(Minghui.org) Saya adalah seorang praktisi Falun Gong berumur 78 tahun, yang mulai berkultivasi pada tahun 1998. Karena keluarga saya hidup dalam kemiskinan, saya hanya berpendidikan rendah dan menghadapi banyak penderitaan. Menemukan Falun Gong adalah hal terbaik yang pernah saya alami!
Sayangnya, Partai Komunis Tiongkok mulai menganiaya Falun Gong di tahun 1999, membuat saya dan keluarga menjadi korban. Walaupun demikian, ajaran Sejati-Baik-Sabar telah benar-benar berurat akar di dalam hati saya, saya tetap mampu meyakinkan diri meskipun ada propaganda fitnahan dari PKT.
Kelompok Belajar Fa di Rumah Saya
Saya menjadi praktisi Falun Gong pada bulan April 1998. Buku-buku Falun Gong sangat sulit diperoleh karena kepopulerannya, jadi saya menghadiri kelompok belajar Fa setempat dua kali seminggu dan seorang teman praktisi membacakan buku untuk saya. Teringat kembali saat itu, awalnya saya tidak mampu memahami semua kata dalam Zhuan Falun.
Akhirnya, saya ada kesempatan membeli buku itu dan mulai mempelajari kata-katanya dengan lebih rajin. Dua bulan kemudian, saya mampu membaca sendiri seluruhnya.
Biasanya saya pergi ke kelompok belajar di rumah seorang praktisi. Akan tetapi, setelah penganiayaan dimulai, dia dan keluarganya menjadi korban PKT beberapa kali, jadi dia meminta saya untuk jangan datang lagi.
Saat itu saya adalah praktisi baru, tapi ini tidak membuat saya takut. Syukurnya anak-anak saya tidak mempermasalahkan teman praktisi datang ke rumah kami untuk belajar Fa.
Tetap Teguh
Sandiwara bakar diri di Tiananmen Square yang terkenal itu diberitakan di awal tahun 2001 agar masyarakat memandang rendah Falun Gong. Sebelumnya banyak masyarakat Tiongkok, termasuk pejabat-pejabat pemerintah, simpati terhadap Falun Gong dan tidak menyetujui penganiayaan. Banyak praktisi pergi ke Beijing untuk memprotes penganiayaan, tapi hotel-hotel dan toko-toko diperintahkan tidak melayani mereka. PKT juga menahan banyak praktisi di wilayah itu, menyebabkan banyak dari mereka menjadi gelandangan.
Saya memutuskan membantu menyediakan tempat di apartemen saya bagi banyak praktisi yang tidak punya tempat tinggal ini. Mereka bisa makan, tidur, dan berbagi pengalaman. Mereka juga pergi ke Tiananmen Square melakukan latihan dan sering kali membentangkan spanduk dengan pesan seperti "Falun Dafa baik" dan "Guru Li Hongzhi tidak bersalah."
Bersama dengan teman-teman praktisi, saya sering membantu membentang spanduk di Beijing. Kami kemudian pergi ke 60 wilayah pedesaan melanjutkan penyebaran materi-materi Falun Dafa. Saya menyaksikan banyak praktisi ditangkap. Akhirnya saya juga ditangkap dan dikirim ke kamp kerja paksa selama satu setengah tahun. Saat itu umur saya 60an tahun.
Ketika saya dibawa ke kamp, saya ingat bahwa saya tidak ada rasa takut. Kekhawatiran saya cuma pada keselamatan materi-materi yang saya tinggalkan di apartemen. Untungnya kemudian saya mengetahui bahan-bahan yang saya tinggalkan di rumah tetap aman.
Setelah saya dibebaskan dari kamp kerja paksa, belasan pejabat pemerintah setempat mengunjungi rumah saya dan bertanya mengapa saya melanggar hukum dengan menyebarkan materi Falun Gong. Mereka juga bertanya apakah saya masih tetap akan berlatih setelah dihukum.
Saya menanggapi mereka dengan menceritakan kebaikan-kebaikan Falun Gong. Tentu saja saya akan tetap berlatih, saya katakan, karena ia mengajarkan saya bagaimana menjadi orang baik. Saya memberi tahu mereka hanya PKT lah yang takut terhadap orang baik.
Mereka juga menanyakan opini saya tentang kejadian bakar diri di Tiananmen. Saya perinci tahap demi tahap dan membeberkan kebohongan mereka, membuka mata mereka terhadap propaganda fitnahan oleh PKT.
Untuk membantu menjelaskan propaganda itu adalah palsu, saya beri tahu mereka dulu saya biasa memperbaiki mobil ketika saya masih muda, jadi saya tahu bagaimana tidak enaknya rasa bensin itu. Hanya secicip saja langsung membuat kamu muntah. Coba pikirkan, bagaimana mungkin seseorang yang diberitakan di siaran televisi meminum seteguk penuh bensin?
Yang kedua, mengapa mereka membungkus anak itu dengan kain kasa segera setelah dia terbakar? Dan bagaimana bisa dia tetap bernyanyi setelah tenggorokannya luka? Setelah dengan sungguh-sungguh mendengarkan saya, para pejabat itu pergi. Mereka tidak berkunjung lagi, kecuali satu polisi yang kadang-kadang datang memeriksa saya.
