Pengadilan Tinggi Menguatkan Hukuman Ilegal Tanpa Melaksanakan
Sidang
- Sedikit Anggota Keluarga Diizinkan Menghadiri Persidangan
Praktisi
- "Persidangan Terbuka" dengan Gedung Pengadilan Dijaga Ketat
- Pengacara Pembela Diperlakukan Kasar di Ruang Sidang
- "Semakin Banyak Kamu Membelanya, Akan Lebih Parah
Hukumannya"
- Sistem Peradilan Tiongkok adalah Stempel Karet
- Tanda-tanda Menggembirakan dari Hakim
- Penutup
Ulasan Persidangan yang Dilaporkan pada Tahun
2015
Selama tahun 2015, Minghui.org melaporkan 501 kasus baru praktisi
Falun Gong yang disidangkan. Di antara mereka, 403 kasus melibatkan
persidangan praktisi pada tahun 2015, sedangkan persidangan sisanya
diadakan sebelum tahun 2015.
Sebaran
Provinsi
Kasus-kasus pengadilan yang dilaporkan pada tahun 2015 terdiri dari
praktisi dari 22 provinsi, 4 kota (Beijing, Tianjin, Shanghai,
Chongqing), dan 3 daerah otonom (Mongolia Dalam, Ningxia,
Xinjiang).
Provinsi Liaoning memimpin dengan 83 kasus pengadilan Falun Gong
yang dilaporkan pada tahun 2015, diikuti oleh Heilongjiang dan
Hebei (masing-masing dengan 54 kasus).
Keterlibatan Pengacara
Pembela
Di antara 501 kasus yang dilaporkan, kurang lebih 95 (19%) tanpa
informasi mengenai keterlibatan pengacara. Sisanya 406 kasus
termasuk informasi praktisi Falun Gong menggunakan pengacara atau
tidak untuk membela hak konstitusional mereka atas kebebasan
berkeyakinan.
Dalam 103 dari 406 kasus, tidak ada pengacara yang terlibat, karena
praktisi memilih untuk tidak menggunakan perwakilan hukum atau
tidak mampu untuk mencari pengacara dalam waktu persidangan
mereka.
Di antara 303 kasus dengan keterlibatan pengacara, 51 kasus
menyangkut praktisi yang mencoba tanpa perwakilan hukum di sidang
pengadilan. Praktisi ini telah menyewa pengacara, namun pengacara
mereka entah dilarang memasuki ruang sidang atau mengundurkan diri
sebagai akibat dari ancaman atau penipuan dari pihak
berwenang.
Pengacara di 252 kasus diizinkan untuk membela klien mereka di
ruang sidang, tapi mereka menggunakan strategi yang berbeda.
Yang luar biasa dalam 242 kasus, mewakili 48% dari total kasus,
melibatkan pengacara yang memasukkan permohonan tidak bersalah
untuk klien mereka. Sepuluh kasus sisanya (2%) berhubungan dengan
pengacara yang memasukkan pengakuan bersalah karena berbagai
alasan.
Di bawah ini adalah
ringkasan dari 303 kasus dengan keterlibatan
pengacara:
1. Praktisi Menggunakan Pengacara, tapi Disidangkan Tanpa Pengacara
(51 Kasus)
Sebanyak 51 kasus melibatkan praktisi yang memiliki pengacara, tapi
disidangkan tanpa pengacara. Dalam beberapa kasus, hal ini terjadi
karena pejabat pengadilan menggunakan berbagai cara untuk mencegah
pengacara memasuki ruang sidang.
Persidangan empat praktisi Falun Gong di Provinsi Heilongjiang
adalah tipikal kasus. Pengadilan Qianjin menghukum para praktisi
pada 21 Mei 2015 setelah tiga kali sidang. Shi Mengwen dijatuhi
hukuman tiga tahun, dan Wang Yanxin, Li Guifang, dan Meng Fanli
masing-masing dihukum dua tahun.
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan di Minghui.org,
"Selama dua
sidang yang diadakan sebelumnya pada Desember dan Januari, polisi
berusaha menghalangi pengacara dengan mendirikan beberapa pos
pemeriksaan di jalan menuju ke pengadilan dan melalui intimidasi
fisik.
Sebelum sidang terakhir ketika putusan diumumkan, pengadilan tidak
menginformasikan kepada pengacara dan keluarga praktisi sampai
menit terakhir, sehingga hanya dua dari empat pengacara mampu
melakukan perjalanan ke Jiansanjiang.
