(Minghui.org) Saya berasal dari keluarga biasa di pedesaan. Ayah saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1998 karena menderita rhinitis di hidungnya. Segera kami semua mulai berlatih, tetapi hanya berlatih tanpa membaca Zhuan Falun.
Orangtua saya memiliki peternakan ayam, namun bisnis ini tidak berjalan baik. Kami menjauh dari Dafa dan merasa lelah serta kecapaian. Keluarga sering terjadi konflik.
Terhubung Kembali dengan Dafa
Ayah saya didiagnosa menderita tekanan darah tinggi dan penyakit lainnya pada tahun 2005. Ia menderita sakit kepala yang parah dan tidak bisa melakukan pekerjaan berat. Ibu merasa itu bukan tekanan darah tinggi, tetapi sesuatu yang diwariskan dari keluarganya dan tidak bisa disembuhkan.
Seorang praktisi Dafa menyarankannya untuk berkultivasi Dafa lagi. Masalah kesehatan ayah hilang dalam beberapa hari setelah berlatih Dafa lagi. Ibu dan saya juga berkultivasi Dafa lagi. Kami telah menyia-nyiakan waktu tujuh tahun.
Keluarga saya mengalami perubahan drastis. Ibu saya, yang sebelumnya bertemperamen buruk, menjadi lembut dan ramah. Saya yang sakit-sakitan sejak kecil menjadi sehat. Kami belajar untuk mencari ke dalam ketika terjadi konflik. Ibu juga berinisiatif menyelesaikan semua masalah lama dengan nenek.
Menempa Diri Sendiri di Dalam Kesengsaraan
Orangtua saya secara ilegal ditangkap pada tahun 2008 dan rumah kami digeledah ketika saya masih duduk di SMA. Saya belajar untuk tabah dan mandiri, bahkan menjadi lebih jernih tentang apa yang benar dan apa yang salah.
Kejadian yang menimpa keluarga saya diketahui luas di wilayah kami. Orang-orang memiliki reaksi berbeda. Ada yang berusaha menjauhi saya, ada yang meremehkan saya, sementara lainnya menunjukkan simpati. Saya tidak memperhatikan ini semua dan bersikap normal. Saya terus menerus berkata pada diri sendiri bahwa orangtua saya adalah pengikut Dafa. Mereka hanya berusaha menyelamatkan orang, tidak ada yang salah dengan hal itu.
Di sekolah, saya belajar lebih giat dan tidak merasa iri hati ketika teman-teman sekolah pergi menonton film, bepergian atau pesta ulang tahun. Saya tahu di dalam hati bahwa kami adalah pengikut Dafa.
Paman dan sepupu saya tidak berkultivasi. Mereka sering berkata pada saya, "Belajarlah dengan giat. Jangan seperti orangtuamu. Jangan dengarkan mereka…”
Saya tahu betapa besar manfaat yang diberikan Dafa kepada keluarga kami dan tidak mungkin saya akan terseret dengan perkataan paman dan sepupuku. “Jangan khawatir,” kata saya kepada mereka. “Saya tahu apa yang saya lakukan.”
Setelah orangtua saya dibebaskan, mereka melanjutkan berlatih Falun Dafa dan mengklarifikasi fakta Dafa kepada kerabat dan tetangga kami, dimana mereka semua menjadi memahami tentang penganiayaan.
Pada Februari 2014, orangtua saya ditangkap lagi dan rumah saya digeledah. Ibu dibebaskan tetapi ayah tetap ditahan.
Kami mencari ke dalam untuk memeriksa apa yang kami tidak melakukan dengan baik. Kami memutuskan untuk pergi dan meminta pembebasannya segera.
Melepaskan Ketakutan
Pada awal penganiayaan dimulai, saya hanya menahannya secara pasif terhadap apa yang terjadi pada kami. Saya terikat pada rasa takut. Saya berusaha untuk menghindari penganiayaan dan berpikir kultivasi itu begitu susah serta melelahkan.
Kemudian, saya menyadari telah gagal menganggap Dafa sebagai hal paling penting dan kami harus menolak penganiayaan dengan penuh martabat.
Saya menelepon kepala Divisi Keamanan Domestik, tetapi ia menolak mendengarkan saya dan menutup telepon.
Kakak, abang ipar dan saya pergi ke kantor polisi untuk berbicara dengannya. Awalnya, kami diberitahu ayah kami tidak berada di sana. Akan tetapi, ketika kami melihatnya, kepala divisi keamanan mengancam saya dan pergi.
Saya merasa tidak nyaman beberapa saat. Kemudian saya berpikir, ”Kami tidak melakukan kesalahan. Saya punya Guru dan Dafa, saya akan melanjutkan jalur kultivasi saya.”
Mengambil Aksi Hukum Terhadap Penganiayaan
Kami pergi ke pusat tahanan untuk meminta pembebasan ayah namun tidak berhasil. Kami kemudian menyewa pengacara untuknya. Melalui pembicaraan dengan pengacara, kami lebih memahami bahwa tuduhan palsu terhadap praktisi sepenuhnya tidak berdasar hukum.