Mempertimbangkan Orang Lain
Beberapa tahun kemudian, saya tinggal di sebuah gedung tua milik majikan saya. Yang sudah 12 tahun tidak terawat. Seorang bekas penghuni meninggalkan toilet tua di depan gedung. Saya tumpukan barang-barang yang tidak bermanfaat di luar gedung dan akhirnya membayar seseorang untuk membuangnya.
Saya mulai merawat gedung dengan membuang sampah ketika saya menemukannya. Akhirnya, tetangga-tetangga saya juga mencontoh kebiasaan bersih saya, yang mana lebih lanjut meningkatkan kebersihan gedung kami.
Dan juga, saluran pipa sering bocor dan menggenangi seluruh ruang bawah sampai ke jalanan. Para penghuni harus melewati papan kayu untuk bisa masuk ke lantai pertama.
Pihak pengelola bangunan telah memperbaiki pipa beberapa kali di tahun 2014, tapi permasalahannya hanya bisa terselesaikan sementara. Mereka katakan itu membutuhkan biaya paling sedikit 1.100 yuan untuk benar-benar memperbaikinya dan setiap keluarga harus membayar sebagian dari biaya itu.
Satu keluarga di lantai pertama dengan tegas menolak untuk membayar. Tetangga yang lainnya juga berkata itu adalah tanggung jawab kantor pengelola bangunan untuk membiayainya. Akan tetapi pihak kantor tetap bertahan, mengatakan bahwa dana mereka terbatas. Beberapa tetangga lainnya mengancam akan melaporkan perselisihan ini kepada surat kabar agar tidak satu pun keluarga harus membayar.
Musim panas berlangsung. Sebagai seorang praktisi Falun Gong, bertahun-tahun saya tidak pernah sakit dan tahu saya akan baik-baik saja. Tapi orang lain kemungkinan akan menderita.
Saya memutuskan akan memberi 500 yuan kepada kantor pengelola untuk membantu menyelesaikan masalah biaya perawatan. Pegawai itu sangat menghargai dan berterima kasih yang sedalam-dalamnya kepada saya. Saya katakan pada mereka berterima kasihlah pada guru saya, karena beliaulah yang mengajarkan saya menjadi orang baik.
Pihak kantor mampu menyewa seseorang untuk memperbaiki pipa dalam satu hari. Para tetangga tersentuh dengan sikap murah hati saya, dan masing-masing membayar kembali biaya bagian mereka setelah mereka mengetahui bahwa saya yang menanggungnya. Akibatnya, saya akhirnya tidak membayar banyak untuk memperbaiki pipa. Saya ingat perkataan Guru, "Cahaya Buddha menerangi seluruh penjuru, menegakan kebenaran memberi penerangan," (Zhuan Falun)
Manfaat Falun Gong
Saya sudah berkultivasi Falun Gong selama 18 tahun. Meskipun kenyataannya saya sekarang berumur 78, saya tetap sehat.
Akan tetapi, di awal tahun 2015, saya mendapati beberapa gangguan kesehatan. Suatu hari lengan dan tulang punggung saya terserang rasa sakit yang sangat dan jantung saya berdetak begitu cepat hingga saya sulit bernapas. Dokter menyuruh saya ke rumah sakit.
Sebagai kultivator, saya tahu tidak seharusnya membuang waktu di rumah sakit. Lagi pula, keluarga saya tidak sanggup membiayai. Saya meyakinkan anak-anak untuk membawa saya pulang, di samping itu saya meminta pertolongan Guru.
Mukzijat terjadi! Jantung saya mulai berfungsi normal kembali, dan saya tiba-tiba bisa tidur nyenyak. Seminggu kemudian, saya bisa melakukan tugas-tugas rumah setiap hari tanpa masalah. Saya buang obat-obat yang telah dibeli keluarga saya.
Anak lelaki saya yang paling kecil kena diabetes. Dia tidak berlatih Falun Gong, tapi menghormati para praktisi Falun Gong dan sering membantu ketika kami memerlukannya. Di awal tahun 2015, dia operasi tulang belakang. Biasanya luka pasien diabetes lama sekali sembuhnya, tapi anak saya sembuh sangat cepat saya tahu bahwa dia telah memperoleh pahala karena membantu praktisi.
Cucu lelaki saya membantu memasangkan perangkat anti sadap jadi saya bisa mengakses Minghui web. Dua kali dia menderita batu ginjal, saya katakan padanya untuk mengucapkan "Falun Dafa baik; Sejati-Baik-Sabar baik." Dia melakukannya dan segera batu ginjalnya hilang. Dia tahu bahwa Falun Gong sangat bagus karena pengalamannya dengan saya dan iparnya.
Keluarga saya berjuang keras dalam masalah keuangan dan menderita karena penganiayaan ini. Walaupun seperti itu, mereka selalu mendukung saya dan percaya bahwa Sejati-Baik-Sabar adalah baik. Jadi kami hidup rukun dan yakin bahwa masa depan yang cerah menanti kami.