(Minghui.org) Saya lahir pada musim semi 1952. Menurut ibu, saya sering menangis ketika masih bayi. Ketika saya berusia sekitar satu tahun, dia merasa ada benjolan besar di bagian perut saya. Meskipun ibu membawa saya ke banyak dokter dan mencoba segala macam obat, benjolan tidak menghilang. Saya ingat sakit perut terus mengganggu saya.
Keadaan menjadi lebih buruk, setelah menikah, saya mulai menderita bisul, radang kandung empedu, rheumatoid arthritis, dan anemia.
Berubah Setelah Berlatih Falun Gong
Di desa saya terdengar kabar bahwa orang-orang menjadi sangat sehat setelah berlatih Falun Gong. Jadi, saya memutuskan untuk mencobanya. Saya membaca Zhuan Falun, menonton video Ceramah Guru Li Hongzhi (pencipta Falun Gong) dan belajar latihan.
Beberapa minggu setelah berlatih, saya mengalami diare dan memuntahkan cairan hitam. Ketika saya memeriksa daerah perut, benjolan itu lenyap. Segera setelah itu,kesehatan saya semakin baik.
Saya orang yang sangat pemalu. Ketika saya punya konflik dengan orang lain, saya tidak melawan, tapi saya sering merasa itu tidak adil. Setelah membaca Zhuan Falun, saya menjadi lebih ceria. Konflik dengan orang lain tidak lagi mengganggu. Keluarga sangat senang melihat perubahan saya.
Gangguan Membuat Masalah Kesehatan Kembali Muncul
Ketika penganiayaan dimulai, suami saya berubah terhadap buku Zhuan Falun karena takut dan melarang saya berlatih Falun Gong. Dalam setahun, kesehatan saya merosot lagi.
Saya sakit berat pada tahun 2001 dan dirawat di rumah sakit. Namun, keadaan saya tidak membaik setelah dua hari mendapat suntikan. Dokter menganjurkan saya untuk ke dokter pengobatan Tiongkok, yang ternyata seorang praktisi Falun Gong. Dia berkata, "Anda tidak perlu minum obat apa pun. Pulang dan dapatkan pencerahan dari Fa."
Saya pikir sebagai seorang praktisi tidak perlu minum obat. Benar saja, dalam waktu singkat setelah saya berhenti berobat, saya sembuh.
Berterima Kasih kepada Falun Gong
Saya diagnosis menderita radang kandung empedu pada tahun 2003. Saya menjalani operasi, kantong empedu dan usus buntu telah diangkat. Sehari setelah operasi, saya merasa sangat kesakitan. Adik ipar memberi saya sebuah buku informasi Falun Gong. Saya tertidur setelah membacanya dan rasa sakit itu hilang ketika terbangun.
Saya mulai belajar Fa dan melakukan latihan setiap hari setelah kembali ke rumah, dan kondisi saya cepat pulih.
Setelah tidak belajar Fa atau melakukan latihan selama beberapa waktu, saya tidak bisa menggerakkan tubuh dan merasa sakit luar biasa di punggung. Saya memutuskan memancarkan pikiran lurus untuk menyingkirkan faktor-faktor jahat. Setelah melakukan meditasi selama satu jam, saya tertidur. Ketika saya bangun, rasa sakit itu lenyap.
Saya telah mengalami situasi yang sama berkali-kali. Saya sangat berterima kasih kepada Guru Li karena tidak meninggalkan saya, meskipun saya tidak gigih dalam kultivasi.