(Minghui.org) Seorang warga Kota Jiamusi menuntut mantan diktator Tiongkok Jiang Zemin yang bertanggung jawab karena memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong yang mengakibatkan penderitaannya.
Wang Yingxia, 48 tahun, yakin terhadap Falun Gong yang memulihkan kembali kesehatannya. Dia tidak pernah menghindar memberitahu orang-orang bahwa penganiayaan rezim komunis Tiongkok adalah salah. Tindakan sederhana tersebut membuat dia ditahan oleh polisi.
Dia telah ditangkap sebanyak enam kali sejak penganiayaan dimulai pada tahun 1999. Dia dijatuhi hukuman kerja paksa tiga kali, dan sekali dihukum tiga tahun penjara. Suaminya tertekan oleh penangkapan dirinya yang berulang dan menceraikannya pada tahun 2002.
Dia baru-baru ini mengirimkan tuntutan hukum melawan Jiang Zemin ke Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung.
Di bawah ini adalah catatan pribadinya sebagaimana tercantum dalam tuntutan.
Saya pertama kali ditangkap pada bulan Juni 2000, ketika saya pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Gong. Suami saya dipaksa untuk membayar 3.000 yuan sebelum saya dibebaskan delapan hari kemudian.
Ibu saya, juga seorang praktisi Falun Gong, dan saya pergi ke Beijing bersama-sama pada bulan Oktober 2000, dan kami berdua ditangkap. Suami saya harus membayar lagi untuk membebaskan kami, meskipun ia tidak mengatakan berapa banyak uang yang diperas polisi darinya.
Penangkapan ketiga saya adalah pada bulan April 2002, ketika saya sedang menjalankan bisnis keluarga kami. Saya dijatuhi hukuman tiga tahun kerja paksa. Tak tahan tekanan, suami saya menceraikan saya tiga bulan kemudian.
Saya melakukan mogok makan untuk memprotes penangkapan ilegal, dan dicekok paksa makan. Para penjaga kamp kerja paksa memasukkan selang ke dalam mulut dan mendorongnya ke tenggorokan. Mereka juga mencengkeram leher pada saat yang sama, hampir mencekik saya.
Saya dibebaskan lebih cepat dari jadwal yang ditentukan, namun ditangkap tak lama setelah itu. Saya membuka pintu apartemen pada 28 Maret 2004, melihat orang asing berdiri di lobi. Dia meraih saya dan menyeret ke dalam, lebih banyak polisi sedang menunggu saya.
Polisi segera menjatuhkan hukuman tiga tahun kerja paksa. Saya disiksa saat berada di kamp kerja paksa. Para penjaga memborgol tangan saya di punggung dan menggantung dengan borgol, menyebabkan tangan kanan cacat. Kamp kerja paksa membebaskan saya dua tahun lebih awal.
Saya dihukum tiga tahun penjara dan disiksa secara brutal setelah saya ditangkap pada bulan Desember 2007.
Dua tahun setelah dibebaskan, saya ditangkap lagi saat mengunjungi seorang rekan praktisi, pada 10 September 2012. Seorang wanita mengetuk pintu mengaku sebagai seseorang yang mengumpulkan biaya sampah. Kami mengabaikannya dan kemudian mendengar suara seorang pria, "Kami polisi. Buka pintu!" Kami menolak untuk mematuhi permintaannya, hanya melihat mereka membongkar pintu dan menerobos masuk.
Saya segera dijatuhi hukuman dua tahun kerja paksa dan dibebaskan pada 5 September 2013, ketika rezim komunis Tiongkok menghapuskan sistem kamp kerja di bawah tekanan internasional.
Latar Belakang
Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok, mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan penindasan berdarah terhadap Falun Gong.
Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun Gong selama 17 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah memulai dan meneruskan penganiayaan brutal tersebut.
Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada tanggal 10 Juni 1999. Organisasi tersebut berada di atas kepolisian dan sistem yudisial dalam melaksanakan perintah Jiang Zemin terkait Falun Gong: hancurkan reputasi mereka, bangkrutkan secara finansial, dan hancurkan mereka secara fisik.
Konstitusi Tiongkok mengizinkan warganya untuk menjadi penuntut dalam kasus hukum, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak tersebut untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap mantan diktator tersebut.
Laporan Terkait dalam bahasa inggris:
Ms. Wang Yingxia Recounts Her Mistreatment in Harbin Women's Prison Illegal Arrests of Falun Gong Practitioners Wang Yinghua, Wang Yingxia, and Others from Jiamusi City, Heilongjiang Province Two Sisters, Ms. Wang Yinghua and Ms. Wang Yingxia from Jiamusi Illegally Detained, Family Traumatized