Polisi di Divisi Keamanan Domestik sangat gugup ketika kami menyewa pengacara untuk ayah. Mereka diam-diam memberitahu pengacara, ”Apa pun yang kamu lakukan, jangan tuntut saya.”
Ketika pengacara pergi untuk mengajukan tuntutan hukum ke kantor kejaksaan dan pengadilan, jaksa dan hakim juga terkejut, karena ini adalah kasus pertama di wilayah kami.
Ketika pengacara pergi ke pusat tahanan, mereka berusaha mempersulitnya, namun tidak menghentikan kami untuk mengambil tindakan hukum terhadap penahanan ilegal ayah saya.
Di pengadilan, empat pengacara mewakili ayah untuk mengajukan pembelaan yang kuat dan baik jaksa maupun hakim terdiam.
Banyak praktisi memancarkan pikiran lurus di luar ruang sidang. Melalui sidang, hakim, jaksa dan polisi pengadilan mendengarkan fakta-fakta tentang Falun Gong.
Pada Juni 2016, seluruh keluarga saya secara resmi mengajukan tuntutan hukum terhadap mantan pemimpin Tiongkok Jiang Zemin ke Kejaksaan Agung dan Mahkamah Agung.
Menjaga Kesan Baik Sebagai Praktisi Dafa di Tempat Kerja
Dengan pemahaman lebih dalam atas prinsip Fa, saya secara otomatis belajar berkomunikasi secara hormat dan ramah kepada orang lain.
Manajer perusahaan memiliki kualifikasi akademi yang tinggi dan cukup sukses dalam bidang arsitek. Sangat menantang untuk bisa mengklarifikasi fakta kepadanya.
Saya mulai berbicara tentang manfaat kesehatan dari Falun Gong. Ia tahu bahwa banyak dokter, sarjana, pejabat pemerintah dan perwira militer berlatih Falun Gong.
Ia terkejut setelah mendengar penyiksaan kejam dan pembunuhan terhadap praktisi Falun Gong demi organ mereka dan mengajukan banyak pertanyaan kepada saya. Kami mendiskusikan ini satu jam lebih. Selama percakapan kami, saya menunjukkan rasa hormat saat mengklarifikasi fakta. Ia sangat gembira dan berkata ingin berbicara lebih banyak jika ada waktu senggang.
Membantu Menyelesaikan Masalah dengan Mengikuti Prinsip Fa
Perusahaan kami perlu pindah ke gedung lain. Agen properti memberitahu kami untuk tidak perlu repot membersihkan gedung yang kami tinggalkan. Akan tetapi, kemudian mereka mengurangi 1.700 yuan dengan alasan kami tidak melakukan pembersihan dan keran air tidak berfungsi. Kolega saya berusaha berunding dengan mereka, tetapi kami diusir keluar dari kantor mereka.
Manajer kami murka dan memutuskan untuk pergi berunding dengan mereka. Ia juga mengajak saya pergi bersamanya. Ia mengatakan pada saya untuk membuat masalah jika mereka terus mengelak.
Saya berpikir sarannya sedikit aneh. Saya adalah praktisi Dafa dan merasa harus berperilaku sesuai Sejati-Baik-Sabar. Saya sarankan untuk tidak berlaku begitu karena akan merusak citra perusahaan kami. Jika kami mengganggu bisnis mereka dan mereka menjadi marah, kesempatan kami untuk mendapatkan kembali deposit makin kecil.
Ia memikirkan sejenak dan bertanya apakah ada ide. Saya mengatakan mungkin ada sesuatu yang tidak dilakukan dengan benar atau mereka tidak akan mengurangi deposit kita. Kita dapat menjelaskan situasi dan menawarkan kompensasi lain jika memang ada yang salah dengan kita. Kita harus bertindak dengan sikap masuk akal.
Manajer setuju dan berkata, ”Baiklah. Pastikan saya tidak kehilangan kontrol.”
Kami pergi ke agen properti dan menemukan mereka memang sangat tidak masuk akal dan manajer kami menggelengkan kepala dengan marah.
Ia ingin mengirim surat pemberitahuan dari pengacaranya kepada mereka dan menanyakan pendapat saya. Saya teringat kebaikan Guru ketika beliau mengajarkan Fa dan berkata pada manajer, ”Saya pikir uang bukan masalahnya. Itu karena kamu tidak bisa menerima hinaan. Amarah kamu hanya akan merusak kesehatan kamu. Tidak berguna bukan? Jika kita bisa keluar dari tanduk lembu dan melihat masalah dari sudut lain, kita mungkin akan merasa lain.”
Kemudian manajer agen properti yang turun sendiri untuk menangani masalah tersebut. Sikapnya ramah dan tenang. Ia juga menjelaskan kesulitan mereka. Meski ia tetap mengurangi uang kami, manajer kami dengan senang hari menerimanya. Ia berkata dengan gembira kepada saya, ”Kamu berperan besar.”
Saya tahu di dalam hati bahwa saya tidak akan bisa menangani situasi ini dengan cara begini tanpa bimbingan dari Fa dan penyelamatan susah paya dari Guru.
Saya akan mengikuti ajaran Guru dan melanjutkan jalur saya dengan gigih.