Selain itu, polisi menyiapkan lima pos pemeriksaan, masing-masing
dijaga oleh petugas bersenjata berat yang membawa senapan semi
otomatis. Mereka mencari pengacara dan mobil anggota keluarga,
merekaman video, dan berulang kali meminta dan mencatat dokumen
identifikasi mereka.
Ketika dua pengacara akhirnya tiba di gedung pengadilan, petugas
pengadilan tidak mengizinkan mereka masuk, mengklaim bahwa mereka
tidak memiliki pemberitahuan sidang dari pengadilan."
Dalam beberapa kasus lain,
praktisi dan keluarga mereka ditipu untuk memecat pengacara mereka.
Alih-alih menerima hukuman yang lebih ringan seperti yang
dijanjikan, namun, praktisi ini berakhir dengan hukuman berat.
Berikut kasus yang diterbitkan adalah salah satu contohnya:
Family
Falls Prey to Deceit by Authorities, Loved One Sentenced to 7
Years
Keluarga Xu Yongfan menekan dia (praktisi) untuk memecat pengacara
setelah pemerintah setempat berjanji untuk membebaskannya dalam
waktu tiga hari dari akhir sidang. Sebaliknya, ia dijatuhi hukuman
tujuh tahun pada Agustus 2015 karena memiliki materi klarifikasi
Falun Gong.
2. Pengacara Membela Praktisi dan Mengaku Tidak Bersalah (242
Kasus)
Sebanyak 242 kasus melibatkan praktisi menggunakan pengacara yang
membela mereka tidak bersalah di ruang sidang. Banyak pengacara
terkejut menemukan berbagai pelanggaran prosedur hukum yang
dilakukan oleh Kejaksaan, pengadilan, dan penegakan hukum.
Li Chunfu dan Chen Jiangang memasukkan pembelaan tidak bersalah
untuk empat klien mereka. Selama persidangan klien mereka pada 17
Maret 2015, dua pengacara menemukan bahwa jaksa Wang Wanfang telah
membubuhkan namanya sendiri pada pernyataan saksi. Dia cepat-cepat
meninggalkan ruang sidang ketika pengacara mempertanyakan keabsahan
saksi. Hakim kemudian menunda sidang tanpa menyampaikan kelanjutan
proses hukum para praktisi.
3. Pengacara Memasukkan Permohonan Bersalah (10 Kasus)
Sepuluh dari 501 kasus praktisi yang menggunakan pengacara lokal
memasukkan pengakuan bersalah untuk mereka. Beberapa pengacara
merasa bahwa pengakuan bersalah kemungkinan mendapat hukuman yang
lebih ringan, sementara yang lain sudah lama menjalin hubungan erat
dengan pengadilan setempat.
Zong Yanchun dari Shenyang, Provinsi Liaoning menyewa dua pengacara
lokal untuk membela dirinya. Selama persidangan pada 19 Maret 2015,
pengacaranya memasukkan pengakuan bersalah untuknya, yang
mengakibatkan dia dihukum dua setengah tahun penjara.
Ketika Li Guirong dari Shenyang, Provinsi Liaoning menyewa dua
pengacara lokal untuk membela dirinya, dia tidak menyangka mereka
berkolusi dengan pejabat pengadilan untuk mengirimnya ke penjara.
Para pengacara bahkan mengatakan kepada keluarganya sebelum sidang
bahwa Li akan menghadapi hukuman lima tahun. Selama persidangan
pada 23 Juni 2015, para pengacara mengaku bersalah atas namanya,
dan dia memang dijatuhi hukuman lima tahun.
Persidangan Rahasia
Di antara 501 kasus, 275 di antaranya tidak memiliki informasi
apakah keluarga telah diberitahu tentang sidang mendatang. Dari
kasus yang tersisa, 92 melibatkan pesidangan yang berlangsung tanpa
sepengetahuan pengacara terdakwa atau keluarga.
"Pengadilan
Kota Rongcheng menyidangkan Zhang Baojin pada 11 Mei 2015, tanpa
memberitahu keluarganya.
Keluarga Zhang tidak tahu tentang sidang sampai mereka melihat
laporan berita secara online. Mereka bertanya kepada Hakim Wang Li
mengapa keluarga tidak diberitahu tentang sidang, tapi dia
mengatakan, "Hal ini tidak perlu diinformasikan kepada anggota
keluarga." Dia juga mengatakan kepada keluarga bahwa Zhang dihukum
empat tahun penjara, di mana jaksa memutuskannya sebelum
sidang."
