(Minghui.org) Falun Gong adalah luar biasa ajaib, dengan banyak praktisi dan non-praktisi telah mengalami kekuatan kultivasi ini. Saya telah berlatih Falun Gong selama 19 tahun dan bisa membuktikan keajaiban tersebut.
Kesulitan Membuat Hidup Sengsara
Saya dibesarkan selama Revolusi Kebudayaan Tiongkok. Jadi, saya diindoktrinasi oleh ajaran ateis Partai Komunis Tionkok (PKT). Saya hidup dengan prinsip jika orang menyerang saya, saya harus melawan. Hal ini membuat hubungan saya dengan suami saya sangat tegang.
Suami saya tinggi, kuat, dan cepat marah. Ketika dia tidak senang, saya menanggung beban kemarahannya. Secara bertahap, saya mulai membencinya, mengobarkan perang dingin melawannya, dan bahkan pernah berencana untuk membunuhnya. Hal ini tentu mempengaruhi anak saya, yang menjadi pemalu dan pendiam.
Ketika suami saya mengambil pekerjaan lain, ia tidak pulang setiap hari, yang memberi saya lebih banyak kebebasan. Namun, saya menjadi kecanduan bermain mahjong. Kehilangan semua uang saya, sementara anak saya kehilangan minat belajar dan menjadi kecanduan video game. Saya menjadi sangat miskin, satu-satunya perangkat listrik di rumah adalah bola lampu 25 watt.
Saya juga menderita penyakit kronis, seperti migrain, rematik, dan penyakit ginekologi. Saya baru berusia 28 tahun, tapi tampak seperti 40.
Setiap Kata di Zhuan Falun Berbicara Kepada Jiwa
Salah satu rekan saya memperkenalkan Falun Gong kepada saya di akhir 1997. Dia memberi saya sebuah buku yang menceritakan kisah-kisah orang yang sembuh dari penyakit.
Saya belajar lima perangkat latihan Falun Gong dari beberapa praktisi. Saya hanya bisa duduk dengan posisi lotus tunggal saat bermeditasi, tetapi dalam waktu kurang dari satu bulan kesehatan saya membaik.
Kemudian, rekan saya membelikan saya buku Zhuan Falun, buku utama latihan kultivasi ini. Saya selesai membaca buku dalam satu malam, dan saya merasa setiap kata di Zhuan Falun berbicara kepada jiwa saya. Keesokan harinya saya membaca keseluruhan buku lagi. Kali ini saya menyadari bahwa saya tidak hanya diperlukan untuk melakukan latihan, tapi saya juga harus menjadi orang yang baik!
Sejak itu, saya mengikuti prinsip-prinsip Falun Gong Sejati-Baik-Sabar. Saya tidak lagi berkelahi dengan suami saya ketika saya tidak diperlakukan dengan adil, dan saya juga tidak memarahinya kembali, atau merugikan dan mendendam. Saya berusaha untuk mencari ke dalam untuk melihat kesalahan saya sendiri setiap kali terjadi masalah. Hidup kami menjadi harmonis dan sikap suami saya terhadap Falun Gong berubah dari menentang menjadi mendukung.
Mengubah Pikiran Seorang Rekan
Salah satu rekan saya menangis selama jam istirahat. Ibunya yang berusia 60 tahun mengalami cedera lutut dalam kecelakaan. Sambil menunggu operasi, memar seukuran telur menutupi kakinya, tidak mengecil. Dengan demikian, tidak mungkin untuk melakukan operasi. Namun, keterlambatan dalam operasi bisa menyebabkan kelumpuhan.
Karena rekan saya tidak percaya pada Falun Gong, mengingat penganiayaan oleh PKT, saya mengunjungi ibunya di rumah sakit dan memberinya amulet dengan kata-kata, "Falun Dafa adalah baik; Sejati-Baik-Sabar adalah baik." Dia menerimanya dan berjanji untuk mengucapkan dua kalimat ini.
Sore berikutnya, rekan saya tersenyum, "Memar ibu saya hilang, dan operasi diberi lampu hijau."
Namun, seorang profesor dari Rumah Sakit Provinsi memperingatkan, karena ibu rekan saya menderita penyakit jantung dan diabetes, akan sangat sulit baginya untuk pulih dari operasi. Melakukan operasi akan beresiko bagi hidupnya.
Saya mengunjungi lagi dan mengingatkannya untuk menghafal dua kata-kata yang saya beri tahu dia selama kunjungan terakhir saya. Dia dipulangkan dua minggu kemudian.
Rekan saya mulai percaya pada kekuatan Falun Gong setelah dia menyaksikan kesembuhan ibunya.
Ateis Mengubah Pandangan
Beberapa tahun yang lalu, ibu angkat saya, yang berusia 80 tahun, tidak bisa lagi makan makanan. Pada saat saya diberi tahu, dia mulai muntah darah dan memiliki darah dalam tinjanya. Dokter mengatakan, "Pada usia ini dan dengan darah dalam tinja ... Silakan pulang ke rumah!"
Setelah kami kembali ke rumah, saya menyuruhnya mengucapkan 'Falun Dafa adalah baik; Sejati-Baik-Sabar adalah baik" sepanjang hari.
Sebagai seorang ateis, dia tidak pernah percaya pada Buddha. Meskipun dia tidak menentang saya berlatih Falun Gong, dia tidak percaya pada Falun Gong. Karena dia sakit parah, ia menerima amulet dan meletakkannya di bawah bantal. Dia buta huruf, dan saya mengajarinya dua kalimat itu lagi dan memintanya untuk sering melafalkannya. Segera dia tidak muntah lagi.
Beberapa tahun kemudian, pada suatu pagi dia mengalami stroke dan jatuh ke lantai, yang menyebabkan tulang belakang coccygeal dia patah. Dia diberi tahu bahwa dia akan terbaring di tempat tidur.
"Jika anda sakit," kata saya, "Siapa yang akan merawat anda? Lebih baik anda meminta bantuan Guru Li Hongzhi! Tulus hafalkan 'Falun Dafa adalah baik' dan meminta Guru untuk membantu anda berdiri!" Dia berjanji untuk melakukan hal ini.
Saya mengunjunginya dua minggu kemudian. Dia mampu memasak dan bahkan mencari air untuk mandi! Saya terkejut.
"Saya pulih dengan sangat cepat," katanya. "Benar-benar Guru anda yang membantu saya!"