Pengadilan Tinggi
Menguatkan Hukuman Ilegal Tanpa Mengadakan Sidang
Ada 10 kasus lain yang serupa
dengan yang disebutkan 92 kasus di atas. Mereka melibatkan
pengadilan yang lebih tinggi yang mengeluarkan keputusan untuk
menguatkan hukuman pengadilan yang lebih rendah tanpa melakukan
sidang terbuka. Berikut adalah tiga kasus tersebut.
Case 1:
Lower
Court Presses Ahead with Retrial of Man in Dire Condition
Song Zhenhai
dari Kabupaten Linzhang, Provinsi Hebei disidangkan kedua kalinya
setelah Pengadilan Menengah Handan menjatuhkan hukuman awal tiga
tahun. Pengadilan Kabupaten Linzhang, menjatuhi hukuman yang sama
setelah pengadilan ulang. Dia mengajukan banding, tapi kali ini,
pengadilan tinggi menguatkan hukuman tanpa membuka sidang, di bawah
tekanan dari Kantor 610.
"Pengadilan
Rakyat Menengah Kota Hanzhong menyidangkan empat praktisi pada 17
Maret 2015 dan menguatkan hukuman asli yang dijatuhkan pada 26
Desember 2014. Du Shuhui kemudian dihukum 8 tahun, Du Shuming 7 1/2
tahun, Wang Xinlian 3 1/2 tahun, dan Zhang Xinyue 3 tahun."
Case 3:
Chengdu
Elementary School Teacher's Prison Term Upheld in Secret
Trial
Yan Hongmei,
seorang guru seni Sekolah Dasar Eksperimental No. 2 di Tianhui
ditahan dan dijatuhi hukuman penjara empat tahun. Setelah ia
mengajukan banding, Pengadilan Menengah Chengdu menguatkan hukuman
empat tahun dalam sidang rahasia. Pengacaranya ditolak akses ke
informasi tentang banding, dan ditolak haknya untuk meninjau
kasusnya.
Sedikit Anggota Keluarga
Diizinkan Menghadiri Persidangan Praktisi
Dalam banyak persidangan di mana keluarga terdakwa tidak menerima
pemberitahuan terlebih dahulu, beberapa anggota keluarga (jika ada)
benar-benar diizinkan untuk menghadiri sidang.
Dalam kasus ekstrem, seorang hakim di Provinsi Sichuan memberikan
informasi palsu kepada anggota keluarga tentang lokasi persidangan
terdakwa untuk mencegah kehadiran mereka.
"Ketika
keluarga Luo Lingrong tiba di Pengadilan Distrik Jiangyang pada 6
Januari 2015 untuk menghadiri sidang, mereka menyadari bahwa tidak
ada sidang di sana dan mereka telah ditipu. Luo sebenarnya sedang
disidangkan beberapa mil jauhnya di sebuah ruang sidang darurat di
Pusat Penahanan Anfu di Naxi, di mana dia telah ditahan sejak
penangkapannya pada bulan Mei 2014."
"Karena keluarga Luo ditipu, mereka tiba terlambat mengikuti
prosedur. Para penjaga tidak membiarkan mereka masuk ke ruang
sidang. Ketika dua orang lainnya dari daerah setempat diminta untuk
menghadiri sidang mendukung Luo, beberapa pria mendorong mereka ke
dalam mobil terpisah dan mengusir mereka."
Dalam kasus terpisah, Zhao
Chengxiao dan istrinya Gao Xiulan dari Kota Daqing, Provinsi
Heilongjiang disidangkan pada 15 Januari 2015. Hari itu, hanya
empat anggota keluarga yang diizinkan di dalam, dan sisa kursi
diduduki oleh orang-orang yang diklaim kerabat dari pasangan.
Anggota keluarga pasangan, tidak mengenali salah seorang pun dari
orang-orang tersebut.
Beberapa hari kemudian, pada 29 Januari 2015, Liu Chang'e dari Kota
Yingtan, Provinsi Jiangxi juga disidangkan, tanpa pengacara,
anggota keluarga, atau pendukung yang diizinkan di
persidangan.
"Persidangan Terbuka" dengan Gedung Pengadilan Dijaga
Ketat
Pihak berwenang mengklaim mengadakan persidangan terbuka untuk
praktisi Falun Gong, padahal gedung pengadilan sering dijaga ketat
dan pendukung dihalangi untuk menghadiri persidangan. Berikut
adalah tiga contohnya:
Case 1:
Six
Lanzhou Residents Tried on Same Day for Spreading Information about
Falun Gong
"Ada petugas
pengadilan ditempatkan di halaman gedung pengadilan. Di luar gedung
tiga mobil van penuh dengan polisi bersenjata. Ada juga polisi
berpakaian preman berpatroli di sekitar gedung pengadilan.
Dua orang yang berjalan-jalan di dekatnya digeledah tas mereka.
Orang ketiga diminta untuk menunjukkan ID saat ia melewati gedung
pengadilan."
"Du Zezhou,
Cheng Shuxiang, Li Weiguo, Wang Hongfeng, Sun Yuzhi, Yao Chuanrong,
Yao Chuanfen, dan Sun Moqing secara ilegal disidangkan pada 13
Januari 2015, di Pengadilan Distrik Changqing.
Lebih dari 100 petugas polisi ditempatkan di depan gedung
pengadilan pada pagi hari. Mereka mengepung daerah tersebut dan
mengatur camcorder untuk merekam siapa pun yang berjalan lewat. Dua
kelompok petugas bergantian berpatroli di daerah selama lebih dari
20 menit.
Lebih dari sepuluh mobil polisi dan beberapa bus yang diparkir di
kedua sisi jalan di depan gedung pengadilan. Mobil polisi tambahan
diparkir di stadion terdekat.
Petugas ditempatkan di setiap 10-20 meter, termasuk di toko-toko
terdekat, rumah sakit, kantor pos, dan stadion. Sebelum sidang,
beberapa petugas pergi ke toko untuk membeli tongkat listrik dan
perisai."
Case 3:
Courthouse
Heavily Guarded, Public Blocked from “Open Trial”
"Polisi
mengepung daerah dalam jarak 200 meter (~650 kaki) di depan pintu
masuk gedung pengadilan. Ratusan polisi berpakaian preman dan
bersenjata dari Sanhe dan kota di dekatnya membentuk perimeter
ketat, dengan puluhan mobil polisi yang diparkir di luar gedung
pengadilan.
Meskipun sidang resmi terbuka untuk umum, warga setempat yang
datang untuk menghadiri sidang diusir oleh polisi.
Seorang pria setengah baya yang datang ke sidang pada 19 Juni
ditangkap dan ditahan selama tujuh jam setelah mempertanyakan
petugas pengadilan yang tidak mendistribusikan izin menyaksikan
persidangan seperti yang dijanjikan."
Pengacara Pembela
Diperlakukan Dengan Kasar di Ruang Sidang
Sementara beberapa pengacara diizinkan di dalam ruang sidang untuk
membela klien mereka, mereka diperlakukan dengan kasar oleh petugas
pengadilan ketika mereka memprotes pelanggaran prosedur hukum
pengadilan.
Dalam kasus berikut, dua pengacara diserang ketika mereka menentang
perlakuan pengadilan terhadap terdakwa dan pengacara.
Liaoning
Court Strangles Attorney Protesting Mistreatment of
Client
"Setelah
pengacara pembela menuntut pejabat pengadilan agar menghentikan
penganiayaan fisik kliennya, empat petugas pengadilan menyeretnya
keluar dari ruangan, menekannya ke lantai, dan mencekik sampai ia
kehilangan kesadaran.
Ketika ia siuman, satu petugas berteriak, "Apa yang kami lakukan
kepada kamu disebut penegakan hukum!"
Pengacara, Dong, itu bukan satu-satunya yang diusir selama sidang
keempat untuk sidang bersama tiga praktisi Falun Gong karena
keyakinan mereka. Wang, pengacara lain, juga ditendang keluar
setelah memprotes serangan terhadap Dong."
"Semakin Banyak Kamu
Membelanya, Akan Lebih Berat Hukumannya"
Banyak hakim mengancam praktisi untuk memecat pengacara mereka atau
menghadapi konsekuensi serius. Untuk praktisi yang bersikeras atas
perwakilan hukum, pengacara mereka mengalami berbagai gangguan.
Beberapa pengacara tidak diberi akses ke berkas kasus dan / atau
diancam oleh pejabat pengadilan, baik sebelum dan selama
persidangan mereka.
Berikut dua kasus yang terjadi di Kota Dandong, Provinsi Liaoning
yang menunjukkan hakim yang secara terang-terangan menyalahgunakan
kekuasaannya.
Dalam kasus praktisi Wang Xiangju, Hakim Ma Shuhei mengatakan
kepada pengacaranya, "Semakin banyak kamu membela dia, akan lebih
berat hukumannya. Kamu tidak punya pilihan tetapi mengaku bersalah
untuk dia."
Hakim yang sama juga mengancam pengacara dari praktisi lain, Wang
Xuemei, "Kamu tidak bisa menyebutkan bahwa Falun Gong bukan aliran
sesat selama proses. Saya akan memperingatkan kamu sekali, dan
kemudian saya akan menendang kamu keluar dari pengadilan."
Hakim Ma bukan satu-satunya hakim yang ingkar terhadap hukum yang
mengirimkan praktisi ke penjara. Berikut tiga cerita yang menyoroti
bagaimana hakim menjebloskan praktisi di balik jeruji besi,
meskipun dasar hukumnya kurang.
“Don't
Talk to Me About the Law”–Judges as Puppets under China's Communist
Regime (Part 1 of 3)
“Don't
Talk to Me About the Law”–Judges as Puppets under China's Communist
Regime (Part 2 of 3)
“Don't
Talk to Me About the Law”–Judges as Puppets under China's Communist
Regime (Part 3 of 3)
Sistem Peradilan Tiongkok hanya Stempel
Karet
501 kasus menjelaskan pelanggaran terang-terangan prosedural hukum
dari penegakan hukum, hakim, dan pengadilan di berbagai tingkatan.
Siapa di balik sistem peradilan tanpa hukum?
Satu laporan berjudul, “
610
Office Overrides Legal Procedure in Chongqing Trial”
menggambarkan apa yang terjadi pada salah satu pasangan:
"Setelah
sidang Du Yangxi, Qin Aiming, dan Qin Huaxia dimulai, pengacara
menemukan ilegalitas sidang dan mendorong untuk dibatalkan. Ini
diharapkan menjadi keputusan yang mudah bagi hakim, yang
menangguhkan sidang hari itu.
Pada hari kedua persidangan, jaksa penuntut umum membuat "surat
tambahan" yang dikeluarkan oleh Kantor 610 setempat pada malam
sebelumnya, dan hakim memperbolehkan sidang untuk dilanjutkan
berdasarkan dokumen ilegal ini.
Para pengacara bertanya kepada jaksa, "Apa sebenarnya Kantor 610?
Apakah ia memiliki otoritas hukum untuk menerima sebuah kasus dan
menuntut siapa pun, dan bermain-main terhadap proses hukum yang
ada?"
"Pang You
ditangkap karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong
saat mengunjungi mitra bisnisnya di Yichuan pada Desember lalu....
Sebelum penangkapan terbarunya, Pang telah dijatuhi hukuman dua
kali total 12 tahun atas tuduhan yang sama, bahwa latihan Falun
Gong merusak penegakan hukum."
Hakim Yichuan memvonis tidak bersalah pada 11 Juni berikutnya yang
mengejutkan Pang dan keluarganya. Setelah semua yang terjadi,
mereka mengetahui ada praktisi Falun Gong lainnya yang dibebaskan
setelah dituduh melakukan "kejahatan" yang sama.
"Pang dan pendukungnya menduga gelombang baru tuntutan terhadap
mantan diktator Tiongkok Jiang Zemin mungkin ada hubungannya dengan
keputusan hakim."
Dalam kasus terpisah, hakim yang
sama yang memimpin sidang pertama dari dua persidangan ulang di
pengadilan terhadap dua praktisi Heilongjiang berubah sikapnya
dalam sidang ketiga.
"Hakim itu
menerima argumen pembela dan kesaksian pribadi praktisi. Tidak
seperti dua sidang pertama, ia mencatat pembelaan pengacara secara
akurat dan tidak mengganggu mereka. Sebelum menutup, ia membacakan
catatannya pada proses dan memungkinkan para pengacara dan dua
praktisi untuk memverifikasi sebelum mereka menandatangani dokumen.
Dia bahkan meminta pendapat pengacara tentang seberapa baik
ia telah memimpin sidang."
Penutup
Persidangan dan hukuman ilegal dari praktisi Falun Gong penuh
dengan pelanggaran hukum yang tak terhitung jumlahnya oleh sistem
peradilan. Dari penangkapan ilegal sampai interogasi dengan
penyiksaan, dari memaksa praktisi untuk memecat pengacara sampai
perlakuan kejam terhadap pengacara di pengadilan, dan dari
membatasi akses ke pengadilan sampai menangkap pendukung praktisi,
kita telah melihat hak praktisi untuk proses hukum dan peradilan
yang adil dilanggar berkali-kali.
Kami berharap laporan ini membantu masyarakat melihat lebih jelas
kejahatan yang dilakukan oleh Jiang Zemin. Saat Jiang Zemin
menghadapi gelombang tuntutan hukum yang belum pernah terjadi
sebelumnya, kami mendesak para pengikutnya untuk menghentikan
berpartisipasi dalam penganiayaan.
Artkel Terkait dalam Bahasa Mandarin:
明慧人权报告2015年中共违法庭审法轮功学员综述(下)
Chinese version click here
English
version click here